Chapter 1

10.4K 425 0
                                    

Hembusan angin yang menyapa menemani senandung-senandung kecil dari bibir gadis itu.Ia menyusuri lapangan dengan papan skate berwarna babypink miliknya. Tak lupa earphone bertengger di telinganya mengalunkan lagu favoritnya. Kakinya terus menari-nari diatas papan panjang beroda tersebut. Hal ini mungkin sudah jadi kebiasaanya sepulang sekolah.

Ia memutuskan beristirahat sejenak dan duduk di salah satu bangku. Manik matanya bergerak kesana kemari mencari keberadaan seseorang.

Oh! Itu dia! -batinnya

"Hei! Seulgi!"
Ia memutuskan untuk meneriaki temannya itu. Gadis yang dipanggilpun berbalik dan berlari-lari kecil menuju padanya.

"Yak! Irene mengapa kau lusuh begini! Ini untukmu" Ucap seulgi sembari menyodorkan beberapa helai tissue pada Irene.

"Hmm.. Gomawo. Anyway, kau tak lupa janjimu kan?" Irene menaik turunkan alisnya, menggoda Seulgi.

"Iya aku tahu. Ayo cepat!" Irene bangkit dari duduknya seraya menenteng papan skate nya dan berjalan beriringan dengan Seulgi.
Di sela sela perjalanannya, Irene memutuskan untuk menaiki skateboardnya dan memainkan teknik-teknik yang baru dipelajarinya.

"YA! IRENE! JANGAN MENDAHULUIKU!" Seulgi berteriak kesal membuat Irene terkikik geli

"Mian." Ucapnya disertai senyum jahilnya.

-------IMMATURE--------

K's Cafe and Dessert

"Hoah! Apa benar ini cafe barunya? Wah! Daebak!" mata Irene menjelajahi setiap sudut cafe baru milik keluarga Seulgi yang dikelola kakaknya.
Aesthetic on point. -batinnya.

"Keren kan? Aku yang merekomendasikan warna cat dindingnya! Duduklah Irene, aku akan mentraktirmu hari ini." Irene hanya mengangguk seraya tersenyum kecil.

Seulgi membawa banyak potongan cake dengan varian rasa berbeda dan juga milkshake strawberry yang menggiurkan. Tanpa basa-basi, dengan mata yang berbinar-binar, Irene menyantap kue-kue lucu dan lezat itu hingga habis tak bersisa.

"Gomawo. Anyway, dimana oppamu?" tanya Irene penasaran.

"Ah Oppa sedang mencari orang untuk bisa jadi musisi tetap di cafe ini. Bernyayi di atas panggung itu."
Tangan Seulgi menunjuk pada panggung kecil di tengah.

"Ah! Arraseo. Uhm, aku harus pulang sekarang. Ini sudah hampir larut. Da-ah"

"Ok. Hati hati."
Irene pun berlalu meninggalkan cafe Seulgi.

----IMMATURE----

"Darimana saja?" Suara itu mengejutkan Irene saat ia membuka pintu rumahnya. Wanita itu menatapnya tajam.

"Apa pedulimu? Dan untuk apa kau kesini? Ini rumahku" Sahutnya dengan penuh amarah. Namun ia ke kamarnya tanpa menunggu jawaban dari wanita itu.

Irene geram melihat wajah orang itu dirumahnya. Wanita itu yang harusnya ia sebut ibu. Tapi berat baginya mengucap kata sapa itu. Bagaimana ia sanggup menganggap wanita itu ibunya bila dengan teganya wanita itu berselingkuh dengan lelaki kaya dan meninggalkan ayahnya. Ayahnya meninggalkannya karena ibunya. Itulah yang Ia camkan dipikirannya.

Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar membuyarkan lamunannya. Ia beranjak membuka pintu.

"Oh.. Halmeoni ada apa?"

immature ◆ sureneWhere stories live. Discover now