BAB 9

505 39 1
                                    

Disinilah sekarang si-won dan ha-ra berada. Didalam sebuah meja kecil di dalam tokonya dengan 2 buah cangkir teh dihadapan mereka masing-masing. Sedangkan tae-woo berada di pangkuan si-won dengan tenang yang masih menunjukkan ekspresi datar yang dimilikinya.

"B-begini..."

"Bisa kau ceritakan kejadian 5 tahun lalu?" ucap si-won memotong perkataan ha-ra karena terlihat ucapan ha-ra yang sepertinya akan berbasa-basi "Bagaimana kau bisa bertemu denganku dan membawaku kehotel itu?"

"Kau ingat kejadian itu?" Tanya ha-ra terkaget-kaget akan pertanyaan yang dilontarkan oleh si-won

"Tidak semuanya. Hanya sebagian kecil saja"

"O-oh begitu" kembali ha-ra terdiam sejenak "Aku harus berawal dari mana ya?" gumam ha-ra yang sepertinya ditunjukkan untuk dirinya sendiri.

"O-oh begitu" kembali ha-ra terdiam sejenak "Aku harus berawal dari mana ya?" gumam ha-ra yang sepertinya ditunjukkan untuk dirinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mmmm.. Pada saat itu musim dingin" ucap ha-ra mengawali ceritanya "aku baru saja pulang mengantarkakan pesanan bunga dan melihatmu yang sedang terduduk di pinggir jalan. Aku mulai menghampirimu karena khawatir mengingat pakaian yang kau kenakan tak mengandung unsur-unsur yang menghangatkan"ha-ra menolehkan kepalanya ke atas berusaha menggali kembali ingatannya

"dan benar, tubuhmu sangat dingin seperti hampir membeku. Baju yang kau kenakan juga mulai basah karena terkena salju yang turun" mengambil nafas sejenak ha-ra pun melanjutkannya

"aku pun segera melesat dengan menggendongmu di punggung menuju hotel terdekat" si-won masih tetap memperhatikan cerita ha-ra tanpa sekalipun memotongnya. Tae-woo sudah bermain sendiri setelah si-won menurunkannya di awal ha-ra bercerita

"pada saat dikamar, aku ingin membuka bajumu karena bajumu saat itu basah agar kau tak mengalami demam atau flu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"pada saat dikamar, aku ingin membuka bajumu karena bajumu saat itu basah agar kau tak mengalami demam atau flu. Tapi aku ragu karena itu pertama kalinya aku melihat tubuh seorang pria dewasa dan pria itu dalam keadaan telanjang" Ha-ra mulai merona mengingat kejadian itu dan mulai menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rona itu.

"aku kemudian bertekad untuk membuka bajumu. T-tapi..." ha-ra mulai meragu untuk menceritakan bagian selanjutnya

"Tapi...?" Tanya si-wo sepertinya ia tak sabar mendengar kelanjutan cerita ha-ra

UNKNOW CHILDWhere stories live. Discover now