Review Pelik

138 10 5
                                    

Judul : PELIK
Penulis : AryNilandari
Genre : Teenfiction
Status : Tamat di beliawritingmarathon
Jumlah Bagian : 42 bagian (termasuk semacam info atau lainnya)
Akan Diterbitkan oleh : Bentang Belia

Haruskah aku relain kamu dengannya?

Rayn dan Ardi adalah dua orang sahabat yang saking dekatnya sudah seperti saudara kandung. Bisa dibilang mereka sepaket, di mana ada Rayn di situ ada Ardi. Bukan tanpa alasan mereka lengket begitu. Yaa mungkin sudah bisa menebak alasannya, seperti yang sudah dibilang, mereka sahabat dekat. Tapi, alasan lainnya, karena Ardi adalah mata buat Rayn.

Rayn mengidap kelainan pada otaknya, yang dinamakan prosopagnosia atau face blindess. Rayn tidak bisa mengenali atau mengingat bentuk wajah, bahkan ia tidak mengenali wajahnya sendiri, itu sebabnya ia membuntuhkan Ardi untuk membantunya berinteraksi dengan orang lain. Ardi pun sudah mengukuhkan dirinya sebagai malaikat pelindung untuk Rayn.

Persahabatan mereka mulai diuji saat sesosok gadis penyuka buku dan fashion art masuk dalam kehidupan mereka.

Megan Naja Nitisara, mempunyai dua code names dari dua orang yang berbeda.

Saat pertama kali Megan dan Rayn bertemu di taman bonsai pesta Jocelyn, mereka belum sempat saling memberitahu nama. Akibatnya, Rayn yang hanya mengantongi ciri-ciri yang diingatnya tentang Megan pada malam itu, terpaksa harus kalang kabut mencari sosoknya. Rayn menceritakannya pada Ardi, dan Ardi bersedia membantunya mencari sosok Mitsuha, code name gadis itu.

Di lain tempat dan waktu, meski sama-sama berada di pesta Jocelyn, Ardi bertemu gadis berlesung pipi yang menjadi pelaku atas aksi tumpahnya jus di baju Wynter. Ardi lebih beruntung dari Rayn, karena ia sudah mengetahui namanya, yang ia kasih code name, MeJa.

Mungkin terlihat tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi bagaimana kalau gadis wangi bedak bayi yang ditemui Rayn dan gadis manis berlesung pipi yang baru dikenal Ardi, adalah orang yang sama? Belum lagi, keterlibatan Lucy dan Raiden yang suka mengganggu Megan dengan alasan berbeda, tentu akan menambah masalah pelik dalam kehidupan murid-murid Darmawangsa International High School tersebut.

"Love will find away." (Check Point C)

Diceritakan dengan tiga sudut pandang, Rayn-Megan-Ardi, Pelik membawa saya berkelana pada kisah cinta segitiga, atau empat? Yang juga dibumbui dengan masalah pelik lainnya. Saya acungi delapan jempol (empatnya lagi minjem punya temen) untuk Kak Ary yang sukses menggambarkan tokoh-tokoh di cerita ini. Saya seakan mengenal jelas masing-masing karakternya. Entah memang perasaan saya saja, tapi sepertinya Kak Ary emang menuliskan dengan gaya yang berbeda pada masing-masing sudut pandang tokoh-tokohnya. Hebat!

Ngomongin karakter. Rayn, cowok kalem yang buta wajah, berhasil membuat saya jatuh hati. Dia tuh bagi saya ... to good to be true. Kayaknya susah nyari yang sifatnya kayak dia di dunia nyata, sahabat sejati pulak. Terus yang paling gemesin tuh dia polos banget masalah cewek, padahal dia populer di kalangan cewek. Kalau kata Megan, Rayn tuh, "Everything about you is cute and adorable." Dan ya, saya sangat setuju. XD

Tokoh Ardi juga nggak kalah gemesin sih, apalagi dengan kelakuan dia yang ... apa ya? Petakilan? Wkwk
Dia tuh ajaib, kalau menurut saya.  Apalagi dengan imajinasi-imajinasinya yang kelewat tinggi. 😅 Saya suka banget dengan check points yang dia bikin, lucu, terutama nama-namanya. Kocak dia tuh XD
Pokoknya Ardi itu membawa warna banget di cerita ini, terutama untuk Rayn dan Megan.

Omong-omong soal Megan, saya suka karakternya. Kalau kata Raiden tuh, Kiyut. Apalagi kalau sudah di hadapan Rayn, terus ditatap intens sama Rayn, kiyut banget masa 😆

Alurnya kayak kaki para model cewek, mulus. Nggak ada bolong-bolong. Semua kejadian atau suatu hal, pasti ada sebab dan penjelasannya. Atau mungkin, sayanya aja yang terlalu menikmati ceritanya, sampai nggak menyadari adanya plot hole? Ah, entahlah. Yang pasti, penulisnya berhasil membawa ceritanya dengan damai, setidaknya bagi saya.

Lelucon-lelucon yang diselipkan pun sebenarnya sederhana, tapi garing. Eh, salah. Tapi bikin ketawa maksudnya. 😅 Asli. Beberapa adegan, kayak percobaan RaynArdi mencari wangi bedak bayi yang dipakai Megan, itu sukses bikin saya ngakak ngebayanginnya. Wkwk

Walau kadang, penggambaran latarnya buat saya agak bingung membayangkannya, tapi untuk setting suasananya kerasa banget. Emosi si tokohnya pun seolah bisa saya rasakan. Saya aja berkaca-kaca waktu Megan menghampiri Rayn akibat insiden di tempat parkir mall yang melibatkan Raiden juga. Kalau nggak terdistraksi sama hal lain, mungkin akan sampai netes. XD

"Aku sudah biasa lupa, Meg. Jadi kalau sekarang ada yang bisa kuingat, aku enggak mau lupain." (Part 18)

Hm, kalau review cerita Kak Ary, kayaknya nggak lengkap kalau nggak bahas gaya bahasanya yang sukses bikin iri, soalnya asyikin bangeeeett
Gaya bahasanya tuh khas banget gitu. Walau ada juga sih sedikit, narasi yang bikin saya harus baca ulang buat ngerti maksudnya heheh tapi gak terlalu menghambat banget kok, baca ceritanya tetap lancar jaya. ^^

Terus yang paling bikin nyaman dan betah baca cerita ini, pastinya sih karena tulisannya yang rapi. Bahkan, saya kayaknya hampir nggak menemukan adanya typo, atau semacamnya. Baca ini juga menambah pembendaharaan kata saya, karena ada beberapa kata yang dipakai Kak Ary masih asing di telinga saya. Pembahasan soal prospagnosia-nya juga mulus, benar-benar kayak lagi baca cerita, bukan artikel.:)

Pokoknya cerita ini recommended banget deh. Teenfict yang nggak menggunakan kata ganti Gue-Lo, tapi penggambaran kisah remaja SMA di Indonesia-nya tetap kental. Adegan-adegannya pun nggak yang berlebih-lebihan dan bahasanya sopan. Cocok banget buat bacaan remaja. Dewasa juga, apalagi buat yang ingin mengenang masa-masa SMA.

Berhubung cerita ini akan terbit (Masih ada waktu sih buat baca di wattpad) Tapi, kalo nanti ketemu versi cetaknya di toko buku, segera bawa ke kasir ya. Atau kalau nemu di online shop, langsung masukin keranjang. Langsung beli, jangan lupa bayar 😄 Etapi kalau bukunya udah di tangan, jangan disimpen aja, dibaca. Heheh karena nggak akan sia-sia, cukup banyak pesan moral yang bisa dipetik di cerita Pelik ini:;)

Tadinya mau ngasih 4 dari 5 bintang, tapi tambahin 0.5 deh buat ilustrasi-ilustrasinya yang keren dan banyaknya quotes menarik di cerita ini, seperti yang beberapa saya selipin di atas. Tapi, yang paling saya ingat sekaligus bikin baper,

"I am face blind, but my heart can see ...." (Part 16)

😍 gimana saya gak melting 😅
Okesip, jadinya, 4.5 dari 5 bintang!

Salam hangat,
Dari yang masih baper sama cerita ini. 😳😄

---------------------------------------------------

Btw, nyaris mencapai 1K words, padahal blurb nya nggak dimasukkin 😱 tambah ini jadi 1K lebih sih wkwk kebanyakan cuap-cuapnya XD

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Review Pelik karya Ary NilandariWhere stories live. Discover now