.


" halo. Siapkan helikopter Segera! 10 menit harus sudah tiba di halaman belakang"

" baik--"

Tit. Jimin mematikan ponselnya

.


Dia merasa telapak tangannya diciumi, Jimin menoleh mendapati Seulgi tengah tersenyum

" kamu kenapa sayang? Sakit?" Tanya Jimin dan seulgi menggeleng

" aku cape aja Jim. Badan aku serasa mau remuk semua"

" mau aku temenin ke dokter?"

Seulgi menggeleng " kamu berangkat aja. Habis aku tidur nanti paling capek nya hilang"

" serius kamu gk ppa aku tinggal nih?"

" iyaa Jim"

" yaudah. Cium dulu sini" ucap Jimin sambil menundukan kepalanya mencium kedua pipi Seulgi, mencium hidungnya, dagunya, bibirnya dan terakhir kening Seulgi

" kalau ada apa-apa hubungi aku Seul"

" iyaaa kamu hati-hati ya"

" hmm"

Jimin meninggalkan Seulgi sendirian dikamar. Seulgi melihat dari jendela kamar melihat Jimin menaiki helikopternya.

" ohh orang itu terlalu kaya untuk ku" ucap Seulgi sambil tersenyum

_____________


Seharian full Seulgi malas beranjak dari kamarnya. Bahkan bibi Jung juga sudah memberitau Seugi agar cepat mandi. Karena dari pagi tadi Seulgi cuma tidur-tiduran sambil main hp dikamar.

Sifatnya seperti Jimin saat dapat libur kantor. Jarang mandi dan hobby di kamar saja. Jangankan mandi ngambil minum saat dia haus pun selalu teriak menyuruh seulgi yang mengambilkan.

Tokkk tokkk

" ny. Park---" ucap bibi Jung

" ya" jawab Seulgi

" hmm. Tn. Jimin menelpon katanya kenapa anda tidak mengangkat telponnya? Apa anda tidak tau?"

" aku tau. Tapi ponselnya jatuh dilantai" tunjuk Seulgi.

Sebenarnya Seulgi bisa saja menjangkaunya. Tapi dia malas sekali untuk bergerak. Bibi Jung segera mengambil ponsel Seulgi.

" ini jangan jatuhkan lagi! Tn. Jimin akan marah nanti kalau tau anda mengabaikannya"

" aku akan kabur saat Jimin marah nanti" ucap Seulgi dan berlenggang masuk kekamar mandi

.

.

.

.

.


Jimin sudah sampai setengah jam yang lalu. Tapi telponnya tidak dijawab oleh Seulgi sama sekali.

Seketika ada bibi Jung menghubunginya

.


" bagaimana?" Sergah Jimin cepat

" Ny. Seulgi tengah pergi. Dia tidak memberitau pergi kemana. Bahkan dia melarang para bodyguard mengawalnya pergi"

Jimin menghela nafas " yasudah biarkan saja dia sendiri. Terserah dia mau melakukan apapun, terimakasih bibi Jung sudah memberitau ku"

SeulMin Part IIOù les histoires vivent. Découvrez maintenant