HAN NAMJA♡ONE MAN♡7

Mulai dari awal
                                    

Soeun menatap jihana dan tersenyum pasrah, kalau sudah seperti ini jihana akan banyak bertanya nantinya.
"Jadi apa yang membuat kalian ingin bertemu denganku"tanya kimbum setelah pelayan meletakkan minuman.
"Hmm.. sebenarnya hanya bertanya seperti wawancara untuk lomba kami"jihana meminum lemon teanya sebentar.
"Dan mungkin akan ada pertanyaan pribadi"jelas jihana.
Drrt...drrtt..
Getar ponsel kimbum
"Sebentar"ucap kimbum
From: kim soeun
T

o: kimbum
Kau bisa menolaknya
Dan juga kau bisa memilih pertanyaan sendiri bila kau ragu.

Setelah membaca pesan yang ternyata dari soeun yang didepannya, kimbum menatap soeun dan tersenyum.
"Baiklah kalian bisa bertanya"ucap kimbum yakin.
"Aah bukannya lebih baik kita wawancara dengan seniornya jihanna yang lebih banyak pengalaman?"ucap soeun menatap dan meyakinkan jihana.

"Kenapa?"tanya jihana binggung melihat gelagat soeun seperti ketakutan.
"Hanya sa..."
"Tidak apa apa, kalian bisa bertanya semua"potong kimbum dengan tegas dan melihat soeun binggung apa yang ditakutkan gadis ini, apa ia takut bila jihana bertanya tentang kedekatan dan masa lalu yang berhubungan dengannya.
Soeun menatap kimbum dengan ragu, dan ragu pada jihana semua orang didunia ini jangan selalu dipercaya akan menguntungkan untuk kita, sedekat apapun orang bisa berhianat dan sebab itu soeun tidak pernah bercerita pada jihana bukan karena takut ceritanya akan dibeberkan tapi karena soeun orang yang tidak mudah percaya dan mudah akrab.
Mereka memang sudah lama bersahabat tapi soeun tidak pernah menganggap jihana sebagai tempat mengadu atau tempat yang selalu dijadikan pedoman dan juga masalah pribadi memang tidak seharusnya dibeberkan pada siapapun.

2 jam lamanya kimbum, soeun dan jihana dicaffe seperti dugaan soeun jihana selalu memberikan pertanyaan masalalu kimbum, selama 2 jam juga soeun hanya diam mendengar kimbum menjawab pertanyaan dengan jujur dari mereka yang dulu dekat dan jadi renggang, kimbum mengatakan ia tidak tahu apa yang mengakibatkan renggangnya persahabatan mereka dulu dan kejujuran kimbum saat ini membuat soeun tersenyum sinis.
"Apa kalian langsung pulang?"tanya kimbum ketika mereka keluar dari caffe.
Jihana hanya mengganggukkan kepala
"Trimakasih dokter kim atas waktu luangmu"ucap jihana menundukkan kepala dan berjalan menuju mobil diikuti soeun yang hanya diam.
"Soeun bisakah kita bicara"ucap kimbum menahan lengan soeun, soeun menatap kimbum dengan sendu membuat kimbum binggung.
"Aku tidak bisa"balas soeun dingin dan melepas tangan kimbum dari lengannya dengan pelan dan langsung memasuki mobil jihana tanpa menoleh.
"Kenapa jadi seperti ini"lirih kimbum menatap mobil jihana yang telah jauh meninggalkannya.

Kesalahan apa yang kubuat tidak selalu aku tahu mungkin dimatamu ini adalah kesalahanku dan aku tidak mengetahuinya hingga membuat kau mulai menjauh dariku, tapi kumohon kesalahan apapun tidak katakan padaku karena aku memiliki alasan dan kata maaf bila itu kesalahanku dan kerena aku ingin kita selalu menyelesaikan kesalahan masing masing dengan saling percaya dan keterbukaan akan mesalah kita.
Pikiran kimbum kalut saat ini setelah bertemu dengan soeun beberapa jam yang lalu membuatnya banyak termenung ia sudah berapa kali pindah tempat dan tetap termenung begitu juga diperpustakaan umum saat ditangannya telah terbuka lembaran buku tapi bukan buku tersebut yang ia baca melainkan hanya diam dengan pandangan kosong.

"Kau disini?"sapa hyuna saat memasuki perpustakaan dan melihat kimbum hingga senyumnya merekah, kimbum tersadar dari lamunannya dan menoleh dan melihat hyuna yang tersenyum duduk disampingnya.
"Sedang apa kau disini?"tanya kimbum dengan senyum paksa.
"Aku ingin meminjam buku"hyuna merangkul lengan kimbum dan menyandarkan kepalannya dibahu kimbum. Kimbum tersenyum dan mengusap rambut hyuna dengan sayang.

Tindakan seseorang bisa membuat kita salah paham, sebagai apa orang tersebut menganggap kita tidak ada yang tahu, kesalahpaham ini yang membuat mereka yang saling mencintai tersakiti dan keraguan dan tidak adanya kepercayaan membuat perasaan semakin pudar.
Entah mengapa airmata soeun menetes saat ini ia melihat kimbum dan hyuna yang saling mencintai dan terdenyum bahagia, seharusnya soeun tidak datang keperpustakaan jika hatinya akan tersakiti dan membuatnya meneteskan airmata.
Sedaritadi soeun telah melihat kimbum yang dusuk sendiri dan hanya diam melamun, dari ujung ruang ini soeun dapat melihat wajah kimbum dengan jelas, awalnya ia ingin menghampiri kimbum tapi langkahnya terhenti saat melihat hyuna yang telah duduk disamping pria tersebut dan saling tersenyum manis.

Soeun menghapus airmatanya yang terus mengalir dan melangkah pergi, mungkin kalimat sakit terlalu dramatis zaman sekarang dan soeun bukanlah gadis yang selalu mendrama kehidupannya tapi hatinya tidak bisa berbohong hatinya tersakiti, hati yang merasakan dan airmata adalah fakta yang nyata bahwa ini sangat menyakitkan.
"Maaf"lirih soeun tampa sengaja menabrak salah satu mengunjung hingga membuat bukunya terjatuh dan berserakan.
"Yak.. kau.."soeun melihat orang yang ditabraknya hendak pemaki.
"Soeun"teriaknya orang tersebut hingga membuat semua yang fokus membaca melihat mereka dan juga kimbum dan hyuna ikut melihat.
"Maafkan aku, aku tidak mengenalmu permisi"soeun memaki pria yang ditabraknya ini menahan lengannya yang hendak pergi.

Apa dia tidak tahu saat ini soeun ingin menghindar dari kimbum yang terus saja membuatnya meneteskan airmata, airmatanya ini begitu berharga kedua orang tuanya saja tidak pernah membuatnya meneteskan airmata yang menyedihkan hanya pria itu, kimbum yang telah beberapa kali membuatnya meneteskan airmata dan tampak menyedihkan.
"Aku tidak peduli aku mengenalmu"ucao pria itu dengan tegas dan menarik narik soeun keluar.
"Yakk... lepaskan aku"soeun memberonta dengan kasar pada pria yang tidak dikenalnya ini, saat ini soeun sedang bersedih apakah pria yang tanpa sengaja ia tabrak ingin balas dendam dan menculiknya begitu miriskah kehidupanmu soeun.

"Lepaskan dia"tiba tiba datang kimbum menahan lengan pria tersebut yang hendak memasukkan soeun kedalam mobilnya.
"Siapa kau?"balas pria tersebut dingin dan memandang kimbum sinis.
"Seharusnya aku yang bertanya siapa kau?"balas kimbum tak kalah dingin dan menatap pria itu denfan tajam.
"Aku tidak ada urusan denganmu?"ucap pria tersebut mendorong soeun untuk masuk mobil, soeun memberonta dengan tenaga yang tak bergunanya.
Bughh
"Kau tidak lihat dia menolak untuk pergi denganmu"ucap kimbum setelah memberikan pukulan yang cukup keras pada pria tersebut dan membuat soeun terlepas dan menjauh.
"Aah kau membuatku kesal"ucap pria tersebut mengusap rahangnya yang kesakitan dengan pukulan kimbum.
"Ayolah soeun kau benar benar tidak mengenalku"ucap pria tersebut yang akhirnya kesal dan menatap soeun dengan tajam.
"Ahh... aku.."binggung soeun ia benar tidak tahu siapa pria tersebut.

"Dia song jaerim sunbae kita saat diSMA yang selalu mengejarmu soeun"ucap hyuna yang ternyata sedaritadi diam menonton.
"Song jaerim sunbae"gumam soeun mencoba untuk mengingat.
"Song jaerim pria yang culun dan kutu buku yang pernah mengungkapkan perasaannya padamu soeun"ucap kimbum tidak percaya dengan menatap jaerim dengan tajam.

"Kau heran mengapa aku bisa berubah"dingin jaerim tersenyum sinis pada kimbum dan berjalan mendekati soeun.
"Kau tidak berubah"gumam kimbum dengan yakin, song jaerim hanya berubah diluar saja tidak dalam hatinya.
"Apa sekarang kau mau pergi denganku"ucap jaerim pada soeun yang hanya diam.

"Song jaerim sunbae lama tidak bertemu denganmu"ucap hyuna mendekat dan tersenyum menunduk pada jaerim.
"Hmm kau semakin cantik saja hyuna"balas jaerim tersenyum memeluk hyuna sebentar.
"Aku akan mengantarmu pulang"ucap jaerim menatap soeun dengan lekat.

"Hyuna ayo kita pulang"ujar kimbum dengan nada sedikit kesal, entah kesal karena hyuna yang dipelukan atau soeun yang diantar dengan pria yang menyukainya sedari dulu, biarpun soeun selalu menolak dulu tapi siapa yang tahu sekarang bukan, perasaan bisa berubah sama seperti kehidupan yang selaku berubah.
Kimbum menatap soeun dengan sendu dan menarik hyuna untuk masuk mobil yang berada disamping mobil jaerim.

"Aku akan pulang sendiri, mungkin lain kali kita bertemu lagi"ucap soeun akhirnya dan pergi meninggalkan jaerim yang menatap soeun, perubahan yang ini ia lakukan agar soeun melihat kehadirannya dan soeun akan memikirkan ulang dengan menerima perasaannya tapi sekali lagi apakah ini tanda jaerim akan ditolak untuk yang ke6 kalinya.

Kimbum melihat soeun pergi meninggalkan jaerim, dan itu membuat senyum kimbum merekah karena soeun menolak diantar oleh jaerim, hyuna menatap sendu pada kimbum, hyuna gadis pintar yang tidak mengetahui tindakan kimbum pada soeun dan tatapan yang kimbum berikan pada soeun, ia wanita yang mengetahui senyum kimbum saat ini adalah senyum yang tulus, apakah ini akhirnya ia akan merelakan cintanya yang telah lama.
Kimbum memang pria jahat mengapa ia mengungkapkan perasaannya dulu pada hyuna bila wanita yang telah terlanjur mencintainnya tersakiti dan begitu bodohnya hyuna yang selalu dengan percaya diri dapat mengubah perasaan suka kimbum jadi cinta.

♧TBC♧

ONE MAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang