• LF 31

17.3K 1.3K 83
                                    

Melihat tawamu, mendengar senandungmu, terlihat jelas di mataku.. warna-warna indahmu.


⚘⚘⚘

Ali tersenyum senang melihat pemandangan di hadapannya. Sungguh, pagi ini ia merasakan bahagia. Sangat bahagia. Ali kembali memutuskan untuk tidak pergi ke kantor. Lelaki itu masih ingin menghabiskan waktunya bersama keluarga kecilnya. Orang ganteng mah bebas, kata Ali sewaktu Prilly mengomel melihat Ali yang tidak pergi ke kantor. Padahal kemarin sudah hari Minggu, dan hari liburnya Ali berlanjut sampai Senin ini.

"Abang mau sarapan apa? Sini mami ambilin,"

Daffa hanya menunjuk sebuah pizza berukuran sedang. Memang, pagi sekali tadi, Prilly memasak berbagai macam makanan, dibantu Mbak Nunu dan Bi Irah tentunya. Di meja makan tersedia nasi goreng, pizza, roti, buah-buahan dan masih banyak lagi.

Prilly mengambil sepotong pizza lalu meletakkannya di piring Daffa yang masih kosong.

"Au gha.." Cicit Saffa pelan. Mau pizza juga katanya. Prilly mengangguk paham, kemudian ia kembali meletakkan sepotong pizza itu di piring Saffa.

"Kamu mau sarapan apa?"

Ali melirik satu-persatu makanan yang tersedia, "Nasi goreng pake ayam aja deh. Orang Indonesia biasa, kalo gak makan nasi ya gak kenyang." Kekehnya.

Prilly menggelengkan kepalanya. Itu sih emang Alinya aja yang laparan.

"Perut udah buncit juga!"

Ali tertawa, "Gak papa sayang. Yang penting ganteng,"

"Apa hubungannya coba?!" Prilly menyendokkan nasi goreng dan memberi sepotong ayam. "Udah makan deh yang kenyang. Biar ganteng." Celetuknya asal. Ali jadi terbahak. Lucu deh si Prilly. Minta diketekin. Haha.

Hayuluu throwback. #timgagalmoveon.

"Baca doa dulu yuk." Kata Ali sebelum makan. Tentunya Ali yang memimpin doa tersebut. Baik Ali maupun Prilly, sudah mengajarkan agama pada kedua anaknya. Walaupun hanya sekedar baca doa sebelum melakukan sesuatu hal. Pendidikan agama sejak usia dini itu penting.

Setelah berdoa, keluarga kecil itu kompak menyantap makanan masing-masing. Saffa yang masih kecil, tentu dibantu Prilly. Sesekali pula Prilly membantu Daffa yang kesulitan memakan potongan pizzanya.

"Kamu gak mau pizza?"

Ali menggeleng, "Entar aja ah, siangan dikit."

"Oh yaudah."

Prilly menatap Saffa. Bayi mungil itu terlihat ribet dengan poni-nya. Apalagi tangannya kotor karena sedang makan.

"Aduuuh, ini poni ganggu ya dek? Udah tau lagi enak-enak makan ya." Ujarnya merapihkan poni Saffa.

Ali terkekeh, "Ambil jepitannya aja sih. Terus sekalian kuncir rambutnya."

"Iya yaa. Yaudah bentar, mami ambil kunciran sama jepitannya dulu di kamar." Prilly langsung berlalu ke kamar Saffa. Selang lima menit, Prilly membawa sekotak perlengkapan rambut Saffa.

"Sini mami kuncir dulu." Dengan segera Prilly merapihkan rambut Saffa. Terakhir, Prilly menjepit poni Saffa yang sudah terlihat panjang. "Nanti potong rambut lagi ya sama mami. Udah panjang ni,"

LF Season 2 [ COMPLETED ]Onde histórias criam vida. Descubra agora