Chapter 8

5.5K 145 0
                                    




Bel pulang sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, Blaire memintaku untuk menunggunya di belakang gedung sekolah.


Kulihat wajah murung gadis itu dari kejauhan yang sedikit terburu-buru berjalan ke arahku. Aku memang baru sekarang melihat wajahnya, aku tak menemuinya sama sekali hari ini. Aku butuh menenangkan pikiranku.



" Maaf membuatmu menunggu, aku hanya ingin bilang kalau hubunganku dengan Chazz sudah berakhir dan aku ingin membawamu pergi ". Aku melongo dibuatnya, bagaimana bisa mereka putus?


" Ap-? ". Mulutku dibekap oleh Blaire yang kini menitikkan air matanya. Wajahnya memerah seperti orang terkena gejala flu.


" Ini ada kaitannya denganmu, Reb. Kita harus berbicara serius. Ikut aku! ". Blaire menarik tanganku keluar dari wilayah sekolah. Ia terus berjalan menuju entah kemana.



Kami melewati gang-gang sempit yang lumayan kumuh. Aku tidak tahu kalau ada daerah semacam ini disini.


" Blaire kita mau kemana? ". Tanyaku pelan dengan dada naik turun. Tiba-tiba saja aku merasa ketakutan. Aku yakin ada yang tak beres dengan tempat ini.



Blaire menghampiri sebuah mobil yang rasanya ganjil bila terparkir di daerah seperti ini. Kau tahu tempat ini seperti perumahan para gangster yang tidak pandai merawat lingkungan dan pastinya mereka tidak akan berpikir untuk membeli mobil berwarna pink seperti ini. Blaire mengetuk jendela mobil yang gelap ini. Ia lalu membuka pintunya dan menarikku untuk duduk di sampingnya.



Aku menautkan kedua alisku saat melihat Cam duduk di balik kursi kemudi. Aku menatap Blaire tak percaya dan berpikir bagaimana bisa Blaire mengenal Cam.



" Apa kabar, Reb? Apa kau tidak sabar untuk bertemu dengan Harry? ". Lagi-lagi aku mengernyit heran. Sebenarnya apa yang terjadi disini?



" Aku tidak mengerti apa maksudmu ". Jawabku acuh seraya membuang pandanganku keluar. Mobil mulai berjalan beriringan dengan Cam yang terkekeh tidak jelas. Sekarang aku menaruh rasa kesal pada Blaire karena ia tidak mengatakan apa-apa sebelumnya.





*







Mobil ini berhenti di sebuah bangunan kumuh yang besar. Aku yakin ini masih berada di wilayah yang sama. Karena mobil ini menempuh perjalanan yang lumayan singkat.


Kami pun turun dari mobil dan berjalan memasuki bangunan rumah ini. Ewh... lihatlah tempat ini kotor dan aku yakin disini banyak makhluk tak kasat mata.


Begitu pintu utama terbuka, rahangku jatuh seketika. Bagaimana tidak? Di dalamnya berbanding terbalik dengan bagian luarnya. Oh Brengsek! Ini bahkan lebih mewah dari rumahku. Ini gila!



Langkahku terhenti ketika mataku melihat seseorang yang akhir-akhir ini sering bersamaku sedang bercumbu di atas sofa bersama dengan seorang wanita yang terlihat lebih dewasa darinya. Wanita itu berpenampilan seperti wanita bayaran. Oh atau harus ku panggil saja dia Jalang. Yep itu lebih baik.



Entah kenapa dadaku sesak melihat pemandangan menjijikkan ini.




Mata hijau Harry menangkap keberadaan kami dan ia menghentikan aktivitasnya. Wanita itu berdecak kesal dan pergi dari hadapan kami setelah Harry membisikkan sesuatu di telinganya.




Harry memasang tampang licik saat matanya terpaku padaku. Oh ayolah sebenarnya apa salahku disini? Kenapa aku harus menghadapi berbagai hal buruk yang terjadi di lingkungan pertemanan ku? Kulihat Harry melirik Blaire sekilas lalu pandangannya jatuh kepada Cam yang berdiri di depanku. Ia lalu menggerakkan jari tengah dan telunjuknya seakan-akan mengisyaratkan agar Cam pergi dari sini. Cam pun berjalan menjauh dan menghilang di belokan.




Dark LoveWhere stories live. Discover now