Mein Mann

32.8K 1.1K 127
                                    

Mau lempar bom ah! cerita ini memang di buat untuk tujuan apapun yang bisa dibayangkan yang baca. tapi bagi yang mencemaskan hal iya-iya ada di sini saya kasih peringatan untuk segera meninggalkan lapak saya setelah ini. saya gak mentolerir protes atas dasar pornografi, karena emang tujuan cerita ini ya untuk .... :)

Dear Fris,

Kadomu sudah menanti di kamar nomor 301  Hotel Imperial.

Silahkan buka dan nikmati sepuasnya.

Salam sayang,

Janica Anna Muller & Alana Marie Schneider.

 

Friska meremas kertas putih ditangannya. Alamat yang tertulis di sana masih ia ingat jelas. Juga pesan yang disampaikan oleh dua temannya. Ia merasa marah, bukan karena dia tahu pasti apa yang menjadi kado ultahnya kali ini dari Jani dan Lana. Tapi karena kemampuannya untuk menolak kado istimewa itu nyaris tidak ada.

Padahal biasanya diantara teman-temannya, hanya dia yang punya pikiran sejernih danau-danau di Bavaria yang airnya dijadikan minuman kemasan dengan harga termahal se-Uni Eropa. Makanya tak akan ada yang heran jika diberitahu  bahwa Friska Abel Wagner masih perawan sampai usianya mendekati kepala empat.

Saat ini yang Friska lakukan hanyalah menyalahkan Rean untuk semua ledakan nafsunya yang begitu menggebu. Andai saja bocah kurang ajar itu tidak datang dalam kehidupan dan mengusik ketenangan—nafsu duniawi—nya, tentulah dia tak akan jadi gila seperti sekarang.

Rean Renato Roseworth adalah putra tunggal atasannya di firma arsitektur Roseworth and Schwart tempatnya bekerja. Pemuda itu sudah menyelesaikan gelar masternya di Itali sejak dua tahun lalu tapi baru berminat untuk bergabung bersama firma Ayahnya setelah Ramses Roy Roseworth mengancam akan mencoret nama putranya yang pemalas itu dari daftar ahli waris keluarga Roseworth.

Pada hari pertama dia bekerja, Ramses langsung membebankan putranya yang bengal pada Friska dan berharap tangan kanan kepercayaannya itu bisa menangani  si bengal Roseworth sebijak ia menangani klien-klien mereka yang menyebalkan.

Tapi apa yang terjadi lima belas menit setelah pintu ruang kerja Friska tertutup—dan dia hanya berada di dalamnya bersama Rean Roseworth—pasti akan membuat Roseworth Senior mati jantungan, andai ia melihatnya.

Rean Roseworth usianya lebih muda dua belas tahun dari Friska. Dengan wajah persegi, struktur tulang rahang tinggi, rambut gelap, dan bibir yang selalu menyunggingkan senyum simpatik tapi misterius yang—entah bagaimana—bisa membuat jantungnya berdebar dan lututnya lunglai. Friska tahu Rean Roseworth jelas melebihi ekspektasi sang Ayah yang beranggapan putranya tak lebih dari berandal muda yang sulit diatur. Rean Roseworth jelas tipe pejantan sejati yang sulit untuk ditolak oleh wanita entah itu di ranjang atau di tempat lain.

Jadi ketika pemuda itu merayunya, Friska seakan terlupa dengan janji yang ia ucap delapan belas tahun yang lalu. Janji untuk tidak pernah mempercayai pria lagi setelah Franco Antonie Gabriel—bekas tunangannya—mencampakkan ia untuk wanita lain.

Hanya butuh waktu lima belas menit bagi Rean untuk dapat membuka seluruh pakaian Friska, lalu merebahkannya ke atas meja kerja, dan memberikan layanan oral seks terhebat yang membuat wanita itu orgasme empat kali sebelum akhirnya tersadar lalu menampar dan mengusir pemuda itu dari ruang kerjanya.

Satu minggu telah berlalu dengan cepat, selama ini Friska berpikir dia cukup pintar menghindar dari si mesum Rean Roseworth. Akan tetapi tubuhnya justru punya pikiran lain, dan sekarang tiap inci tubuhnya meneriakkan rasa frustasi akan gairah yang coba sang pemilik abaikan tiap kali tatapan hangat dari mata jamrud Rean Roseworth tanpa sengaja ia dapati sedang menatapnya dengan penuh gairah.

My Story Book (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang