CHAPTER 9

5.2K 272 26
                                    

 ANGELO POV

"Are you crazy marrying a woman we don't know where she come from Angelo!!!" Tengking mommy sama saya. Biarpun wanita dihadapan saya ni orang yang telah lahirkan saya ke dunia ni tapi saya tidak suka mommy atur hidup saya.

"Mi amore, can you go to our room. I need to talk with my mother." Saya bilang sama Clio yang berdiri di sebelah saya dari tadi. Tanpa banyak bantahan Clio ikut cakap saya terus dia tinggalkan saya dengan mommy.

"I did a background check on your wife and you know what shocking news I got that woman is homeless. She is not equal with us." Bilang mommy dengan nada yang sombong. Macam biasa mommy mahu saya kahwin dengan perempuan yang setaraf dengan kami. Di mata mommy duit dan darjat adalah segala-galanya.

"She still my wife either you like or not. You cannot control my life mother." Bilang saya dengan nada yang dingin.

"Just divorce her and marry with Nova. After you marry her you still can take over De Luca Company." Bilang mommy sambil minum red wine dia. Nova ialah anak perempuan Mr Branco pemilik Branco Company yang lebih dikenali dengan business oil and gas. Dari dulu lagi mommy mahu saya kahwin dengan Nova supaya dia dapat menyatukan De Luca Company dan Branco Company tapi saya tidak suka dengan Nova. Bikin semak mata saya saja bila tengok tu perempuan.

"I already have a wife mother and I don't need another wife. Clio is the only wife I want." Bilang saya sama mommy.

"Don't be crazy Angelo, she has nothing she can't give you anything." Bilang mommy.

"She may have nothing but she treat me better than you mother." Bilang saya dengan nada yang dingin dan tajam. Saya tidak kisah kalau saya biadap dengan ibu saya sendiri tapi saya tidak akan sesekali membenarkan mommy control hidup saya lagi.

"You will regret this Angelo and I will not accept her as my daughter in law." Bilang mommy ambil handbag dia mahu beredar dari rumah saya.

"I don't need your blessing mother." Bilang saya tanpa memandang langsung muka mommy saya. Dengan perasaan tidak puas hati mommy tinggalkan rumah saya. Tiba-tiba hand phone saya berdering menandakan ada panggilan masuk. Saya kasi keluar IPhone saya dari pocket seluar saya dan saya nampak nama pemanggil di skrin 'Father'.

"Yes father." Jawap saya.

FATHER: Son, I heard your mother come to your house?

"Yes, she did come here with her warming heart." Bilang saya dengan nada yang sinis.

FATHER: Don't let her control your life anymore Angelo. Don't listen what her said to you even she is your mother. Live your own choice by the way congratulation on your wedding, I hope I can meet your wife soon.

Daddy saya lain sikit dengan mommy sebab daddy selalu support apa yang saya mahu buat.

"You will meet her soon father and I'm sure you will like her." Bilang saya tanpa saya sedar saya senyum bila saya teringatkan Clio. "How is Aunt Liv father?" Tanya saya sama daddy. Satu perkara yang mommy tidak tahu rahsia daddy ialah daddy ada wife lain di Australia, nama second wife daddy ialah Livia dan saya pun sudah jumpa ibu tiri saya. Aunt Liv seorang wanita yang cantik dan baik hati malahan saya lebih suka dengan Aunt Liv dari ibu kandung saya sendiri.

Daddy jumpa Aunt Liv sewaktu daddy pergi Australia atas dasar perniagaan dan daddy berjumpa dengan Aunt Liv sewaktu daddy lunch di restaurant tempat Aunt Liv kerja sebab time tu Aunt Liv hanya kerja sebagai waitress. Setiap hari daddy akan pergi restaurant tempat Aunt Liv kerja sehingga mereka jatuh cinta. Oleh sebab mommy tidak ambil peduli langsung sama daddy, daddy ambil keputusan untuk berkahwin dengan Aunt Liv tanpa pengetahuan mommy sehingga sekarang saya nampak daddy nampak happy bila dengan Aunt Liv berbanding dengan mommy. Perkahwinan daddy dan mommy semuanya diatur oleh orang tua mereka demi menyatukan dua buah syarikat.

FATHER: She is good and she send her regards to you.

"Tell her I will to go Australia soon to meet her and I bringing my wife with me." Bilang saya sama daddy.

FATHER: Will do son. We will be happy to meet this wife of yours, I need to go now see you soon son, bye.

Daddy tamatkan talian. Tiba-tiba baru saya teringat dengan Clio di atas, tanpa buang masa cepat-cepat saya naik pergi bilik kami dan saya nampak Clio sedang duduk di atas katil dengan muka yang sedih. Saya tutup pintu bilik lalu jalan menghampiri Clio terus saya duduk di sebelah Clio.

"What's wrong?" Sengaja saya tanya macam tu walaupun saya tahu punca kesedihan Clio.

"Your mother didn't like me did she?" Bilang Clio dengan nada yang sayu. Clio tunduk kepala dia menghadap lantai.

"Just ignore her, she always try to control my life. I want you to promise me something." Bilang saya dengan nada yang serious terus Clio angkat muka dia tengok saya.

"What?" Tanya Clio.

"Don't ever listen to whatever my mother trying to tell you."

"Why?"

"Because I'm sure she will try to separate us and make me marry Nova." Bilang saya sambil ketap gigi cuba menahan rasa marah.

"Who is Nova?" Tanya Clio.

"The woman my mother want as her daughter in law." Jawap saya pendek.

"I see."

"Can you promise?" Tanya saya.

"Okay." Jawap Clio.

Hari demi hari berlalu sampai saya tidak sedar tinggal beberapa bulan saja lagi sebelum perpisahan saya dengan Clio. Saya ni kami berkerja seperti biasa cuma hari ni kami masuk office awal sikit sebab pagi ni kami ada meeting dengan semua wakil setiap department. Jam 8.30 AM meeting kami start tapi saya tidak dapat tumpukan sepenuh perhatian saya dengan meeting ni sebab mata saya tajam memandang Jackson yang dari tadi seperti cuba menarik perhatian Clio.

"We have some problem at German about this matter sir." Bilang Louis dari account department.

"We need someone to go German and settle this matter." Bilang Alex dari operation department.

"We should send Mr Jackson to settle this matter as it relates to marketing." Bilang Louis tapi saya tidak focus dengan apa yang dorang sampaikan kepada saya.

"Okay, I will go to German to solve this problem but I need someone to accompany me to go there and I suggest Miss Clio will come with me to German." Bilang Jackson sambil memandang Clio. Punya saya terkejut bila ni prick mahu bawa Clio pergi German dengan dia.

"That a good idea. What do you think Miss Clio?" Tanya Louis. Good idea kepala otak dia la mahu suruh Clio ikut Jackson pergi German.

"I have no problem." Bilang Clio yang membuatkan saya terkejut. Amboi, ni perempuan main suka hati dia saja setuju ikut lelaki lain tanpa persetujuan dari saya terlebih dahulu.

"Find someone else to accompany Jackson to German. I need Clio to do something for me here." Bilang saya tidak memberi ruang untuk mendengar sebarang bantahan dari mereka semua.

"Yes sir." Sahut mereka semua.

"Meeting dismissed. Everyone out expect you Miss Clio I need to talk with you." Bilang saya dengan nada yang dingin kepada semua staff saya. Saya mahu Jackson keluar dari sini cepat sebab dia hanya menyakitkan mata saya saja.
Bila semua sudah keluar tinggal saya dengan Clio sahaja di bilik ni.

"You need something sir?" Tanya Clio. Oleh sebab saya tidak mahu staff saya tahu hubungan saya dengan Clio saya suruh Clio panggil saya sir atau Mr De Luca.

"What is your problem?" Tanya saya dengan nada yang dingin.

"What do you mean sir?" Tanya Clio balik.

"What I'm telling you about stay away from Jackson. Why do you agree to accompany he go German." Bilang saya sambil memadang tajam arah Clio.

"Sir, this is only business trip beside me and Jackson just friend not more than that." Bilang Clio dengan tenang.

"I don't care! You won't go to German with Jackson." Bilang saya dengan nada suara yang tinggi nasib bilik ni soundproof tidak juga kedengaran di luar.

"If you said like that Angelo I won't argue with you. I won't go to German with Jackson he will find some else to accompany him." Bilang Clio dengan nada mengalah. Serba salah pula saya rasa sebab tinggikan suara sama Clio baru saya mahu buka mulut cakap sesuatu tiba-tiba hand phone saya berdering minta kena jawap. Saya ambil hand phone saya di atas meja dan saya nampak nama Ace yang tertera di skrin IPhone saya.

"Hello." Jawap saya.

ACE: Hey my friend, are you free now?

"Yes because it's almost lunch time." Jawap saya bila saya baru perasan mahu masuk lunch time sudah.

ACE: Good. Meet me at usual place

"You at Italy?" Tanya saya.

ACE: Just arrived Italy safely.

"You with who?" Tanya saya lagi terkejut dengan kedatangan tiba-tiba best friend saya.

ACE: Me, Ave and Alec.

"Okay, meet you at usual place. I'm bringing my wife." Saya end call dengan Ace. "We going lunch with my friend from Paris." Bilang saya sama Clio bersedia mahu keluar.

"Okay, let me grab my bag first." Tanpa buang masa Clio pergi ambil beg dia sementara saya tunggu Clio di kereta. Lepas 3 minit saya nampak Clio keluar dari bangunan company saya terus menuju ke arah kereta saya. Lepas Clio masuk kereta terus saya drive memuju ke tempat biasa saya dan Ace lepak.

"Tell me this friend of yours did he know about us?" Tanya Clio yang dari tadi diam.

"He is my best friend and he know our relationship." Bilang saya sambil memandu.

"Glad to know that." Bilang Clio yang kelihatan lega.

Lepas beberpa minit perjalanan kami baru kami tiba di destinasi yang ditujui. Saya dan Ace selalu lepak di restaurant ni kalau kami berjumpa.

"Angelo my friend." Bilang Ace sambil brother hug dengan saya.

"You didn't tell me you come Italy today?"

"I want to surprise you." Bilang Ace dengan nada yang bergurau.

"Ave, it's good to see you." Saya peluk Ave. "Hello there little man." Saya ambil Alec dari strollers lalu saya cium pipi gebu Alec.

"Nice to see you too Angelo. Is this beautiful lady your wife?" Bilang Ave.

"Yes, mi amore this is Ace wife Ave and this is their son Alec." Saya perkenalkan Clio dengan Ave.

"Hi, I'm Clio nice to meet you." Bilang Clio dengan nada yang lembut.

"Nice to meet you too Clio. Angelo always told me and my husband about you and I always want to meet you." Bilang Ave.

"Let's eat first before talk." Bilang Ace tiba-tiba.

Sambil kami makan sambil tu juga la kami bercerita. Saya nampak Clio boleh sesuaikan diri dengan Ave dan saya rasa lega bila Clio dapat berkawan dengan Ave. Lepas lunch saya dan Clio balik office dan kami sudah janji dengan Ace sekeluarga yang kami berdua akan dinner dengan diorang malam ni.

"Your friend is great Angelo. You so lucky have friend like them." Bilang Clio dengan senyuman.

"I indeed lucky have friend like them. I'm also glad you make friend with Ace wife." Bilang saya.

"Ave is a good friend." Bilang Clio dengan nada yang gembira.

Saya suka tengok Clio happy macam ni dan saya harap Clio sentiasa happy seperti sekarang di masa hadapan selepas contract kami tamat. Clio berhak untuk bahagia selepas apa yang pernah dilalui oleh Clio.


ROSSA POV


"Aunty, what should we do now? I want to marry Angelo." Bilang Nova dengan tangisan sebab tidak dapat kahwin dengan Angelo.

"Don't worry dear, I will think of something to get rid that trash from Angelo life and then you will be Angelo new wife." Saya cuba pujuk Nova dari terus menagis walaupun saya mahu Nova sebagai menantu saya tapi kadang-kadang perangai Nova ni agak merimaskan saya.

"You promise will make Angelo divorce that woman than marry with me?" Bilang Nova bila tangisan dia berhenti.

"Aunty promise Nova." Bilang saya sama Nova terus tersenyum kesukaan Nova. Kalau bukan sebab keluarga Nova ni kaya raya saya pun tidak mahu perempuan ni jadi menantu saya.

"Thank you aunty, you are the best." Nova peluk saya dengan erat sampai saya rasa sesak nafas.

"We will make Angelo get rid of his own wife." Saya tidak akan biarkan perempuan tu terus menetap di dalam hidup Angelo. Saya kena fikiran cara bagaimana mahu buat perempuan tu
berpisah dengan Angelo.


To be continued...

Stay tuned...

THE GIRL AND MR BILLIONAIRE (COMPLETE)Where stories live. Discover now