HAN NAMJA♡ONE MAN♡5

Începe de la început
                                    

Beettt beetttt
Suara bel telah terdengar kimbum melihat soeun yang hendak bangun pun membalikkan badannya membelakangi soeun dan berpura pura tidur, soeun meregangkan tubuhnya ia sudah merasa sedikit baikan untuk sembuh maksimal yang dibutuhkan soeun saat ini adalah makanan, sesedih apapun soeun ia tidak boleh melupakan yang namanya
makanan.
"Kimbum"panggil soeun menatap punggung yang tertidur disebelah ranjangnya.
Dengan pura pura baru bangun kimbum mengucek matanya dan melihat soeun.
"Kenapa kau disini?"tanya soeun dengan kesal, ia harus merubah sifatnya agar ia dapat melupakan pria ini.
"Tidur apa lagi"dengan singkat.
"Kau memang suka tidur tapi tidak pernah diuks, bagaimana kau bisa keluar pelajaran selama ini"ucap soeun, sama saja kimbum dengan membolos bukan.
"Aku pura pura sakit, ternyata disini enak untuk tidur"senyum kecil kimbum yang membuat soeun menghindar untuk menatapnya lebih lama. Ia tidak bisa disini lebih lama lagi bila bersama kimbum.
"Kau belum makan bukan, aku akan membelinya"kimbum turun dan pergi untuk membeli makanan.
Soeun yang memang sudah laparpun diam menunggu kimbum
"Cepat seka...."ucapan soeun terhenti saat yang memasuki ruangan uks bukan kimbum melainkan hyuna.
"Kemana kimbum pergi"ucap hyuna menghampiri soeun dan duduk.
"Kantin membeli makanan"singkat soeun, ia masih belum terima dengan hyuna sebagai kekasih kimbum.
Hyuna menganggukkan kepala pertanda mengerti, hyuna tiba tiba merasa canggung dan risih dengan tatapan soeun saat ini seperti tatapan ingin menerkam mangsanya.
"Aku tidak akan menerkammu"canda soeun dengan senyum malas yang dibuat, ini bukan diri soeun, ini takdir seharusnya ia menerima dan lihat apa yang terjadi kedepannya dengan kimbum dan hyuna.
"Aku pikir juga begitu"balas hyuna bercanda dengan senyuman manis menyadarkan soeun bahwa hyuna memang gadis yang diidamankan oleh pria, wajahnya yang apik dan senyuman yang manis serta kemampuan dalam pelajaran, soeun tersenyum sendu ia memang sudah kalah sangat jauh dari hyuna, soeun memang cukup cantik tapi sifat dan kepintarannya tidak seperti hyuna, ia jarang tersenyum seperti hyuna, ia hanya tersenyum pada orang yang dikenalnya, ia juga sedikit kasar tidak seperti hyuna yang lemah lembut.
"Makanan datang"ucap kimbum tiba tiba
"Kau disini"senyum kimbum mengembang saat melihat hyuna ada disini, senyum kimbum saat ini menyadarkan soeun yang memang harus ikhlas akan takdir.
"Makanlah wajahmu pucat"ucap kimbum memberikan makanan berkuah pada soeun dan mengacak rambut soeun sebentar dan menghampiri hyuna yang masih diam melihat.
"Kau sudah makan?"tanya kimbum menggenggam jemari hyuna ikut duduk disamping.
"Sudah kau sendiri?"hyuna tersenyum bahagia kimbum perhatian padanya, untuk sesaat hyuna melupakan rasa penasarannya kenapa kimbum peduli pada soeun dan senyum kimbum berbeda saat senyum padanya.
"Aku tidak lapar"
"Sebentar lagi akan masuk, kau tetap akan disini"tanya hyuna melirik soeun sekilas.
"Mungkin, aku sakit perut gangguan percernaan"balas kimbum tersenyum menenangkan hyuna saat menatapnya khawatir.
"Baiklah aku mau masuk, cepat sembuh"ucap hyuna berdiri dan mengecup pipi kimbum, soeun yang sedari tadi memperhatikan menutup matanya saat hyuna mencium pipi kimbum, soeun merasakan dadanya sesak dengan kejadian itu.
"Hmm"balas kimbum hanya dengan gumam ia juga kaget hyuna menciumnya, saat hyuna sudah keluar kimbum menatap soeun, entah mengapa ia ragu melihat wajah gadis itu kagetkah atau cemburu mungkin konyol sekali pikir kimbum.
Kimbum melihat soeun menutup mata dan memukul mukul dadanya dengan pelan.
"Ada apa?"dengan khawatir kimbum mendekat pada soeun.
"Tidak, ini pahit dan pedas aku tersendak"bohong soeun yang masih memukul mukul dadanya pelan.
"Benarkah"balas kimbum pelan, perasaan ia tidak menaruh sambel didalamnya.
"Kau belum makan bukan, ini makanlah"soeun memberikan makanannya pada kimbum,soeun tahu kimbum berbohong pada hyuna, kimbum belum makan dan kimbum tidak sakit percernaan apapun.
"Kau yang sakit bukan aku"
"Kau bilang kau sakit"balas soeun
"Kau tahu aku berbohong bukan"bukannya soeun tahu sifatnya, kimbum sangat nyaman bersama soeun, kimbum juga tidak tahu karena apa tapi selama apapun ia bersama soeun atau pun berjam jam, kimbum tidak akan bosan.
"Wanita tidak menyukai pembohong kimbum"ucap soeun serius, ia memang tidak terima cintanya tak terbalas, tapi soeun tidak suka seseorang pembohong sekalipun itu teman dekatnya.
"Ya aku tahu, maafkan aku"pasrah kimbum ia lupa fakta tentang pembohong tidak disukai soeun.
"Makanlah, aku juga akan makan"ucap kimbum menyuapi soeun, soeun membuka mulutnya setelah menyuapi soeun, kimbum menyendokkan untuknya dan soeun bergantian sampai makanan habis.
Makanan akan terasa pahit seperti hati seseorang yang tersakiti, mencoba untuk ikhlas dan menjalani hidup dengan apa adanya tidaklah sulit, cinta dapat berubah kapan saja hanya tinggal menunggu cinta itu kapan datang menghampiri.

♡♡♡♡

Flashback end
Drtttt drrtttt
Ponsel soeun bergetar hingga membuatnya melihat dengan diam, saat ini sedang pelajaran dan ini sangat mengganggu ia mematikan yang menelponya dan mendengar menjelasan dari dosen lagi.
Tingg..
Bunyi ponsel soeun menandakan chat masuk.
'Apa kau ada waktu, nanti sore bisakah kita bertemu, kimbum', soeun membaca dan kaget darimana kimbum mendapatkan nomornya.
'Baiklah, kalau aku tidak lupa'setelah cukup lama berpikir soeun membalas pesan kimbum.
'Baiklah aku akan mengingatkanmu nanti'setelah membaca balasan kimbum, soeun menyimpan ponselnya dan mulai fokus lagi dan sialnya ia tak dapat fokus, seharusnya ia tak membalas pesan kimbum.
Kelaspun berakhir membuat soeun yang tidak fokus selama penjelasan materi
"Bisakah kita diskusi untuk lomba setelah makan ini"ucap Jihana sambil mengunyah makanan didalam mulutnya.
"Baiklah"balas soeun
Setelah makan Jihana mengajak soeun ketoko cake terdekat dan memesan dua potong cake, dua jus lemon.
"Apa tema yang akan kita ambil"tanya soeun memulai diskusi setelah pelayan mengantar pesanan mereka.
"Hmm.. kesuksesan dan cinta"setelah menyeruput jus lemon Jihana tersenyum dengan tema yang ia usulkan.
"Apa kau sudah mendapatkan feel dengan tema itu"
"Sudah dan tokoh utamanya adalah Dokter kim"soeun yang sedang minum kaget dengan ucapan Jihana dan menatap Jihana untuk menjelaskan lebih.
"Ya tema kesuksesan dan cinta Dokter kim, dan kita harus lebih banyak bertanya lagi pada Dokter itu soeun"senyum Jihana membuat soeun muak setengah mati, pantas saja Jihana selalu bertanya tentang asmara Dokter itu, ternyata ia telah menyiapkannya dari awal.
"Terserah padamu, kau yang bertanya dan sisanya aku yang mengerjakannya"dengan memakan cake soeun menatap Jihana ia juga tak memiliki tema jadi ia akan menyerahkan itu pada Jihana.
"Oh itu tidak bisa soeun, kita akan melakukan semuanya bersama sama"konyol sekali aku akan bertanya asmara kimbum yang jelas akan membuatnya menerima rasa sakit.
"Kau belum menceritakan apa hubunganmu dengan Dokter itu, tapi bersikaplah profesional soeun, ini karir kita"ucap Jihana serius hingga membuat soeun pasrah, jika sudah seperti ini Jihana tidak akan menerima alasan apapun, salahnya juga yang tidak memberitahu tentang kimbum pada Jihana.
Drtttt drtttt
Bunyi ponsel soeun, soeun meletakkan sendok garpunya dan mengangkat ponselnya.
"Hallo"ucap soeun
"Aku tahu kau pasti akan lupa, kita jadi bertemu bukan, kau dimana? Aku akan menjemputmu"seketika soeun sadar dengan bodohnya ia melupakan janjinya dengan kimbum, Jihana menatap sowun dengan tanda tanya.
"Aku lupa kimbum"Jihana kaget saat soeun mengucapkan kata kimbum.
"Aku ditoko cake dekat kampus"ucap soeun.
"Baiklah tunggu aku"setelah kimbum menutup panggilannya soeun melihat Jihana yang masih diam menunggu agar soeun menjelaskan.
"Kimbum mengajakku bertemu dan dia akan menjemputku disini"seketika wajah Jihana berbinar.
"Wahh sepertinya ia menyukaimu soeun"heboh Jihana.
"Aku tidak ingin sebagai pelakor Jihana"soeun menatap Jihana sinis, kimbum memiliki kekasih dan ia juga tak ada niat untuk merebut kimbum dari kekasihnya itu, yang jadi pertanyaan soeun adalah apakah kekasih kimbum masih hyuna atau tidak.
"Kau tidak pergi"ucap soeun dan dibalas gelengan oleh Jihana.
"Aku akan pergi saat dokter itu membawamu pergi"balas Jihana dengan tegas.
Setelah menunggu beberapa menit kimbum memasuki toko dan senyumnya mengembang saat langsung melihat soeun yang sedang mengobrol dengan temannya.
"Kau mengajak temanmu?"tanya kimbum langsung duduk.
"Kami sedang diskusi dan aku melupakan janji"balas soeun senyum tipis.
"Karna dokter ini sudah disini aku akan pergi"Jihana pergi dengan kesal bagaimana tidak kimbum mengacuhkannya dan hanya tersenyum pada soeun, soeun menatap Jihana dengan binggung.
"Apa sesuatu yang terjadi?"tanya soeun apa tujuan kimbum mengajaknya bertemu.
"Tidak, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat ayo"kimbum menarik tangan soeun dengan lembut.
"Kemana?"tanya soeun penasaran setelah duduk didalam mobil kimbum.
"Kerumahku"
"Rumahmu?"kaget soeun buat apa kimbum mengajak kerumahnya.
"Ibuku ada dirumah saat ini"ucap kimbum awalnya mengajak soeun untuk makan tapi merubah rencananya dan mengajak soeun untuk menemui ibunya.
"Ahh aku kira rumah asli"kimbum terkekeh mendengar balasan konyol soeun.
"Ini juga rumah asliku"senyum kimbum.
"Maksudku yang disana kimbum"kesal soeun.
entah mengapa kimbum malah ingin mengajak soeun untuk bertemu ibunya ia tidak peduli bila soeun nanti bertemu hyuna, bukannya saat ini pasti soeun penasaran yang dimaksud gadis yang ia cintai biarpun kimbum sejujurnya juga tidak yakin mencintai hyuna, dan juga ia ingin melihat bagaimana reaksi soeun saat bertemu hyuna yang masih menjadi kekasihnya itu.

♧TBC♧

ONE MAN✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum