2⃣6⃣ - hyunjin

Start from the beginning
                                    

"aku tidak gila, hyunjin. petunjuk itu yang telah mengatakan bahwa kak chan akan mati. aku hanya membiarkan itu terjadi."

hyunjin terpekur. air matanya mengalir tanpa sadar. sementara tatapan matanya mengarah pada kedua manik jisung dengan tatapan tak percaya.

semudah itukah jisung berbicara seperti itu?

setega itukah jisung membiarkan chan mati?

"di mana hati nuranimu, han jisung?" hyunjin bertanya dengan suara tertahan yang terdengar bergetar.

tapi jisung masih balas menatapnya dengan wajah kebas, dengan tatapan tanpa ekspresi.

"aku tidak punya hati, hwang hyunjin," lelaki itu masih berani menjawab. "sudah kukatakan berulangkali padamu, kalau hatiku sudah mati."

"seharusnya kamu juga ikut mati bersama hatimu itu, jisung," ucap hyunjin.

tapi jisung malah tersenyum. meskipun itu bukanlah senyum yang sebenarnya, tapi itu adalah perubahan ekspresi pada wajahnya untuk yang pertama kalinya selama beberapa menit terakhir.

"aku juga ingin begitu."

"lalu kenapa kamu tidak mati saja sekarang?"

jisung tidak menjawab. ia hanya balas memandang hyunjin yang kini menatapnya dengan wajah kebas, dengan tatapan penuh amarah.

"kenapa kamu tidak mati sekarang saja, jisung?" kembali, hyunjin bertanya. matanya melotot marah pada jisung, tapi jelas-jelas di balik sorot mata itu ada linangan air mata yang menggenang di sana.

"tidak bisa sekarang. aku harus menunggu semuanya mati dulu hingga tersisa kamu, baru setelah itu aku akan mati," jawab jisung.

tapi hyunjin tidak membutuhkan jawaban. ia malah melangkah maju satu langkah mendekati jisung dengan tatapan yang tak biasa.

jujur saja, jisung sampai bingung melihatnya.

"tak perlu menunggu selama itu," kata hyunjin. ia kembali melangkah maju, kali ini menyundutkan posisi jisung sehingga lelaki itu mau tak mau melangkah mundur.

"kamu bisa mati sekarang, jisung," tambah hyunjin.

hyunjin masih melangkah maju, sementara jisung melangkah mundur. sampai-sampai jisung menyadari kalau ia akan segera terpojok ke pintu teralis hellevator hingga akhirnya terjatuh di sana.

jisung menatap hyunjin tidak percaya.

"kamu akan membunuhku?" tanya jisung.

"kamu menginginkannya, bukan?"

"tak usah aneh-aneh, hyunjin! aku ini mati terakhir bersamamu!" bentak jisung.

"sudah kubilang tadi, tak perlu menunggu sampai terakhir, aku bisa mengabulkannya sekarang," kata hyunjin.

jisung tertawa lucu, tapi bukan tawa yang sebenarnya. ia masih menatap hyunjin dengan tatapan tidak percaya, yang semakin melangkah maju untuk menyundutkannya. sementara di belakangnya, selangkah lagi ia akan terjatuh ke bawah sana.

[1] The Games; Hellevator (Stray Kids) ✔Where stories live. Discover now