Chapter 0: Another Case

22 1 1
                                    

Hari ini hari biasaku. Aku adalah seorang polisi yang bertugas dibidang kasus penculikan dan kriminalitas lainnya,katakanlah..
aku seperti seorang detektif.Mencari dan mencari petunjuk.

Hari ini, Atasan kami mengumpulkan kami di ruang rapat kantor kepolisian

"Baiklah,semuanya.." Dia membuka sebuah Map coklat dan menarik suatu kertas lalu memampang bagian depannya

"Kalian tahu apa ini? Ini adalah foto seorang laki-laki asal Swedia yang dilaporkan menghilang seminggu yang lalu" Ucapnya lantang.Alis matanya seketika bertaut, entahlah aku tak tahu..Mungkin dia kesal setiap hari ada saja orang yang menghilang dari kota kami?

"Audrey Netherman, Sam Rulesort. Kalian tahu apa tugas kalian hari ini..Ambil kertas ini dan pergi selidiki rumah pria ini.."

Aku dan Sam berdiri dan mengambil foto itu lalu pergi keluar untuk mengerjakan tugas kami

"Sam, sudah ambil kunci mobil?" Tanyaku. Ia meraba jaketnya dan juga kantong celananya
"Uuh..Sepertinya belum..Kau tunggu dimobil saja" Ia berlari masuk ke kantor sedangkan aku berjalan ke mobil milik kepolisian yang berwarna hitam itu.
Setelah beberapa menit,ia akhirnya tiba
"Maaf..Kuncinya tertimpa diantara buku-buku bacaanku"

"Ah,santai saja.."

Kami pun naik dan Sam mulai menjalankan mobilnya.Di mobil kami tak banyak berbicara.Sampai akhirnya Sam bertanya
"Jalan mana rumahnya?"Tanyanya tanpa menoleh
"Jalan Geytovm, rumahnya nomor 14.." Setelah aku berkata seperti itu, Sam berbelok ke kanan lalu lurus terus
"Ini perumahan?" Tanyanya dengan nada aneh.Sebenarnya wajar dia bertanya seperti itu karena perumahan itu sangatlah sepi walaupun  jumlah rumahnya sama seperti perumahan lain.

Tiba-tiba Sam berhenti didepan sebuah rumah besar yang sudah nampak tua dan tak terawat

"Oke kita sampai.."

Aku dan Sam turun lalu melihat sekeliling.
"Ayo cari.." Ajakku.Kami berpencar untuk mencari petunjuk.Sam masuk kedalam rumah dan aku diluar.
Aku mencari ke semak belukar, ilalang-ilalang liar, batang pepohonan, dan tak menemukan apapun.Tiba-tiba, Sam keluar dengan menggaruk-garuk kepalanya sampai rambutnya berantakan
"Pasti tidak menemukan sesuatu,ya kan?"Tebakku sambil berkacak pinggang
"Hhh..kau tahu jawabanku..Ayolah,kita sudah sekitar 2 jam disini"
Sam berjalan menuju mobil, aku mengikutinya dari belakang sambil sesekali melihat kearah rumah itu dan membuat pandangan mataku menyelidik.
Aku membuka pintu mobil sambil berpikir
"Pasti ada tempat yang belum kuselidiki..pasti..!"
Aku kembali menjelajah rumah itu melalui pandanganku
Ketika Sam mulai menghidupkan mesin dan menginjak pedal gas aku teringat
"Sam, berhenti!"
Ckiit..!
"Ada ap-hei! Rena! Apa yang kau lakukan?!"Sam berteriak karena aku langsung berlari keluar

"Benar juga..! Kotak posnya!" Batinku girang

Aku membuka kotak pos yang berada di halaman depan dan benar saja..ada sebuah surat

"Sam!! Aku menemukannya!!"teriakku girang. Sam berjalan kearahku dengan perlahan

"Ada apa sih..?"

"Ini..lihat ini..!"

Aku membukanya dan ada 8 baris tulisan

"Sang cahaya tlah diambil
Tamatlah terang setelah bulan terbit diufuknya
Bulan merah akan tercipta dari tetesan darah terakhir
Sang ratu akan bahagia
Dan bulan hitam akan terbebas dari belenggunya"

"Apa maksudnya? Cahaya? Ratu? Bulan??" Aku bertanya-tanya

"Mungkin sebuah teka-teki.."

"Atau mungkin...

"Petunjuk?" Ucap kami bersamaan

Letters From NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang