Part 20: Ending

3.8K 193 12
                                    

1 Bulan kemudian.....

Hari ini, Prilly memutuskan untuk menjenguk Divo di penjara bersama Ali. Walaupun Divo sudah jahat, tapi Divo tetaplah temannya. Divo hanya perlu dibimbing untuk menjadi lebih baik.

Prilly sudah menunggu Ali di depan pintu rumahnya. Tak lama kemudian sebuah mobil Pajero berwarna hitam berhenti di halaman rumahnya. Sang pengemudi turun dari mobilnya, lalu berjalan menghampiri Prilly.
Ya, sang pengemudi itu adalah Ali.

"Udah siap sayang?" Tanya Ali ketika berada di depan Prilly.

"Lama banget sih, jamuran ni nunggu kamu!" Ucap Prilly kesal, gadis itu melipat tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya.

Ali yang gemas lalu mengacak-acak rambut Prilly. Dan membawa Prilly ke dalam pelukannya lalu mencium pucuk kepalanya.

"Maaf sayang, tadi macet. "

Prilly mendongakkan kepala menatap Ali yang lebih tinggi darinya. "Ya udah nggak papa kok, yuk berangkat. " Ucap Prilly. Ali tersenyum lalu menggandeng tangan Prilly menuju mobilnya, membukakan pintu untuknya lalu mencium keningnya sebentar.

Ali memutari depan mobilnya lalu membuka pintu bagian kemudi, masuk dan melajukan mobilnya.

Prilly yang ada di sampingnya terus tersenyum, dan dibalas Ali dengan senyuman juga. Prilly tak pernah bisa marah lama-lama dengan Ali, sikap dan perlakuan manis Ali selalu membuat pertahanannya runtuh.

*****

Divo. Pria itu terus menunduk, dihadapannya kini ada dua orang yang telah ia jahati. Dilihat dari penampilannya, Divo bukan seperti Divo yang dulu, badannya semakin kurus, wajahnya kusut, terdapat lingkaran hitam di bawah matanya, dan rambutnya mulai gondrong. Dia benar-benar tidak terawat.

"Div.." Panggil Prilly lembut, tapi Divo sama sekali tidak mau menatap Prilly. Ia malu atas perbuatannya sendiri, tapi Prilly dan Ali ternyata masih sudi menjenguknya.

"Maaf.." Akhirnya hanya kata itu yang keluar dari bibir Divo. Tapi pria itu sama sekali tidak mau menghadap ke depan.

"Santai aja. Gue udah maafin lo." Ucap Ali.

Divo mengangkat kepalanya, lalu menatapnya.
"Gue udah hampir bunuh lo, Ali."

"Iya gue tahu, bukankah setiap manusia harus memaafkan orang yang mendzoliminya. Lo udah minta maaf, jadi gue harus memaafkan, yang terpenting setelah ini lo bisa menjadi lebih baik. Anggap ini sebuah pelajaran buat hidup lo kedepannya." Ucap Ali bijak. Prilly tersenyum mendengar ucapan Ali. Ia tahu bahwa Ali bukan termasuk orang yang suka memperpanjang masalah. Niatnya memenjarakan Divo adalah intuk merubah pria itu menjadi lebih baik, memberi pelajaran, dan mencegahnya untuk tidak membuat hal macam-macam lagi.

"Terimakasih Ali. Gue janji akan belajar menjadi lebih baik lagi. Dan Prilly, gue minta maaf ya?"

"Lo nggak harus minta maaf, lo nggak pernah ada salah sama gue. Justru gue yang harus minta maaf, karena gue lo jadi kayak gini."

Divo tersenyum masam. "Salah gue sendiri, yang terlalu terobsesi sama cinta. Tapi lo tenang aja, gue ikhlas lo sama Ali. Karena kalian berdua saling mencintai, gue tau Ali orang yang baik buat lo, dan lebih baik dari gue, dan gue sekarang tahu kalau cinta nggak harus memiliki." Ucap Divo tulus.
Kemudian Ia meraih tangan Prilly dan Ali, Kemudian menyatukannya. "Semoga kalian bahagia selalu, gue tahu kalian akan menikahkan?" Tanya Divo. Ali dan Prilly mengangguk.

Divo tersenyum. "Ali jaga Prilly buat gue, gue percayain Prilly sama lo. Kalau lo berani nyakitin dia, awas lo!" Ucap Divo sambil nengepalkan tangannya ke arah Ali dengan nada sedikit bercanda.

BAD GIRL!! [Completed]Where stories live. Discover now