Maps

936 73 3
                                    

Jicheol Short Story
Maps ; by cheolie17
-
-
-





Seungcheol menempelkan benda persegi itu pada telinganya, senyuman tak pernah lepas dari bibirnya.

"Ah, hyung?"

Seungcheol memejamkan matanya saat mendengar kekasihnya memanggil dirinya dengan nada lembut khas seorang Lee Jihoon.

"Ya sayang?"

"Huhm, apa-apaan. Seharusnya aku yang bertanya begitu, hyung!"

Di ujung sana jihoon tengah mengerucutkan bibirnya membuat seungcheol terkekeh kecil walaupun ia tak bisa melihatnya.

"Jadi, kau yang seharusnya memanggilku sayang? Begitu maksudnya?"

Seungcheol menaikan alisnya bergantian, menggoda kekasih mungilnya akan menjadi hal yang menyenangkan di pagi hari.

"A-apa? Ti-tidak bukan begitu.."

Seungcheol menarik sudut bibirnya, ia sangat tahu bahwa jihoon sedang memerah di ujung sana. Dan ia berencana untuk menggoda kekasih mungilnya itu sekali lagi.

"Oh? Apa kau malu? Pipimu pasti sangat memerah sekarang, kan?" Goda seungcheol sekali lagi dan di selingi dengan kekehan ringannya.

"Hyung! Hentikan! Kau apa-apaan? Apa pagi-pagi begini kau hanya menelfonku untuk hal semacam ini? Jangan konyol."

Seungcheol harus menahan kekehannya kali ini, walaupun sebenarnya ingin sekali ia mencubit pipi menggemaskan jihoon saat ini, tapi mengingat jihoon yang mulai sensitif dengan godaannya barusan, membuatnya mengurungkan niat awalnya dan lebih memilih untuk membujuk kekasih mungilnya saat ini.

"Tidak, bukan begitu sayang,"

"Lalu apa? Cepat katakan!"

"Eiy, sejak kapan choi jihoon akan marah-marah seperti ini humm?"

"Dasar choi bodoh seungcheol! Jangan bertele-tele! Namaku lee jihoon!"

"Oke, oke. Aku hanya ingin bilang, apa kau nanti malam jadi ikut bersamaku?"

Jihoon terdiam sejenak, mungkin berpikir. Seungcheol yang mengerti menunggu jihoon untuk selesai mengingatnya.

"Aku lupa. Hyung ingin kemana?"

"Hanya minum-minum bersama teman lama. Ikut?"

"Baiklah, aku ikut."

"Bagus. Aku segera ke apartmentmu, ya?"

"Ya, jangan lama-lama. Aku menunggu,"

"Baiklah, choi jihoon. Aku mencintaimu."

Panggilan di akhiri sepihak oleh jihoon. Seungcheol menatap layar yang sudah tak terhubung lagi dengan ponsel kekasihnya. Senyuman belum henti-hentinya ia keluarkan dari bibir menggodanya itu. Ia mengambil kunci mobilnya beserta beberapa barangnya dan bergegas menuju basement.



---



Sebuah botol wine telah berada di tangan seungcheol, ia terduduk di sofa apartment jihoon sambil mengecap rasa menyengat cairan yang berasal dari botol wine itu.

Jicheol Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang