13

10K 1.8K 56
                                    


"Kita seamin tak seiman." —Mahen


Jika biasanya kebanyakan pasangan menghabiskan waktu bersama pada sabtu malam atau yang lebih sering disebut dengan saturdaynight, berbeda lagi dengan pasangan yang satu ini. Hyunjin lebih suka mengajak sang kekasih untuk pergi di minggu pagi setelah selesai melakukan ibadah.

Seperti yang sudah direncanakan beberapa hari yang lalu, keduanya kali ini berencana untuk menghabiskan waktu dengan menonton film yang baru saja di rilis, sebenarnya ini keinginan Kenzia, dan sebagai budak cinta yang baik tentu saja Hyunjin akan menuruti. Sudah dibilang, apa yang tidak untuk Kenzia?

"Hyunjin masuk dulu yuk, Kenzianya lagi siap-siap didalem."suara bunda menyapa ketika Hyunjin baru saja selesai menekan bel.

Tersenyum sopan, pemuda itu memberikan sebuah bingkisan yang sengaja ia beli sebelum pergi kerumah sang kekasih. Bunda menerima dengan senang hati, rasanya sedikit bersyukur karena memiliki calon mantu seperti Hyunjin yang suka membawakan makanan ketika datang berkunjung.

"Dapet titipan dari mama bun, katanya salam kenal."ujar Hyunjin ketika bunda mengucapkan terimakasih atas beberapa toples kue kering yang Hyunjin berikan.

"Aduh bunda jadi gak enak, nanti sebelum pulang masuk dulu ya. Bunda mau titip pempek buat mamamu, kebetulan semalem bunda bikin sama Ken." Hyunjin menganggukkan kepalanya.

Hyunjin mendudukan tubuhnya disofa ruang tengah rumah orang tua Kenzia, membiarkan bunda pergi untuk meletakan kue kering dibelakang serta memanggil Kenzia agar cepat turun. Matanya melirik kesegala arah, bukan pertama kali Hyunjin masuk kedalam rumah sang kekasih, tapi masih saja terasa asing dengan hiasan kaligrafi yang terpampang lebar didinding rumah.

Ternyata, perbedaan antara ia dan Kenzia itu benar-benar senyata ini ya?

Disini, Hyunjin tidak bisa menemukan salib yang tertempel didinding, atau patung bunda Maria disudut rumah. Yang Hyunjin temukan itu, banyak kaligrafi serta lukisan ka'bah yang membuatnya tertampar kenyataan.

Dirinya dan kekasihnya itu sudah dipisahkan oleh kepercayaan. Dipisahkan oleh Tuhan, dan keyakinan. Bukan lagi oleh manusia, tapi dipisahkan langsung oleh sang pencipta.

"Kok datengnya cepet banget." suara Kenzia memecah lamunan Hyunjin. Menariknya kedalam realita yang ternyata cukup membuat dadanya terasa berdenyut nyeri.

Pemuda itu langsung menatap kearah Kenzia yang berjalan menuju kearahnya dengan pakaian kasualnya, kaos oversize yang dibalut kemeja, serta highwaist jeans yang membuat kekasihnya itu nampak menggemaskan.

"Gak pake kerudung?" tanya Hyunjin ketika melihat rambut dibawah bahu kekasihnya terurai bebas.

Semalam, Hyunjin melihat Kenzia menggunakan hijab saat keduanya tengah melakukan panggilan video semalam, membuatnya berpikir mungkin kekasihnya akan menggunakan hijab juga saat bertemu dengannya. Tapi ternyata tidak, padahal Kenzia cantik dengan hijabnya.

Benar-benar cantik sampai ingin Hyunjin miliki.

Kenzia hanya menggelengkan kepalanya, "Gak. Nanti keliatan aneh jalan sama kamu aku pake jilbab, kamunya make kalung gini."jawab Kenzia seraya menunjuk kearah kalung salib yang selalu digunakan oleh Hyunjin.

"Bercanda ih, aku pake celana ada robeknya gini."dengan cepat Kenzia membenarkan ucapannya, ia  menunjuk kearah robekan yang terdapat pada celananya.

Hyunjin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian melirik kearah belakang.

"Mau berangkat sekarang? Bundamu mana?" tanya Hyunjin.

Kenzia langsung menunjuk kearah kamar bunda, "Katanya langsung berangkat aja gak papa. Udah pamitan aku tadi."

"Oke deh, hari ini mau jajan apa?"

"Beli toast yuk? Kemarin aku liat ada promo."

"Beli itu aja?"

"Sama sosis bakar juga."


"IG kamu di privat ya?" Hyunjin menatap Kenzia yang tengah menikmati makan siangnya dengan penuh selidik.

Keduanya saat ini sudah berada disebuah Mall yang ada di kota, tengah menunggu jadwal film yang akan diputar 20 menit lagi. Sembari menunggu, Kenzia mengajak Hyunjin untuk makan siang terlebih dahulu. Takut jika nanti kelaparan ditengah film yang diputar, sekaligus Kenzia yang belum sarapan membuatnya benar-benar dilanda lapar yang luar biasa. Padahal sebelum mereka sampai di Mall, keduanya sudah mampir untuk membeli telur gulung terlebih dahulu tapi ternyata itu tidak cukup untuk perut Kenzia.

Kenzia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, "Kenapa emangnya? Dari dulu kayaknya aku udah privat ig." jawabnya seraya menyodorkan makanan yang ia beli. Hyunjin menerima dengan senang hati.

"Kamu pake gak pake sambel?"

"Pake kok, cuma dikit aja. Aku ga berani banyak-banyak."jawab Kenzia seraya kembali menikmati mie ayam miliknya.

Mie ayam dan bakso adalah menu makan siang mereka hari ini, Kenzia sendiri lebih memilih untuk memesan mie ayam, sementara Hyunjin memesan bakso yang sudah habis sedari tadi.

"Kenapa kamu privat ig?" Hyunjin menatap kekasihnya dengan penasaran, memperhatikan wajah sang gadis yang basah karena peluh. "Kamu keringetan. Emang pedes, ya? Mie ayamnya?"

Kenzia menggelengkan kepalanya, "Panas."keluhnya.

"aku privat ig karena ngikutin Keyra aja sih,"

Kenyataannya Kenzia baru menprivasi instagramnya setelah resmi menjadi kekasih Hyunjin, terlalu banyak orang yang melihat story-Instagram miliknya dan juga beberapa akun fake yang membuatnya risih sehingga membuat Kenzia memutuskan untuk memprivasi akun instagram miliknya.

Padahal Kenzia hanya menjadi pacara seorang Hwang Hyunjin, bukan pacar ataupun istri dari pangeran Brunei yang tengah populer beberapa saat lalu.

"Nanti temenin aku beli kemeja, ya?"

"Kemeja buat apa? Kamu ada acara?"

"Enggak kok, tapi aku mau beli aja buat ke Gereja. Kemejaku udah pada kekecilan."

"Oke deh, sekalian aku juga mau nyari jilbab buat acara keluarga nanti."


"Lo udah pernah kepikiran tentang hal yang lebih serius gak sama dia?"

"Enggak."

"Lho, kok gitu?"

"Ya gak kepikiran, soalnya pasti ujungnya bakalan pisah. Agama gue udah ngelarang dari awal, ini cuma perkara belum bisa melepaskan dan merelakan aja sih. Dan gue juga masih seneng nyakitin diri gue sendiri, lewat hubungan berbeda agama gini."

"Itu volume hp lo gak bisa di kecilin?" Hyunjin melirik kearah Jisung yang ada disebelahnya dengan sengit.

Bukannya melakukan apa yang diucapkan oleh Hyunjin, Jisung malah menyodorkan layar ponselnya kearah Hyunjin.

"Lo harus dengerin podcast yang ini, soalnya relate banget ama kehidupan percintaan lu."

"Emang kehidupan percintaan gua gimana anjing?"

"Miris lah, udah tau kaga bisa bareng. Masih aja lu gas."

"Bangsat."

——

T B C

Guys, kalian jaga kesehatan terus ya.. Lagi musim penyakit kaya gini, banyakin makanan sehat, minum vitamin dan jangan takut buat vaksin.

Semoga sehat selalu untuk kita semua, see you

LDR; Hwang Hyunjin (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang