Part 6: Saling Diam

9.1K 613 1
                                    

Ali__Point Of View

Setelah kejadian di club malam kemaren, rasanya aku sangat malas ke kantor. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan, semua perbuatanku dimasa lalu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan.
Aku memang nggak pantas buat di maafin, dan aku memang benar-benar nggak pantas untuk mendapatkan hati Prilly kembali.
Andai aku tidak melakukkan hal bodoh itu, andai Prilly tau yang sebenarnya, dan andai aku tidak kuliah di London. Semuanya hanyalah andai!!

"Ngelamun aja lo Li."suara Devran mengejutkanku dari lamunan kepingan masa lalu.

"Kok lo kesini? Ada apa Dev?"tanyaku saat Dev sudah duduk di depan meja kerjaku.

"Ada meeting sama PT. Surya Jaya jam 10.00 WIB nanti di Restoran Melati."ucapnya memberi tahu.

"Ya udah lo siapin aja file-file buat meetingnya, gue juga mau nandatanganin berkas-berkas ini."ucapku sambil menunjuk berkas-berkas penting yang berserakan di atas meja kerjaku.

"Okay Pak Bos!"ucap Dev lalu berdiri dan melangkah keluar ruanganku.

------------ 10.15 A.m-----------

Restoran Melati

Meeting

Meeting hari ini hanya akan berlangsung satu jam, karena aku yang memintanya. Aku tidak mau menghabiskan waktuku hanya untuk ngobrol-ngobrol nggak penting terlebih dahulu. Aku ingin membahas langsung pada inti dan tujuannya.

Tak terasa meeting sudah hampir selesai, tinggal sepuluh menit lagi aku akan terbebas dari meeting sialan ini.

"Semoga kita dapat bekerja sama dengan baik dan saling menguntungkan."ucap Bapak Salim selaku manager PT. Surya Jaya seraya berdiri dari duduknya dan menjabat tanganku.

"Iya, semoga begitu. Terimakasih untuk meeting hari ini."ucapku seraya berdiri dan membalas jabatannya.

"Baik kalau begitu, saya permisi dulu. Sampai jumpa dipertemuan selanjutnya."aku mengangguk dan tersenyum mendengar ucapan laki-laki yang kira-kira se-umuran Papaku. Bapak Salim sudah terlebih dahulu pergi dari Restoran ini, sedangkan aku dan Dev masih setia di sini dan menyantap makanan yang belum habis tadi.

"Kenapa sih Li lo pingin cepet-cepet selesai meetingnya?"tanya Dev saat aku sedang meminum minumanku.

"Males aja kalau ada obrolan-obrolan yang nggak penting, nanti malah ujung-ujungnya ditanya soal pasangan lagi."ucap ku seraya memotong daging Steak yang aku pesan tadi. Sedangkan Dev hanya terkekeh mendengar penuturanku.

"Itu kaya Prilly Li."ucap Dev sambil menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya di pintu masuk Restoran ini. Aku pun ikut mengalihkan pandanganku ke pintu masuk Restoran ini, dan benar saja Prilly masuk ke Restoran ini dengan gadis yang sepertinya tidak asing bagiku.
Mereka duduk disalah satu meja yang sudah dipesannya.

Gadisku yang cantik. Ia tertawa dan bercanda gurau dengan temannya itu. Setelah sekian lama, baru kali ini aku melihat wajahnya yang cantik ceria kembali.

"Gue ke Kamar Mandi dulu Dev."pamitku pada Dev seraya berdiri meninggalkan Dev.

"Iye, jangan lama-lama."pesan Dev yang masih sempat ku dengar.

Aku meraup wajahku dengan air dari Wastafel Kamar Mandi. Aku menatap wajahku di cermin, dan memejamkan mataku sejenak.
Aku takut bertemu dengan Prilly kembali. Aku takut mendapat reaksi yang sama dari Prilly saat aku bertemu pertamakalinya di club. Ku tarik nafasku dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Aku harus siap dengan semua yang akan terjadi dan aku harus siap menanggung kesalahanku sendiri. Aku melangkahkan kakiku keluar dari Kamar Mandi menuju meja tempatku makan dengan Dev tadi.

"Ahh. Lama lo Li."ucap Dev yang sudah selesai menghabiskan makanannya.

"Ya udah, udah selesaikan makannya?pulang yuk?"ajakku.

"Eh eh, Li. Lo ga mau nyamperin si Cantik dulu?"tanya Dev yang membuatku mengernyitkan sebelah alisku. Siapa si Cantik?.
Dan ya, aku tau siapa sekarang yang dimaksud.

"Maksud lo Prilly?"

"Ya elah. Siapa lagi kalau bukan Prilly Li."

"Ini bukan waktu yang tepat Dev.
Ya udah yuk ah, tadi udah gue bayar kok."ucapku pada Dev yang masih saja duduk di tempatnya.
Aku melangkahkan kakiku mendahului Dev yang masih jauh di belakangku. Dan aku melewati Prilly begitu saja.

------------------------------------------------------

Prilly_Point Of View❤

Aku melihat dia melangkah keluar dari Restoran ini. Namun dia tak menatapku sama sekali. Aku tak tau ia melihatku ada disini atau tidak. Atau mungkin ia pura-pura tidak melihatku. Entahlah!!

"Dari tadi cuman lo aduk-aduk aja tu minuman lo. Mikirin apa sih lo?"tanya Mila sahabatku yang sudah 5 tahun lebih bersamaku, dan ia juga termasuk Bad Girl.

Mila lah orang pertama yang aku kenal dari tempat haram itu, dan ia juga yang membantuku beradaptasi dengan lingkungan baru yang tak biasa aku dapati sebelumnya. Mila menjadi tempat curhatku, bahkan ia telah mengetahui secara detail masalah yang aku alami hingga membuatku memutuskan untuk menjadi Bad Girl.

Mila adalah sahabat yang paling pengertian serta baik hati, sifatnya periang dan humble. Dia juga cantik dan pintar. Sifatnya sangat luar biasa ku kagumi. Aku beruntung dapat memiliki sahabat sepertinya. Sifatnya hampir sama dengan Maura yang notabennya adalah mantan sahabatku. Dan yang harus kalian ketahui adalah, Mila tidak seperti Maura yang berkhianat serta munafik.

"Ah. Nggak kok Mil, gue udah kenyang aja."

"Ohh. Ya udah pulang yuk, biar gue bayar dulu, lo tunggu di mobil aja."ucapnya. Aku mengangguk dan berjalan keluar menuju parkiran tempat mobilku berada.
Selang lima menit kemudian Mila datang dan langsung masuk ke dalam mobilku duduk di kursi sebelah kemudi. Aku langsung menancap gas melajukan mobilku dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibukota yang ramai kendaraan menuju Apartemenku.

----------------------TBC-------------------------

Voment!

BAD GIRL!! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang