Maaf dari Surga

1.

Karena aku yang pernah datang dan berjanji tidak akan pernah pergi

-

Selalu seperti ini, saat malam tiba Aquila putri dirgantara atau yang sering dipanggil Ila tidak dapat lagi tidur dengan nyenyak.

Satu hari melelahkan lagi telah ia lalui, tapi dunia seakan masih saja tak merestuinya untuk dapat mendapat ketenangan bahkan saat malam tiba.

Ila selalu merasakan hal aneh ini tak hanya malam hari, bahkan hampir setiap saat seperti ada yang mengawasinya, tak hanya mengawasi bahkan Ila sering merasakan sebuah pelukan, sebuah genggaman pada tangannya, bahkan kadang sebuah ciuman misterius.

Semua terasa begitu nyata tapi saat Ila melihat sekeliling untuk mencari siapa pelaku dari semua keanehan ini, tidak ada apapun yang ia temukan kecuali angin dan udara yang kosong.

Awalnya Ila merasa takut tapi kini setelah beberapa hari ia lalui ia jadi terbiasa dengan semua ini.

Seperti saat ini, didalam kamar dengan lampu penerangan yang temaram, Ila yang sedang berbaring dapat merasakan bagaimana pinggangnya seperti sedang dipeluk possesive oleh seseorang.

Tapi yang Ila lihat hanya kekosongan, ia hanya sendiri dikamar ini, lalu siapa yang memeluknya, semua terasa begitu nyata.

Ila memaksakan matanya untuk terpejam meski rasa takut masih sedikit mengusik hatinya, tapi apapun yang terjadi ia harus tidur karena esok hari yang melelahkan masih menunggunya.

Jalan keras kehidupan yang ia lalui sejak beberapa bulan lalu dapat ia lewati bersama pria yang sangat ia cintai iya teramat ia cintai sekaligus ia benci, tapi tidak tau apakah lelaki itu juga mencintainya, semua jawaban telah terkubur didalam tanah merah yang basah itu bersama dia yang teramat aku cintai,kini ia harus berjalan sendiri percayalah dulu ini memang berat tapi kini semua bertambah semakin berat.

Dulu, cinta sejati hanya bulshit baginya itu semua cuma omong kosong, kemewahan, pujian, tatapan memuja disetiap langkah, dan segala yang ia miliki tanpa harus bekerja keras membuatnya menjadi gadis manja dengan princess syndrom tersemat indah dijidatnya.

Jangankan untuk melakukan pekerjaannya seperti sekarang ini, dulu memegang panci ataupun sapu rasanya hampir tidak pernah bahkan ia sampai lupa kapan dirinya terakhir kali
Menginjakkan kaki ditempat bernama dapur.

Tapi sekarang si playgirl, sombong dan manja itu harus berhijrah menjadi sijomblo yang sederhana dan tegar, cinta..tidak ada lagi waktu untuk memikirkannya, semua waktunya kini ia isi dengan bekerja paruh waktu demi masa depannya, soal kuliah dia memang mendapat beasiswa dari kedua orang tua lelaki itu, itupun atas permintaan terakhirnya katanya..mereka bahkan menawarkan untuk membiayai hidupku, tapi tidak aku tak mau berhutang budi terlalu banyak pada mereka.

Sedangkan cinta, semuanya telah dimiliki olehnya dia yang pernah datang dan takkan pernah punya jalan keluar dari hatiku.