HAN NAMJA♡ONE MAN♡8

Mulai dari awal
                                    

Setelah menutup panggilannya kimbum menoleh pada hyuna yang sedaritadi diam menatapinya dengan raut wajah yang sulit dimengerti.
"Kau benaran akan ikut besok?"tanya eomma yang melihat kecanggungan kimbum dan hyuna, kimbum beralih menatap ibunya dan menganggukkan kepala tanda iya.
"Kenapa kau harus ikut?"tanya hyuna yang akhirnya bersuara dan menatap tajam pada kimbum.
"Karena aku ingin"singkat kimbum dengan santai melihat tatapan hyuna.
"Dan kau ingin meninggalkanku disini?"lirih hyuna dengan tatapan sendu, saat ini eomma kimbum telah pergi kekamar untuk tidak ikut campur dengan hubungan asmara anaknya.

"Kau sendiri yang tidak mau ikut"balas kimbum dengan senyum sinis, apa kesalahannya bila hyuna sibuk dengan kuliah dan tidak dapat ikut pulang bersamannya.
"Apa karena soeun?"ucap hyuna dengan meneteskan airmata, terlalu lelah untuk berpura pura kuat dihadapan kimbum saat ini.
"Jangan mendramatiskannya hyuna"cuek kimbum melihat hyuna menangis dan berjalan kedapur meminum air dari lemari es.
"Apa karena dia kau tidak bisa mencintaiku kimbum"gumam hyuna menatap punggung kimbum dengan sedih, kecewa dan marah tercampur menjadi satu.
Cinta bisa datang seiring kita menjalin kasih tapi nyatanya setelah bertahun tahun hyuna menjalin kasih dengan kimbum, pria tersebut tidak bisa mencintainya.
Hyuna berjalan menyusul kimbum kedapur
"Apa karena dia kau tidak bisa mencintaiku?"tanya hyuna mentap sinis pada kimbum yang duduk dikursi makan.
"Apa kau berpikir seperti ini?"tanya balik kimbum dengan santai.
"Kau menguji kesabaranku kimbum"geram hyuna menahan emosi.
"AKU MUAK DENGANMU"teriak hyuna yang trlah berapi api melihat kediaman dan kecuekkan kimbum, ia tidak peduli bila eomma kimbum datang dan melihat mereka bertengkar.
"KALAU KAU MUAK AKHIRI SEMUANYA"balas kimbum tak kalah berteriak.
"Aku sudah pernah mengatakan akhiri dan apa yang kau katakan, kau ingin berjuang, berjuang sendiri"sinis kimbum.
"Mari putus hyuna"serius kimbum menatap hyuna.

"Berikan aku alasan??"ucap hyuna manatap kimbum apakah ia harus menampar pria ini karena telah mempermainkannya.
"Aku tidak memiliki alasan, kita akhiri sampai disini hyuna, aku tidak ingin menyakiti siapapun"ucap kimbum menatap dan menggenggam tangan hyuna dengan lembut.
Hyuna menarik tangannya yang digengam kimbum dan menatap kimbum dengan tajam.
"APA KAU SADAR KAU BARU SAJA MENYAKITIKU..., dan kau bilang tidak ingin menyakiti siapapun"teriak hyuna dengan marah dan dada yang naik turun.
"Kau tahu aku tidak mencintaimu, aku tidak ingin membuatmu lebih menderita karenaku"balas kimbum dengan lembut, ia harus tenang bila memang keputusannya menghakhirinya dengan hyuna.
"Aku membencimu kimbum, jangan temui aku lagi"tangis hyuna dengan lirih meninggalkan kimbum.
Kimbum menatap tubuh hyuna yang keluar dari rumahnya dengan sendu, ia memang ingin mengakhirinya dengan hyuna tapi dengan cara baik baik dan tidak membenci satu sama lain,
kimbum memejamkan matanya sejenak dan berharap keputusannya benar.

♡♡♡♡

Hari ini soeun akan pulang kekampungnya ia melihat jam tangannya sudah 10 menit menunggu tapi kimbum belum juga datang, katanya pria itu yang akan menjemput tapi krnapa lama, soeun menghela nafas dan keluar aparteman dengan tas ranselnya.
"Kenapa lama?, apa tidak jadi?"ucap soeun menelpon kimbum untuk memastikan.
"Maaf soeun sepertinya aku tidak bisa menjemputmu"balas kimbum dengan pelan takut soeun kecewa.
"Lalu bagaimana dengan eommonim?"tanya soeun.
"Sekali lagi maaf, eomma sudah berangkat duluan ia marah karena aku tidak jadi ikut"ucap kimbum.
"Kalau begitu kenapa kau tidak bilang dari tadi padaku"kesal soeun, sudah lama menunggu tapi hasil yang mengecewakan.
"Kenapa kau tidak jadi ikut?"tanya soeun lagi duduk dihalte bis, ia memutuskan untuk pulang sendiri.
"Hyuna berada dirumah sakit saat ini"
"Seharusnya kau menyempatkan diri untuk memberitahu agar aku tidak menunggu dan terlambat pulang"ucap soeun dengan senyum sinis, sepertinya tempat untuk menggantikan hyuna tidak bisa ia lakukan.
"Maaf soeun"balas kimbum menyesal, ia juga tidak ingin mengecewakan dan membuat soeun menunggu lama, hubungannya dengan hyuna belum selesai dengan baik, ia masih harus bertanggung jawab dengan hyuna yang telah ia sakiti.
"Baiklah aku pergi"ucap soeun.
"Kau pulang sendiri"balas kimbum
"Hmm"
"Maafkan aku"kimbum tahu dengan ucapan singkat soeun menandakan ia kecewa dan kesal saat ini, memang kesalahannya yang tidak langsung memberitahu agar gadis tersebut tidak menunggu.
"Jangan terus meminta maaf, dari dulu kau sering mengucapkan maaf padaku tapi tidak ada perubahan pada dirimu kimbum"ucap soeun dan memutuskan panggilannya menaiki bis.
Kimbum memandang ponselnya ia sadar ia banyak mengucapkan maaf dari dulu pada soeun tapi apa kata maaf salah diucapkan.

"Bagaimana keadaannnya dok?"tanya kimbum memasuki ruang inap hyuna yang sedang diperiksa.
"Dia hanya kelelahan dan banyak pikiran serta terlambat makan"ucap dokter.
"Kau baik baik saja"ucap kimbum menghampiri ranjang hyuna setelah dokter keluar.
"Ya pergilah"singkat hyuna
"Baiklah aku akan pergi, tapi ingat satu hal mengakhirinya adalah pilihan yang terbaik untuk kita hyuna, aku tidak ingin kau semakin membenciku karena harapan palsu"ucap kimbum menatap hyuna yang enggan melihatnya.
"Kau benar aku memang mencintai soeun, dan aku telah mencintainya dari dulu tapi karena kebodohan dan keraguan dalam diriku aku kehilangannya, kau bisa mendapatkan pria yang lebih baik dan mencintaimu hyuna"jelas kimbum.
"Aku pergi"kimbum melangkah keluar.
"Kimbum"panggil hyuna saat kimbum menyentuh knop pintu, kimbum menoleh menatap hyuna yang telah menanggis.
Hyuna melepas infus pada tangannya dan berlari pelan memeluk kimbum.
"Aku mencintaimu"tanggis hyuna.
"Terimakasih telah mencintaiku"kimbum membalas pelukan hyuna dan mengelus rambut pirang hyuna.
"Aku pergi berbahagialah"ucap kimbum melepas pelukan hyuna dengan lembut dan meninggalkan ruang inap hyuna.
Ia lega, hatinya ringan setelah keluar dari ruang hyuna, semua telah berakhir dengan baik tanpa dendam.
'Aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi'batin kimbum menaiki mobil dan melajukannya menuju tujuan yang sedaritadi ada dipikirannya.
Tujuan yang membuatnya menentukan pilihan baru, tujuan yang pernah ia lewati tanpa berpikir, ia tidak akan melakukannya lagi, tidak akan pernah melewatkannya.

♧TBC♧

ONE MAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang