✼ 3

2.5K 345 23
                                        

Sejak hari itu, Jaemin dan Herin menjadi semakin dekat—tidak sebatas di media sosial saja. Herin juga kembali dekat dengan Yejin berkat Jaemin. Bahkan sekarang ada 4 orang yang duduk di meja kantin—Yejin, Seongwoo, Jaemin, dan Herin.

Sejak hari itu juga, Jaemin sering mengantar Herin pulang sebagai jaminan bahwa Herin tidak akan kabur ketika mendengar suara nyaring dari rumahnya. Sejujurnya, Herin sama sekali tidak masalah dengan pertengkaran orang tuanya. Maksudnya, ia tidak mungkin meninggalkan rumah hanya karena itu. Kamarnya lebih terasa aman.

Tapi apa yang dilakukan Jaemin pada Herin sangat ia sukai. Jadi bagaimana bisa menolak? Terlebih lagi orang itu adalah orang yang disukai Herin.

"Lo tunggu di kelas dulu ya," kata Jaemin. "Gua ada rapat sama ketua ekskul yang lain."

Herin tidak menjawab. Ia malah menatap kosong Jaemin.

"Lo marah ya? Gue suruh Yejin nemenin lo, deh. Atau gue nggak usah rapat?"

Dengan cepat Herin menggeleng dan menggoyangkan tangannya di depan wajah Jaemin. "Gue pulang sendiri aja," kata Herin.

"Ya udah gue nggak usah rapat," balas Jaemin final.

"E-eh iya gue tunggu di sini!"

***

Herin turun dari motor milik Jaemin bertepatan ketika pintu rumahnya terbuka. Dilihatnya papa Herin yang keluar dengan setelan rapi. "Eh udah pulang?" tanya papanya.

Herin ngangguk. "Papa mau ke mana?"

"Mau pergi sama mama," jawab papa. Kemudian mama datang dengan senyumnya yang manis.

Kadang Herin bingung dengan keluarganya sendiri. Keluarganya terlihat harmonis tapi kenapa orang tuanya sering bertengkar?

"Sama siapa, Rin?" tanya mama.

"O-oh ini Jaemin, ma," jawab Herin. Jaemin menghampiri papa dan mama dan memberi salam dengan sopan.

Herin berdiri dengan canggung di depan pintu rumah. "Mama sama papa udah baikan?" tanyanya dengan rasa takut. Pandangannya ia tundukan, tidak berani melihat wajah orang tuanya.

Sebuah elusan lembut terasa pada kepala Herin, membuat Herin mengangkat kepalanya. Mama tersenyum dan berkata, "Pamit dulu ya." Papa menyalakan mesin mobil. "Nak Jaemin, titip Herin sebentar ya."

Jaemin tersenyum sembari mengangguk. Setelahnya, mobil putih milik keluarga Choi keluar dari garasi, meninggalkan Herin dan Jaemin di depan pintu rumah.

"Ayo masuk," ajak Jaemin.

"Lo pulang aja."

"Tadi mama lo kan bilang, dia nitip lo ke gue," kata Jaemin. "Ya udah lo istirahat aja. Gue di ruang tamu."

Herin menghalangi jalan masuk ke dalam. "Maksud mama pasti jagain dari jauh, Min. Kamu—eh lo pulang aja."

Jaemin tersenyum manis. "Besok aku jemput ya?"

"Ya ya terserah, asal gak masuk!"

i'll try + na jaeminWhere stories live. Discover now