🧸Diary Nikah Muda. 34

275K 14.8K 1.3K
                                    

🎻 Lara-Dialog Senja

Hayii, up lagi nih, kalian apa kabarnyaaa? Semoga nggak bosen-bosen ya baca cerita inii

Oh hiya, absen dlu di sini, kalian bisa setor absen boneka atau apapun yang kalian suka 🧸🍑

Sudah?

Selamat membaca luvv

Di lorong lantai tiga bangunan sekolah, Bagas berdiri memandang nanar pada Saras yang berjalan sendirian melewati lapangan

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Di lorong lantai tiga bangunan sekolah, Bagas berdiri memandang nanar pada Saras yang berjalan sendirian melewati lapangan. Walau Saras tak menoleh, Bagas jelas tahu jika air mata Saras pasti sudah jatuh sejak tadi. Kalau saja ia bisa,  ingin sekali ia berlari merengkuh tubuh ringkih itu dari belakang. Mengatakan bahwa Saras tidak perlu menanggung ini sendirian. Bagas bisa menyusul. Ah, kalau saja ini bukan hanya perandaiannya semata.

"Gas, itu yang namanya cinta."

Entah sejak kapan mengamatinya, Virgo datang ke sebelahnya. "Sakit kan ngelihat Saras terluka?"

"She don't deserve it, nggak seharusnya dia menanggung ini sendirian." Bagas menoleh, rautnya nampak berantakan. "Kenapa kalo ada perempuan hamil di luar nikah selalu disalahin sendirian, orang-orang kenapa nggak nyalahin cowoknya? Emangnya sperma itu masuk sendiri ngejar sel telur?"

Bagas menunduk malu pada sifat pecundangnya. "Go, kalo lo jadi gue apa lo bakal muncul di depan banyak orang dan ngaku sebagai pemilik bayi itu?"

"Muncul sih." Virgo nggak perlu berpikir untuk menjawab itu. "Tapi Gas, nggak semudah itu sebenarnya, kalo gue kan emang ketahuan blangsak sementara reputasi lo anak baik-baik kebanggaan sekolah kita, banyak hal yang harus lo pertimbangin. Nggak bisa lo asal muncul kayak pahlawan kesiangan."

"Gue ngerasa malu, Go, sama Saras juga... Anak di kandungan dia. Gue harus bilang apa ya kalo nanti dia tanya gue ke mana pas mamanya dipermaluin satu sekolah?"

"Kejauhan lo mikirnya, Gas. Belom juga lahir dianya. Toh kita juga tahu kan kalo lo tadi mau belain dia cuma kita yang tahan. Gue yakin Saras juga paham kok. Dan, pastinya anak di perut dia juga paham banget. Lo bukan ayah yang gagal, timingnya aja kurang tepat, bre."

Tidak ada sahutan lagi dari Bagas, semua terjadi sangat cepat hingga akal sehatnya masih belum terima. Saras yang tiba-tiba dikeluarkan dari sekolah juga menjadi pukulan berat buatnya. Ia bisa melihat bagaimana sorot mata penuh harap Saras ketika menceritakan masa sekolah yang membuatnya menahan diri meski tengah mengandung, Bagas tidak tahu apa masih bisa melihat secercah harapan di mata Saras setelah ini.

Sementara itu di jam pulang sekolah terdengar keributan di gudang rooftop, kursi kayu dibanting sampai patah. Pelakunya Ninda, ia mengamuk setelah kasus Saras terkuak. Sepulang sekolah ia menarik Nadila ke rooftop, namun karena Nadila hanya tutup mulut ketika ditanya, ia melempar kursi hingga hampir mengenai kaki Nadila.

Diary Nikah Mudaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن