Masih gue liatin

75 0 0
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Pil bangun Pil! Udah jam berapa ini"

"5 menit deh"

"Cepet bangun Upiiiilll! Gue seret lo ke kamar mandi!"

"Berisik lu Tayoo, gue masih ngantuk" Makhluk dengan panggilan Upil itu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut yang sedari tadi nangkring di ujung ranjang.

sementara itu ada seseorang yang masih terdiam di ambang pintu, dia mulai melangkahkan kakinya mendekati ranjang.

"Ayolah pil,sarapan udah siap noh, mandi sana! nanti lu telat ke sekolah"

bujuk Tayo mengoyang goyangkan badan Upil yang masih terbungkus selimut

"Bilang aja mau nebeng"

Upil membuka selimut yang menutupi wajah cantiknya itu, tapi matanya seperti enggan untuk melihat makhluk yang bernama Tayo.

"Tau aja lu pil"

Tayo tampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali

"Benerkan dugaan gue, makhluk kaya lu pasti ada aja modusnya"

Dengan langkah yang gontai Upil berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya,

tanpa sengaja dia menginjak tumpahan air di dekat pintu kamar mandi yang membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan

dengan gesit Tayo menangkap tubuh upil memeluk pinggang ramping milik sang primadona.

Mereka saling menatap satu sama lain, tapi tatapan mereka terlihat berbeda

Upil dengan tatapan dinginnya melihat ke arah mata Tayo, sedangkan Tayo dengan tatapan liarnya melihat kearah bibir sang primadona.

Entah mendapat ilham dari mana, Tayo mendekatkan wajahnya dengan wajah Upil, mengikis jarak antara mereka.

Upil yang merasa aneh dengan sikap Tayo yang mulai mendekat dan memajukan bibirnya itu pun meniup wajah Tayo.

Tayo melepas rangkulannya pada pinggang Upil, mereka berdiri saling berhadapan.

"Duh, ketauan dah gue mau nyosor" ~batin tayo

"Yak! Kenapa lu niup muka gue huh?" Tayo kesal karena rencananya kali ini gagal

"Yak! Yang seharusnya nanya itu gue, lu mau ngapain tadi huh?"

"emang gue mau apa? Gue cuma nolongin lu biar gak jatoh, gak berterima kasih banget sih lu!" emosi Tayo sedikit tersulut

"Yakin gak ada niatan buat apaaa gitu?" goda Upil dengan menggigit bibir bawahnya.

Tayo menelan ludah melihat penampakan yang sangat menggodanya untuk merusak anak orang yang tepat berada didepannya itu

Upil yang melihat makhuk dihadapannya itu mulai memerah nampak memiliki ide cemerlang.

"Apa akuhh tak cukup menggodah huh" bisiknya ditelinga Tayo dengan beberapa desahan andalannya

Tayo mulai berkeringat, ia tak bisa membohongi nafsunya yang sudah sampai puncak tapi dia masih bisa menahannya walau sesekali dia menelan ludah

"Menggoda nenekmu, lebih menggoda miper daripada lu juga" Tayo berusaha menutupi kegugupannya

"Yakin huh?" Upil semakin mendekat kearah Tayo mendesaknya hingga punggung Tayo bertemu dengan tembok.

"Ayolah ini masih pagi" merasa ada yang salah dengan ucapannya, Tayo semakin memerah manahan nafsu dan malunya.

"Memangnya kita akan apa?" Tayo yang merasakan upil memainkan kerah kemejanya merasa tak akan kuat lagi menahan semua ini.

"Berhenti menggodaku"...

"Hahahahaha.... Muka lu lucu yo kalo lagi omes"

Upil melangkah ke pintu kamar mandi meninggalkan Tayo dengan nafsunya yang sudah berubah menjadi emosi

"Candaan lu gak lucu Upil"

Masih terdengar suara tawa Upil di dalam kamar mandi yang semakin membuat Tayo malu dan emosi.

.

.

.

06:47 WIB

Tayo pov

Pagi yang sangat menyebalkan semua karena Upil

berawal dari kejadian tadi di kamarnya sampe sekarang dia ngater gue ke kampus

"Nah udah sampe, sekarang lu turun gue mau langsung ke sekolah" sebenernya gue mau bunuh orang ini tapi sayang ups dosa.

"Kalo gue tau lu berangkat pake sepeda gak akan mau gue bangunin lu, mana lu bawa sepeda udah kayak orang kerasukan, perasaan menu makan kita tadi sama jadi gak mungkin lu salah makan, apa lu abis mabok semalem huh?"

"Bawel lu yo! masih mending gue kasih tumpangan, lagi pula sepeda gue lebih cepet dari mobil papa gue"

"Tetep aja ngeri"

"Yang penting lu sekarang udah sampe dan gue harus pergi bentar lagi gerbang sekolah gue dikunci, bye"

Upil mengayuh sepedanya ninggalin gue didepan kampus, gue masih ngeliatin dia pergi sampe punggungnya gak keliatan sama sekali.

Gue masuk ke gedung kampus dimana gue nyari jodoh ups ilmu, beberapa orang yang kenal gue nyapa walau hanya sekedar bilang Hai atau Pagi yo, Sehat yo, sampe Gila yo Gue bales dengan senyum manis andalan gue

Jalan sendiri di koridor kampus adalah hal yang menyebalkan

itu udah jadi rutinitas gue setiap gue dapet tugas dari dosen yang gak tau emang dia itu gak ada kerjaan, kerajinan atau emang rajin dateng ke kampus jam segini_-

Intinya gue harus dateng lebih pagi dari dia dan itu nyebelin banget,

ayolah jam segini gue masih pengen manja-manja sama Upil ups bantal.

Bugg

Gak sengaja gue nabrak orang yang jalan dari arah yang berlawanan sama gue

kayanya sih dia bawa tumpukan buku gitu jadi gak liat ada orang paling cantik sejagat raya di depan dia.

Buku yang dia bawa berserakan, mau gak mau gue harus bantuin dia beresin buku-bukunya.

Gak sengaja gue pegang tangan dia pas gue mau ngambil salah satu buku yang kebetulan dia mau ambil juga, refleks gue liat dia dan tatapan kita bertemu.

Rasanya kayak De javu, dia dan semuanya memutar kembali memory-memory yang sudah lama tersimpan.

3 bulan yang lalu...

.

.

.

.

Tbc...

Noob author

-Zz-

FOTSحيث تعيش القصص. اكتشف الآن