11

2.5K 320 6
                                    

~[]~

Jiyong dan Soohyuk berdiri didepan apartement dengan 14 lantai yang bagi keduanya terlihat cukup kumuh.

"Lisaku benar benar tinggal disini? Ya! Kau mau membodohiku?" protes Jiyong begitu mengamati gedung tua di hadapannya itu. 14 lantai tanpa lift tentu saja itu bukan tempat yang bagus.

"Lisaku? Hei sadarlah dia sudah mencampakanmu,"

"Dia juga mencampakanmu," jawab Jiyong acuh sembari melangkah masuk kedalam gedung apartement itu. "Kau mau berdebat denganku lagi? Kau tidak akan pernah menang kecuali kau menutup mulutku dengan pukulanmu,"

"Jangan memancingku untuk melakukannya," balas Soohyuk, keduanya terlihat sangat kekanakan bagi Jisoo yang memperhatikan mereka melalui rekaman CCTV. Soohyuk pikir Lisa tidak ada dirumah, mamun emosinya seakan tersulut sampai ke ubun-ubun ketika melihat beberapa hadiah pemberiannya ada di tempat sampah dekat tangga.

"Ya! Ada apa denganmu?!" omel Jiyong yang kaget karena Soohyuk tiba tiba menendang tempat sampah dan seluruh sampah yang ada dikanan dan kirinya itu. Menghamburkan seluruh kelopak bunga mawar kering yang ada di kotak sebelah tempat sampah.

"Semua itu pemberianmu?" tanya Jiyong setelah mengerti alasan Soohyuk tiba tiba marah.

"Dia sudah pergi, ayo pergi," ajak Soohyuk sembari kembali turun dari lantai 3 itu. Awalnya Soohyuk sangat marah karena Jiyong merebut kekasihnya, walaupun rasa marahnya tidak cukup banyak sampai bisa membuatnya membenci Jiyong, namun kali ini Soohyuk jauh lebih marah, pada Lisa. Pria mana yang tidak kesal melihat hadiah pemberiannya dibuang begitu saja?

"Oh! Kau yang mencari Lisa waktu itu kan?" tanya seorang gadis yang menghalangi jalan Soohyuk. Jiyong segera memakai kacamatanya, dan berdiri dibelakang Soohyuk yang hanya menatap gadis itu. Gadis itu punya rambut oranye yang menutupi punggungnya, dengan poni yang mirip dengan milik Lisa. "Tadi Lisa memang kesini, mengemasi barang-barangnya lalu katanya akan pindah ke Jeju, si Kapten juga baru saja datang dan pergi-"

"Siapa kapten?" tanya Jiyong sembari berjalan menuju dinding pinggiran apartement yang langsung menghadap ke tempat parkir di depan gedung apartement itu. Matanya menyusuri semua yang lewat dibawah sana dan melihat seorang pria berambut coklat membuang bunganya ke tempat sampah.

"Bukan kah dia-"

"Rose, siapa Kapten yang kau bicarakan? Apa Kapten tim basket nasional?" sela Soohyuk sementara Jiyong masih sibuk memperhatikan pria yang mungkin juga saingannya. Dia memang tidak mengenal Lisa.

"Kim Taehyung, kapten tim basket yang pernah Lisa urus, kau tidak tau? Kapten tim basket itu sangat menyukai Lisa, dia bahkan memberikan medali- astaga! Lisa benar benar bodoh! Bagaimana dia bisa membuang semua ini??! Heish! Gadis nakal itu benar benar keterlaluan," seru Rose yang tanpa sengaja melihat beberapa medali perunggu, perak dan emas ditempat sampah. "Ah... kasihan sekali si Kapten, dia memberikan seluruh hidupnya untuk Lisa tapi Lisa tidak menyukainya, omong-omong, apa hubunganmu dengan Lisa? Kenapa kau mencarinya terus?"

"Kapan terakhir kali kau menemui Lisa?" tanya Jiyong sembari melepas kacamatanya setelah mengenali suara gadis di hadapannya. Butuh waktu sedikit lama karena Jiyong sama sekali tidak mengingat wajahnya.

"Ya. Pakai-"

"Dia pernah jadi trainee di YG, kalau kau memperhatikannya kau akan bisa mendengar suaranya di laguku," sela Jiyong sembari menatap Rose dan menjabat tangannya. "Bagaimana kabarmu? Di mana traineemu sekarang?"

"Huh?? Kenapa seorang G Dragon mencari Lisa? Dia menipumu?"

"Kau tau dimana Lisa sekarang?" tanya Jiyong, enggan menjawab pertanyaan Rose, bersikap tenang layakanya ia seorang senior pada umumnya.

"Pencitraan sekali," cibir Soohyuk yang dapat melihat perbedaan sikapnya dengan jelas.

"Tidak, tapi ku dengar dia akan pergi ke Jeju. Tadi aku bertemu pemilik apartement dan katanya Lisa akan pindah ke Jeju,"

"Kau mengenal keluarganya?" tanya Soohyuk, membuat Jiyong meliriknya heran. Pria itu mengaku kekasihnya tapi tidak mengenali keluarganya.

"Bagus sekali, kekasih tapi tidak kenal keluarganya, kau memang hanya tau caranya bermain anggar," cibir Jiyong

"Keluarga? Keluarga yang mana? Maksudku, pernah ada dua orang wanita paruh baya kesini dan mengaku sebegai ibunya, saat kuliah Lisa pernah ikut sebuah organisasi yang aneh, bahkan rumornya dia sudah pernah menikah di Gwangju, sebelum pindah kesini. Aku tidak begitu dekat dengannya, tapi Jisoo eonni yang tinggal disebelah apartement Lisa juga sedikit aneh,"

"Aku akan menemui-"

"Dia tidak akan keluar, kudengar dia tidak mau bicara pada siapapun bahkan pada ibu pemilik gedung ini. Tapi aku tau seseorang yang mengenal Lisa, dan kurasa mereka cukup dekat,"

"Siapa? Kenapa tidak bilang dari tadi,"

"Memangnya kalian siapa? Lisa melakukan kesalahan pada kalian?"

"Ya, kami ingin menemuinya dan menyelesaikan masalah kami," jawab Jiyong, kembali bersikap keren didepan Rose. "Bisa kau beritau aku siapa teman Lisa itu?"

"Jennie Kim, tinggal sendirian di atap gedung ini, dia teman satu kampus Lisa dan biasanya dia akan pulang jam 10 malam nanti, tunggu saja di sini kalau tidak mau naik tangga ke lantai 14, dia pasti akan menaiki tangga ini nanti,"

"Kenapa kau tidak memberitauku saat aku mencarinya kemarin?" protes Soohyuk membuat Rose menaikan alisnya.

"Aku tidak mengenalmu, bagaimana mungkin aku bisa mengatakan semua yang kutau padamu?"

"Dan sekarang? Kau mengatakan semuanya tanpa jeda"

"Aku mengenal Jiyong oppa, dan dia tidak akan membuang buang waktu untuk mencari sesuatu yang tidak penting kan?" ucapan Rose sukses membuat Soohyuk mendengus kesal sementara Jiyong hanya tersenyum simpul penuh kemenangan.

Rose pergi meninggalkan kedua pria itu setelah berbasa basi sedikit. Soohyuk akan pergi turun namun Jiyong justru duduk di atas salah satu anak tangga.

"Apa yang kau lakukan? Ayo pergi-"

"Sepertinya kau benar benar tidak mengenal Lisa, aku akan menunggu Jennie Kim saja disini,"

"Dia baru akan datang jam 10, kau tidak lapar? Melihat semua sampah ini membuatku lapar dan ingin-"

"Aku ingin masakan Lisa..." keluh Jiyong sembari menghela nafas panjang.

Sementara Jiyong dan Soohyuk menunggu seseorang bernama Jennie muncul. Lisa justru harus duduk di ruang latihan dance para member NCT sembari menunggu eonninya selesai bekerja.

"Bisakah kau berhenti tersenyum padaku?! Menyebalkan!" omel Lisa pada Ten yang terus tersenyum dan menggodanya.

Gadis itu mengejutkan semua orang, membuat Lucas kembali menggerutu karena tidak menyukai Lisa dan segala sifatnya. Sementara Lisa berjalan keluar dari ruangan itu dan masuk kedalam bilik toilet.

"Sialan, Lee Donghae benar benar menghancurkan segalanya! Sekarang hidup dan karirku hancur! Heish! Kenapa disaat seperti ini aku justru tidak bisa berhenti memikirkan pria itu!" omelnya sembari meremas sebuah handphone ditangannya. Tiga bulan lalu harusnya handphone itu kembali di nyalakan. Namun karena semua kekacauan yang terjadi, Lisa tidak bisa menyalakannya.

"Apa hukumannya kalau hilang beberapa bulan ya?" gumam Lisa sembari menimbang-nimbang untuk menyalakan handphone itu atau tidak.

Sembari menunggu Lisa membuat keputusan, mari kita luruskan. Lisa bukan seorang yang bekerja untuk tim olahraga nasional sungguhan. Gadis itu mengambil cuti dua tahun dari pekerjaan aslinya untuk melakukan hal lain. Dan dua hari setelah kejuaraan internasional itu, seharuanya ia sudah kembali bekerja. Karena itu ia mengundurkan diri satu minggu sebelum kejuaraan, tanpa sepengetahuan Soohyuk. Tapi pelatih Lee yang terhormat yang seharunya membantunya, justru mengacaukan segalanya. Membuatnya justru frustasi karena terjebak pada kisah cinta diantara dua sahabatnya.

~[]~

MistressWhere stories live. Discover now