Chapter 8. Sorry

590 63 1
                                    

Sinar matahari mengusik tidur Jihyo. Iapun membuka matanya perlahan, dan bangkit untuk mandi. Setelahnya ia akan membuat sarapan untuknya dan Yeri.

Jihyo sudah rapih dan sedang berdandan"Ah, mataku bengkak"Ucapnya karna memang matanya bengkak setelah semalam menangis karna Sehun. Iapun jadi teringat Sehun, apa lelaki itu menghubunginya? Ntahlah.

Iapun membangunkan Yeri"Bangun,kau bisa terlambat. Aku akan membuatkan sarapan untukmu, setelah mandi langsung keruang makan"Ucap Jihyo.

Yeripun bangun dengan mata masih terpejam"Ne eonni"Ucapnya. Jihyo hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya itu.

Jihyo memasak nasi goreng, Yeripun sudah datang dan mereka sarapan bersama.

"Eonni?"Panggil Yeri.

Jihyo tidak menoleh, ia hanya bergumam saja"Hmm?"

"Semalam Sehun oppa kemari, tapi kau sudah tidur"Ucap Yeri.

Jihyopun diam dan mendongak"Untuk apa dia kemari?"Tanya Jihyo sinis.

Yeri berdecak"Ck, ya untuk minta maaf padamu lah. Tidak mungkin dia kemari untuk mengajakku berkencan bukan?"

"Kau mau sendok ini melesat didahimu?"Tanya Jihyo dengan mengarahkan sendoknya kearah Yeri.

Yeri hanya cengengesan"Ah tidak,aku hanya bercanda. Kau berlebihan sekali"

Jihyo hanya memutar matanya malas"Dia mengatakan sesuatu padamu?"Tanya Jihyo lagi.

"Dia hanya bilang kalau dia sibuk, dan lupa menghubungimu"Jawab Yeri sambil memakan nasi gorengnya.

"Lupa? Apa dia juga melupakanku?"Gumam Jihyo.

"Kau bilang apa eonni?"Tanya Yeri.

"Ah, tidak"Jawab Jihyo dan melanjutkan makannya.

"Ayo cepat kita bisa terlambat"Ucap Jihyo.

Merekapun berjalan untuk kehalte bus. Tidak lama sebuah mobil berhenti Jihyo dan Yeripun menoleh, Jihyo langsung melanjutkan jalannya. Namun tangannya ditahan oleh tangan kekar Sehun.

"Ayo ku antar"Ucap Sehun.

Jihyopun berbalik dan ingin melepaskan tangannya,namun tidak bisa karna Sehun memegangnya dengan kuat.

"Aku ti--"Ucapnya terpotong.

"Aku tidak ingin penolakan, cepat masuk atau aku menggendongmu dan membawamu masuk?"Ancam Sehun. Yeri hanya tertawa melihat sepasang kekasih itu.

Jihyopun meringis, dan menatap tajam Yeri. Iapun ingin masuk kebagian kursi belakang.

"Jihyo?"Panggil Sehun karna melihat Jihyo ingin masuk kekursi belakang.

"Baiklah-baiklah Oh Sehun lelaki yang suka mengatur"Jawab Jihyo sinis iapun masuk dan menutup pintu dengan kencang. Sehun tersenyum melihat kelakuan Jihyo.

"Yeri, kau boleh ikut"Ucap Sehun.

"Aku pasti ikut, tidak mungkin aku berangkat sendiri menggunakan bus kan?"Yeripun masuk kebagian belakang. Sehun hanya berdecak melihat kelakuan Yeri sahabat Jihyo.

Didalam mobil Jihyo hanya diam, bahkan ia berharap cepat sampai kekafe tempat ia bekerja. Sehun selalu mencuri-curi pandang kearah Jihyo.

"Ehem, kenapa kalian hanya diam?"Ucap Yeri.

"Aku sedang fokus menyetir"Jawab Sehun.

"Eonni kau kenapa diam?"Tanya Yeri pada Jihyo.

"Tidak"Jawab Jihyo.

"Terserah kalian saja"Yeripun kembali diam.

Mereka sudah sampai didepan kafe. Jihyo ingin turun namun ditahan oleh Sehun.

"Sehun cepat buka pintunya"Bentak Jihyo.

"Yeri kau pergi duluan,aku harus bicara pada Jihyo"Ucap Sehun. Yeri hanya mengangguk dan keluar pergi.

Jihyo membuang tatapannya kearah lain agar tidak bertatapan dengan Sehun. Tangan Sehun mengelus pipi Jihyo namun Jihyo menepis tangannya.

"Maaf"Ucap Sehun.

Jihyo tetap diam,bahkan wajahnyapun hanya cemberut.

"Kau tidak ingin memaafkan aku,eoh?"Tanya Sehun.

"Tidak"Jawab Jihyo.

"Aah,bagaimana kalau nanti malam kita makan bersama?"Tawar Sehun.

Jihyo menoleh"Aku tidak mau, cepat buka Oh Sehun!"Jihyo sudah kesal.

"Aku minta maaf. Maafkan aku"Sehun menggenggam tangan Jihyo dan menciumnya.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi, ini yang pertama dan terakhir kalinya. Kau bisa pegang janjiku"Sehun meyakinkan Jihyo.

Jihyopun menghela nafasnya,ia berfikir ia tidak boleh bersikap kekanakan hanya karna Sehun tidak menjemputnya ia marah terlalu berlebihan"Baiklah, aku pegang janjimu"Ucap Jihyo.

"Gomawo chagi"Sehun mencium kembali tangan Jihyo.

"Ne"Jawab Jihyo. Sehun menatap Jihyo.

"Kau belum memaafkanku"Ucap Sehun sebal.

"Aku sudah memaafkanmu"Kata Jihyo.

"Kalau sudah kau pasti akan memanggilku oppa".

Jihyo berdecak"Aku sudah memaafkanmu Sehun oppa"Jihyo berlaga so imut.

Sehun tertawa"Baiklah, saranghae"Sehun mencium kepala Jihyo.

"Nado saranghae"Balas Jihyo. Sehunpun memeluknya, dan ia membalas pelukan Sehun.


Vote dan komennya jangan lupa. Gomawo😙

Love At The First SightWhere stories live. Discover now