PRATAMA [Moon Taeil]

[10]

Menjelang malam, Putri telah selesai makan, dan sekarang dia berada di kamar.

Keadaannya cukup membaik, sekarang dia telah berada di meja belajar untuk merapikan bukunya, karena besok dia akan berangkat sekolah.

Putri tengah menulis sesuatu di buku, karena besok ada kuis dari Tiyan, dia harus merangkum semua materi yang telah dijelaskan oleh wali kelasnya itu.

Ketika Putri sedang menulis, tiba tiba ada darah yang menetes. Tentunya Putri mengalami mimisan kembali.

Putri tidak ambil pusing, dia segera mengambil tisu, dan menyumbat hidungnya agar darah berhenti, lalu melanjutkan belajar. Karena Putri memang sudah terbiasa dengan mimisan.

"Oh iya, Kata Kak Dimas kan, Pak Tiyan kasih gue obat semprot anti mimisan."

Putri meletakkan alat tulisnya, lalu segera mencari obat tersebut yang ternyata berada di tempat tidur.

Putri segera mengambilnya, menatap bentuk obat itu.

"Baru tahu, kalau ada obat mimisan semprot kayak gini"

Setelah menatapnya dengan puas dan membaca cara pakai. Putri segera menyemprotkan cairan tersebut, agar darahnya terhenti.

Setelah selesai, Putri segera kembali ke tempat belajarnya, dia terduduk lalu menghela nafas.

Drrttt

Baru saja ingin melanjutkan merangkum, ponselnya bergetar.

Putri melirik ponselnya.

"Hah?" Dan Putri tampak terkejut dengan apa yang tertera di ponsel. Karena yang menghubunginya adalah Tiyan.

Putri mengambil ponselnya, terdiam sejenak.

"Pak Tiyan akhir akhir ini kenapa peduli banget sama gue ya?"

Putri menatap ponselnya lagi, dan akhirnya dengan ragu, Putri mengangkat telfon dari Tiyan

"Hallo, Pak Tiyan?"

"Selamat malam Putri."

"Iya pak, malam."

"Kamu udah membaik?"

"Udah kok Pak, besok mau berangkat juga ke sekolah"

"Secepat itu? Tadi saya kesana kamu masih belum bisa bangun"

"Kan udah minum obat Pak, jadi udah lebih sehat nih"

"Kenapa kamu belum tidur?"

"Masih belajar Pak, besok kan ada kuis dari Pak Tiyan"

Hening sejenak di antara mereka berdua.

Gue kenapa selalu deg degan ya kalau denger suara Pak Tiyan?