Fareel sesekali menunduk malu melihat pakaian-pakaian yang dikenakan para gadis di sana. Ya, kalian tahulah. "Apa kau merasa tak nyaman?" tanya casey yang melihat gelagat Fareel yang sedikit kikuk. "Aku tak terbiasa melihat ini." bisik Fareel. Casey tertawa, Fareel memang belum pernah keluar negeri, wajar dia belum terbiasa melihat pakaian gadis-gadis itu.

Leona kembali dengan dress merah marun nya yang selutut. Untuk gaya berpakaian, Leona memang terlihat berani. "Ayo, kalian bisa menikmati sajiannya. Sayangnya Papa tidak mengizinkan ada minuman keras di rumah." Leona tertawa, sementara Fareel memaksakan tawanya.

"Aku suka dengan gaya berbusanamu, kau terlihat berani." Casey berkomentar.

"Apa ini agak sopan menurutmu? Biasanya aku tidak pernah memakai dress yang tidak terbuka apalagi jika ke club, hanya saja karena keberadaan kalian disini."
"Oh ya, tolong jangan adukan aku ke Papa karena jika ia tahu ia pasti akan marah besar. Aku pun hanya sesekali ke club hanya jika teman-temanku mengajakku." ucap Leona pada Casey, Casey hanya mengangguk. Tahu benar tabiat Papanya seperti apa. Papanya tidak terlalu suka dengan pergaulan bebas dan minuman keras.

"Apa Carey tak bergabung di pestamu?" tanya Casey.

"Carey tak bisa bergabung, masih ada urusan di kampusnya. Tapi jangan khawatir, dia akan datang besok malam ke acara makan malam keluarga." Casey mengangguk.

Di pesta ulang tahun Leona yang diadakan meriah. Casey dan Fareel lebih banyak duduk dan menikmati hidangan serta minuman yang tersedia. Fareel tidak terbiasa berinteraksi dengan bule sementara Casey lebih suka menyendiri, jadi ia memilih menemani Fareel.

"Hai gadis cantik," sapa seorang lelaki ketika mereka berada di meja hidangan. Casey yang mendengar suara lelaki itu langsung berbalik, wajahnya berubah menjadi sumringah dan memeluk lelaki tersebut. Fareel yang melihat kejadian itu langsung menarik Casey dan memisahkan keduanya.

"Kau langsung memeluk lelaki ini?" ucap Fareel tak percaya. Casey menepuk dahinya. Lupa jika Fareel tak mengenal Alaric. "Ya ampun, ini Alaric temanku semasa kecil."

"Tetapi tetap saja seharusnya kau menjaga jarak terlebih lagi kau seorang gadis." kilah Fareel.

"Ya ampun, iya, maafkan aku. Tapi aku sangat merindukan temanku ini." Casey menyengir.

"Alaric, kenalkan dia kakakku." pandangan Casey dari Alaric berpindah ke arah Fareel. "Dia temanku, Alaric." mereka berjabat tangan. Tetapi sepertinya mood Fareel sedikit rusak karena melihat adiknya langsung memeluk laki-laki.

"Tolong jangan salah paham, kami hanya berteman. Aku tidak mungkin melakukan hal jahat pada Casey." Fareel hanya mengangguk.

Pesta semakin riuh, namun Fareel dan Casey memutuskan kembali ke hotel. "Hey Leona, kami pulang dulu. Sampai bertemu makan malam besok, terima kasih untuk pestanya yang meriah. Dan sekali lagi selamat ulang tahun untukmu." ucap Casey berpamitan.

Mereka akhirnya pulang dengan taksi, tetapi Casey terlebih dahulu berpamitan pada Alaric yang memutuskan untuk tinggal di pesta lebih lama lagi. "Sampai ketemu lagi Alaric!"

∽介∽介∽介∽

Restoran milik Juan sudah disulap sedemikian rupa untuk menjadi tempat makan malam keluarga mereka. Dekorasi sudah dipasang dan makanan siap dihidangkan. Keluarga Juan sudah lebih dahulu disana untuk menyambut mereka berempat. Casey memakai gaun satin berwarna steel blue, rambut casey dicepol namun tidak terlalu rapi sehingga ada beberapa anak rambut yang keluar, serta wedges berwarna senada.

Mereka berempat berjalan beriringan disambut beberapa pelayan yang menunjukkan meja mereka.

Mereka akhirnya sampai di meja mereka. Disana sudah aja Juan, Desty, Leona dan juga Carey. Fareel terlihat agak gugup entah mengapa, ini kali pertama Fareel melihat Papa kandung Casey dan juga Desty.

"Selamat malam semuanya, silahkan duduk dan semoga kalian suka dengan apa yang aku siapkan malam ini." Juan menyapa mereka. Mereka berempat pun duduk. "Kau cantik sekali nak, sudah lama sejak kali terakhir Papa melihatmu."

"Aku juga sudah lama tidak melihat Papa."

"Dan kau," Juan beralih pada Fareel. "Namamu siapa nak?" Fareel melihat ke arah Juan. "Fareel, Om."

"Nama yang bagus, kau tampan seperti Ayahmu." puji Juan seraya tersenyum.

"Ah, kau bisa saja memuji seperti itu." Eric tertawa.

Begitulah malam itu, ada kehangatan di dalam pertemuan makan malam mereka sekeluarga. Diselingi dengan canda tawa. Mereka berbicara tentang banyak hal terutama bagaimana pertemuan Casey dan juga Fareel saat pertama kali. Siapa kekasih Casey dan banyak pertanyaan yang lainnya.

Casey bahagia disana, tidak seperti dulu yang terpuruk dan penuh kebencian. Dan juga ia sangat bersyukur bisa mendapatkan Kakak sebaik Fareel yang selalu menjaganya. Hidup memang tak bisa ditebak alurnya, yang bisa kita lakukan adalah menjalani semua dengan baik. Akan ada pelangi setelah badai. Kamu tidak akan serta merta terpuruk dalam hidupmu, ujian hanya sebuah loncatan kecil untuk membuat kita bisa kuat seperti sekarang.


~TAMAT~


1242 words, hope you guys like it. I'm so sorry baru bisa update extra partnya sekarang, see you di ceritaku yang lain yaa! Oh iya, mau info sedikit aku punya akun kwikku juga, barangkali kalian mau lihat ceritaku yang lain
Kwikku: @greypenguinn

Jangan lupa klik bintang dan komen sebanyak-banyaknya:)

Thank you so much!

Luv,
Yaz

Find me:
Ig: @greypenguinn / @elsaadiaz_
Kwikku: @greypenguinn

My Amazing Brother [Completed]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن