Two :: Bahagia sementara 🌟

142 65 57
                                    

~HAPPY READING~

Bintang bertaburan di atas langit, membuat malam menjadi indah. Ditemani dengan secangkir teh hangat, Lisa menikmati indahnya malam sambil mengingat kejadian tadi sore.

Flashback-

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu, semua siswa-siswi segera pulang ke rumah. Berbeda dengan Lisa yang lagi duduk di Pos Satpam sambil menunggu ayahnya untuk menjemputnya. Sebelumnya Lisa ditawarin pulang bareng Kania, yang hari ini mau menginap dirumah Lisa tapi mampir dulu ke rumah Kania buag ambil beberapa pakaian yang dibawa. Lisa menolak, karena bakal tambah lama sampai ke rumahnya dan ia baru ingat bahwa kamarnya masih berantakan. Kan gak enak kalau kamarnya berantakan.

Sembari menunggu ayahnya Lisa memainkan game yang ada di ponselnya.

Seorang laki-laki menghampirinya,
"Lis, gak pulang?"

"Eh, Raka, pulanglah cuman belum di jemput aja." Ujar Lisa sambil membenarkan rambutnya yang terlihat kusut. Raka yang memperhatikan Lisa, ia membuka tasnya dan mengeluarkan topi yang berlambangkan adidas. Raka memakaikan topi tersebut ke Lisa.
"Biar kusutnya gak kelihatan banget."

Lisa yang di perlakukan seperti itu ia seakan terhipnotis. Lisa tidak bisa berkutik, ini perlakuan pertama kalinya seorang Raka dengan lembut kepada dia.

"woyyy Lisaa," Raka melambaikan tangan di depan muka Lisa.

"Ehh, apasihhh." Ujar Lisa salah tingkah sambil membenarkan topinya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Lo sendiri gak pulang?" Tanya Lisa.

"nunggu lo pulang, baru gue pulang." Jawab Raka santai dan duduk di sebelah Lisa.

Lisa merasakan pipinya memerah.

Ayo Lisa kontrol perasaannya, jangan sampai semuanya terlalu jauh. Batin Lisa berbicara.

Raka yang melihat pipi Lisa merah, hanya tersenyum.

Selama menunggu tidak ada pembicaraan, hanya suara burung yang mengisi kecanggungan mereka.

5 menit kemudian ayah Lisa datang menjemputnya, segera Lisa pamit ke Raka. Ketika ia berjalan menuju tempat ayahnya menunggu, ada sebuah pesan masuk.

Rakaaaaaa🐻

Hati-hati pulangnya. :)

Lisa langsung menoleh ke arah Raka yang tersenyum kearahnya dan melambaikan tangannya.

Elisasaaa

Thanks.😊

Flashback off.

"Cieee yang semyum-senyum sendiri." selama melamun ada seseorang yang memperhatikannya, yaitu Kania Valleri yang hari ini menginap di rumahnya.

"Apasihh." Lisa mendorong pelan Kania agar menjauh darinya.

"Kayaknya ada yang gue gak tau nih." Ujar Kania dengan mata mengitimidasi.

Lisa hanya mengendikkan bahunya dan segera memasukki kamarnya.

"Isshh lo mah, sekarang susah di ajak cerita." Lanjut Kania dengan nada merajuk.

Lisa menghela nafas, "tadi gue mengingat kejadian lucu pas kita masih kecil, mangkanya senyum-senyum sendiri." Terang Lisa berbohong. Lisa bersyukur Kania sudah pulang sekolah duluan tadi. Lisa berharap Kania tidak perlu mengetahui siapa orang yang selama ini ia suka.

"Ohhh... jadi kangen masa kecil." Ujar Kania sambil memeluk Lisa.

Kania melepaskan pelukannya, "Lis, gue baper.... kalo inget kejadian di sekolah tadi. Ya allah Raka kok makin lama makin romantis yah. Kira-kira dia beneran suka gak yah sama gue?" Tanya Kania.

"Sukalah, keliatan banget kali dari gerak-gerik Raka." Jawab Lisa mantap.

Karena gue tau dari Raka langsung kalau dia sangat-sangat menyukai lo.

Drttt!Drrtt!
Suara getar itu berasal dari Handphonenya Kania. Segera Kania membukannya.

"Dari siapa?" Tanya Lisa.

"Raka. Kata dia Topinya gak usah di balikin, simpen aja." Jelas Kania memberi tahu.

"Ha! Kok gitu?" Tanya Lisa sedikit terkejut.

Kania mengendikkan bahunya.

"Lis, topi Raka buat gue aja yah." Saran Kania membuat Lisa terdiam.

"pliss yaaa, Lisss buat gue aja." Lanjut Kania dengan muka memelas. Ini salah satu sifat Kania yang kadang bikin Lisa kesal, egois.

Lisa menghela nafas dan mengangguk.
"Thank you so much, Lisa." Segera Kania mengambil topi Raka yang berada di meja belajar Lisa dan memasukkanya ke dalam tas.

Sejujurnya Lisa ingin menyimpan barang dari Raka, tapi apa boleh buat. Daripada ketahuan Kania kalau dia juga menyukai.

***

Minggu pagi, taman didekat perumahan Lisa, ramai dikunjungi warga sekitar, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, bahkan lansia pun ada. Sebagian dari mereka ada yang jogging, berdagang, dan bercengkrama sekedar mempererat tali silaturahmi. Seperti, Lisa dan Kania jogging memutari taman, sesekali mereka tertawa dengan kelakuan mereka yang mengerjai orang-orang. Contohnya, ketika ada orang yang lagi jogging, tiba-tiba mereka saliag pandang, kayak punya satu pemikiran yang sama. Mereka lansung menabarak orang yang lagi jogging tersebut. Dengan muka tak berdosa mereka berdua hanya menyengir dan meminta maaf, segera melanjutkan lari mereka.

"Hari ini bener-bener melelahkan." Ujar Kania dengan memberikan minuman kepada Lisa.

Lisa hanya mengangguk, "lelah ngerjain orang iya, Hahaha." Mereka tertawa bersama-sama.

Seseorang mengejutkan mereka.

"DORRRR."

"RAKKKAAAAAAA." Teriak Lisa dan Kania dengan nada kesal. Dan tak lain dan tak bukan orang itu adalah Raka.

Raka hanya menyengir.

"Ngapain lo kesini, rumah lo kan jauh dari sini, kuker banget sih." Ucap Lisa setengah kesal dengan kehadiran Raka disini. Kadang dia malas kalau mereka bertiga kumpul, ujung-ujungnya dia yang dicuekkin. Raka dan Kania sama-sama ikut pramuka dan OSIS

fyi Kania itu Pradani dan anggota Osis bagian kebersihan. Jadi kalau mereka ngumpul Lisa kayak kambing congek dengeri pembicaraan mereka. Apalagi cara penyampain Kania kalau sudah menjelaskan sesuatu hal, mendetail banget.

Salah satu yang disukai Raka dari Kania.

"Gue perhatiin beberapa hari ini, lo sensi banget sama gue?" Tanya Raka heran.

"Cieee yang perhatian sama dedek Lisa." Jawab Lisa sambil mencolek bahu Raka.

***
Bersambung
Terima kasih buat yang sudah baca.
I hope you enjoy this story❤


-Lalla-

LISAWhere stories live. Discover now