.
.
Cafe....
" sorry gue lama" ucap Seulgi dan duduk disamping Wendy
" oh santai aja. Kita juga baru dateng. Irene juga lagi pesen minuman buat kita berdua" jawab Wendy
" hai seul" sapa Irene dan duduk didepan wendy dan seulgi.
" hai" balas Seulgi
" jadi apa kabar gembiranya?"
Yaaa Irene dan seulgi disuruh Wendy untuk datang ke cafe biasa. Karena ada kabar gembira untuk mereka berdua.
" gueee lagi isi" ucap Wendy gembira.
Padahal baru 5 bulan menikah tapi Wendy sudah hamil duluan. Dan kedua temannya memberi selamat
" jadi seul lo kapan hah? Masa merried duluan hamilnya malah Wendy duluan" canda Irene
Dan itu membuat Seulgi terdiam. Wendy menyenggol tangan Irene
" sorry gk maksud" ucap Irene cepat setelah melihat wajah Seulgi yang berubah drastis. Yang tadinya penuh semangat dan sekarang terlihat kurang menyenangkan
" gk ppa" jawab seulgi dan meminum jusnya kembali
" lo masih pake barang itu Seul?" Tanya Wendy perlahan dan mendapati Seulgi menggangguk menjawab pertanyaan Wendy
" sampai kapan? Lo emangnya gk mau punya anak?" Lanjut Wendy
" pengen. Malah gue pengen buang barang itu dari rumah gue" jawab Seulgi
" kalo gitu buang! Denger ya Seul! Seharusnya lo gk boleh pake barang itu bisa-bisa nantinya rahim lo kering dan gk bisa berbuah lagi gimana? Apa lagi lo udah make barang itu hampir setahun kan?" Ucap Irene
Seulgi mulai takut. Bagaimana kalau dia tidak bisa memiliki anak nantinya?
" kalo memang belum siap gk ppa seul gk usah dipaksa" ucap wendy sambil menggenggam tangan Seulgi
.
.
.
.
Malam harinya....
Lagi-lagi mereka makan malam berdua. Banyak hal yang ingin Seulgi bicarakan pada Jimin. Dia banyak memikirkan pembicaraannya bersama Wendy dan Irene tadi siang
" Jim menurut mu kita bakalan punya anak berapa?" Tanya Seulgi basa basi
" entahlah" jawab Jimin tidak peduli sambil terus menyantap makan malamnya
" apa kamu tidak ingin punya anak?"
" nanti Seul nanti. Untuk sekarang aku tidak mau oke."
Jimin yang tau Seulgi tengah marah segera menggenggam tangannya
" Seul dengar, aku masih ingin berdua sama kamu. Aku gk mau membagi dirimu saat ini. Aku masih ingin perhatian dari mu"
seulgi menggangguk mengerti
Seulgi menghela nafas. Selalu saja begitu, Jimin masih tidak mau memiliki anak
" aku merindukan mu" lanjut Jimin sambil memeluk Seulgi
Seulgi tau apa arti rindu Jimin. Dia ingin ena-ena 😅. Selalu setiap malam mereka berdua selalu ena-ena
" kalau begitu aku ke kamar dulu" ucap seulgi sambil melepaskan pelukan Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
SeulMin Part II
Fiksi Penggemarpenasaran? lebih baik baca SeulMin (Part I) nya dulu! baru baca (Part II) nya oke. jangan lupa vote dan komen nya 😊
