[9] sebelum tidur

596 128 8
                                    


"gue dicariin beneran?"

"iyalah, lu waktunya presentasi juga bego,"

Mingyu mengacak rambutnya pelan. Sekarang dia sedang melakukan panggilan kepada Dokyeom karena kegelisahannya memuncak sejak perbincangannya dengan Minghao kemarin malam. Dengan berat hati dia menelpon Dokyeom untuk menanyakan keadaan kampus.

"terus gimana?"

"urutan presentasi lu dituker jadi nomer terakhir,"

Mingyu menghela nafas lega. Setidaknya dia selamat.

"bilang makasih sama pacar lu noh, dia yang maksa Eunwoo buat nuker jadwal lu,"

Pacar?

Dia mendengus sinis tanpa menghiraukan ucapan Dokyeom.

"yaudah Kyeom, thanks," ucapnya pelan berencana menghentikan pembicaraan mereka.

"eh tunggu Gyu, lu lagi dimana sih? Sumpah lu kayak ilang beneran dah gaada yang tau,"

"ada lah, rahasia,"

"yeu sempak. Pada nyariin lu noh, sumpah si Chaeyeon hari apa ya tuh, kata Yuju nangis seharian,"

Ingin rasanya Mingyu berkata 'bukan urusan gue', tapi dia mengurungkan niatnya. Dokyeom tau, semua orang tau, bahwa statusnya masih pacar Jung Chaeyeon. Memang belum ada kata 'putus' diantara mereka, tapi Mingyu meyakinkan dirinya bahwa dia bukan milik siapa-siapa sekarang.

"rahasia lah, ntar kalo balik gue kasih tau," jawab Mingyu meyakinkan. Padahal dia berencana tidak akan memberitahu kawan-kawannya kemana dia kabur.

"dah ya Kyeom, makasih,"

Mingyu mengantongi ponselnya lalu memandang pemandangan dari balkon apartement Minghao. Dia memikirkan percakapan singkatnya dengan Dokyeom. Tentang dia yang dicari banyak orang, tentang kuliahnya yang mulai berantakan, tentang Chayeon juga yang masih berstatus kekasihnya.

Dia menghela nafas sebentar lalu meraih kembali ponselnya. Menekan layarnya dibeberapa tempat. Dia login semua social media miliknya, yang sejak kedatangannya tak pernah disentuh sekali pun.

Notif semua aplikasi berebut tempat di layar ponselnya. Bergantian memperlihatkan beberapa banyak dia telah ketinggalan info tentang kuliahnya. Memperlihatkan seberapa jauhnya selama ini dia dengan teman-temannya. Memberitahukan seberapa banyak orang yang berusaha menghubunginya selama ini.

Mingyu melangkah masuk dan langsung menuju kamar. Minghao sedang keluar, dia sendirian sekarang. Dia meletakkan ponselnya diatas nakas lalu merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Memikirkan segala hal yang bisa dia pikirkan hingga alam mimpi mengambil alih tubuhnya.



***

Kyulkyung merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya dan memandang langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Entah mengapa dia jadi suka melamun setelah kejadian 'dicium Mingyu' kemarin.

Di kelas, di rumah, di kamar. Dimana saja dia bisa tiba-tiba melamun dengan bayang-bayang Mingyu di kepalanya.

Tidak dipungkiri bahwa Kyulkyung sudah jatuh hati kepada Mingyu.

Tapi dia masih menahan hatinya untuk tidak jatuh semakin dalam. Bagaimana bisa dia mencintai seseorang yang bahkan tidak dikenalnya dengan baik?

Tidak, itu tidak salah. Tapi bagi Kyulkyung itu terlalu cepat.

Siapa Mingyu?

Bagaimana sifatnya?

Seperti apa kelakuannya?

Mengapa dia kemari?

Terlalu banyak pertanyan yang harus diajukan untuk Mingyu, orang baru dalam kehidupannya.

Lagipula Kim Mingyu hanyalah pelancong yang tidak sengaja bertemu dengannya. Seorang pelancong yang secara kebetulan tinggal bersama sepupunya. Seorang traveller yang tidak sengaja dia pandu untuk mengenali daerahnya. Seorang lelaki yang mungkin sudah gila karena menciumnya tiba-tiba.

Kyulkyung menghela nafas lalu berbalik dan memeluk gulingnya. Berusaha memejamkan matanya dan menghilangkan bayang-bayang Mingyu dari pikirannya.



 Berusaha memejamkan matanya dan menghilangkan bayang-bayang Mingyu dari pikirannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

selamat tidur

travelove ; gyupinkOn viuen les histories. Descobreix ara