" — Luigo ada hantar stok tu ? " sejenak diam sebelum menyambung , " —— aku tak nak tahu . Kapal akan berlabuh malam ni , jangan sampai terlepas atau kau aku cari "



Tegas dan cukup menggerunkan suaranya , sebelum bunyi 'ting' kedengaram lantas daun pintu lif automatik terbuka .



Namun, Demerez pegun seketika . Matanya tajam meneliti wanita yang baru sahaja keluar dari perut lif itu , bersama luggage .

Elise yang masih dimakan kantuk sedaya upaya mencelikkan mata . Dia benar-benar perlukan tidur lagi namun — memikirkan agreement yang dah dibuat dengan pemilik hotel  itu semalam .


Luggage ditarik , dalam masa yang sama matanya terpandang lelaki yang kebetulan berada diluar lif itu .



Kaku . Seram sejuk tubuhnya saat bertembung mata dengan lelaki itu .
Demeres Black !

Automatik mata turun meneliti lelaki itu atas bawah . Ditahan debaran dijiwa yang berdetak gila . Apalagi, lelaki itu turut sama merenungnya .


Mahu longlai sahaja kedua lututnya , memikirkan dia lagi memakai high heel 7 inci tika ini , membuatkan Elise menegakkan postur tubuh .



Namun , tautan kening Elise bertaut apabila menyedari mata lelaki itu jatuh pada high heelnya . Senyum sinis lagikan 'dark' meniti di bibir itu . Menambahkan lagi debaran di dada wanita itu .



Apa yang tak kena dengan kasutnya ? Warna ? Jenama? Atau ketinggian ?
Persoalan bermain dibenak Elise dalam masa yang singkat .


Tanpa sedar , Demerez sudah meloloskan diri ke dalam lif . Wanita itu hanya tersedar dari lamunanya , apabila pintu lif itu sudah terkatup rapat .



" shit " sumpahnya bagai mantera . Tajam mata menjeling pintu lif itu , bersama rasa tidak puas hati Elise mengorak kembali langkahnya keluar dari hotel itu . Tak semena-mena dia dihumban keluar pula oleh security jika melengahkan waktu !









































Jemari  mengetuk permukaan meja kaca itu . Seakan menyentuh 'piano tiles' , cuma ini hanya halusi . Sesekali kerutan didahinya timbul, mata turut sama mengecil.



" you look distracted " teguran Gaz membuatkan dia tersenyum senget .


" a little bit . " balasan bersahajanya memancing perhatian Gaz . Tetapi lelaki itu lebih dari tahu untuk tidak mencampuri urusan pribadi Demerez selagi lelaki itu sendiri tak buka mulut .



" anyway , aku datang jumpa kau pasal investment dalam projek Tyler . "


Renungan Gaz berubah selaras dengan lirikan mata Demerez ,




" so , kau nak aku buat apa ? "



Senyuman sinis melebar diwajah Demerez , sebuah cek diletakkan diatas meja .




" guna cek ni untuk umpan that old man , dan agreement yang aku discuss dengan kau dua minggu lepas "


















































Her Mistake His RegretWhere stories live. Discover now