Mr. Drama King

37.6K 1.6K 102
                                    

“Nah! Kena kau”

“Hyaaa….siapa kamu? Apa maumu? Kenapa kau peluk-peluk aku?” aku tak dapat menghentikan kekagetanku saat orang itu merangkul bahu dan langsung menyeretku menuju kehalaman parkir  diluar areal gedung bandara Raden Inten II.

“Pokoknya kau harus ikut aku” katanya dengan wajah galak.

“Enak aja! Kalo kamu culik memangnya aku  harus ikut juga?”

“Culik? Heiiiii….wajah tampan begini kau bilang culik nggak salah  lihat apa?” dia memelototi aku dengan matanya yang lebar.

“Lepasin enggak?”

“Enggak!”
“Aku teriak ya?”
“Silahkan begitu kamu buka mulut aku bakal cium bibirmu, mau?”

Secara otomatis aku menghentikan gerakan bibirku yang sudah terlanjur terbuka.

Dia menatapku sambil tersenyum  lebar, penuh dengan ancaman.

“Ikut aku ya” bujuknya dengan nada suara lebih sopan “Kita harus bicara sebentar”.

“Aku nggak kenal kamuuuu masa aku harus ikut.”

Dia melepaskan pelukannya dari bahuku tetapi tangannya tetap awas mencekal lengan tanganku, mencegah aku dari segala usaha untuk kabur darinya. Aku menatap wajahnya sambil cemberut.

“Aku bukan orang jahat kok?”

“Kalo begitu kamu pasti pelaku human trafficking kamu mau culik aku, lalu menjual aku keluar negeri gitu?”

“Ya tuhan!! Imajinasimu tinggi sekali nona…aku ini Tito, Tito Hardian…”

“Masa bodoh….memangnya kalo kamu sebut nama kamu aku bakalan tau siapa kamu, maaf tuan , tapi anda tidak seterkenal itu.”

Dia menelan ludah dengan kesal wajahnya yang harus kuakui kalau memang tampan terlihat berkerut-kerut menahan kejengkelan.
“Baru sekali ini saja aku ketemu dengan orang yang tidak mengenalku.” Katanya  datar “kamu tinggal dimana? Laut China selatan! Kenya! Atau di Antartika?”

“Munchen…aku tinggal di Munchen” semburku  kesal.

“Jerman! Wah kau baru pulang dari luar negeri ya? Bagus kalau begitu ayo…” dia kembali menyeret paksa aku pergi dari tempat itu.

“MENIKAAAAHHH!!! Kau gila, aku nggak mau”

“Tunggu dulu nona..”

“Via…Stevia Talina Thabrani.”

“Ckk…namamu bagus sekali..kau berdarah campuran ya? Sama kayak Cinta Laura”

“Siapa Cinta Laura?” tanyaku bingung.

“Ckk…lupakan! Jadi apa kau mau menikah denganku?”

“T-I-D-A-K”

“Bagus kau setuju, ayo kita ke KUA”

“A….paa! hei, aku bilang tidak”

“Tidak? Kau  tadi menyebutkan hurup satu persatu T, I, D, A dan K…itu merupakan singkatan dari Tentu Iya Daripada Aku Kumpul Kebo

“Nggak lucu! Lagi pula singkatanmu kelebihan K.”

“Ah, terserah! Mari kita ke KUA sekarang juga.”

“Aku nggak mau”

“Oh Please…aku terpaksa melakukan ini, kalau tidak maka aku akan kehilangan tahta adatku.”

Tahta adat! “Memangnya kau pangeran dari mana?”

“Itu nggak penting yang jelas aku  memang pangeran dan sebentar lagi aku harus jadi raja..masalahnya untuk jadi raja aku harus punya ratu...calon ratuku yang disediakan oleh tetua keluarga semuanya jelek….bukan levelku, jadi aku memutuskan untuk membawa sendiri calon ratuku.”

My Story Book (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang