-masa iya?

988 43 14
                                    

nggak seperti hari-hari biasanya yang sanha berangkat ngampus mepet jadwal, hari itu adisanha nugraha anak ilmu komunikasi berangkat lebih pagi. tidak ada yang tau alasannya. padahal, sanha langganan berangkat telat. tapi setelat-telatnya sanha, doi tidak pernah ta. masih sayang ukt yang harus ia bayarkan setiap semester kalau disia-siakan.

"heh anjing, gua denger arin putus sama markonah!"

satu tabokan mendarat di punggung sanha bersamaan dengan serentetan kalimat barusan. pelakunya tak lain dan tak bukan adalah aryasatya jaemin, bisa dibilang, sohibnya sejak masih dalam kandungan. sungguh sebuah anugerah mereka bisa satu kampus sekarang. pasalnya muka-muka kayak jaemin ini sangat tidak cocok sama ekonomi pembangunan, jurusannya saat ini.

"serius tot?"

mendengar kabar barusan, kedua mata sanha berbinar-binar tanpa bisa ditahan.

iya, arini kusumaningtyas, pujaan hati seorang adisanha. sesosok gadis yang bikin sanha selalu insert lagu 'kutunggu kau putus' ke dalam playlistnya.

"beneran, ngapain gua bohong?"

"yATUHAN AKHIRNYA PRINCESS ARIN GUA JOMBLOOO YIHEYYYY—ANJING!"

selebrasi kebahagiaan sanha dengan  sangat terpaksa harus terhenti karena lima buah jari menabok kepalanya, cukup keras sampai sanha hampir oleng ke depan.

"maaf, di. nggak sengaja."

sanha berdecak. lagi-lagi, lucyana andini. sedikit berbeda dari jaemin, lucy dan sanha temenan sejak kelas empat sekolah dasar.

tidak mau kalah, sanha menarik rambut lucy yang hari itu dikucir kuda, "sini lo babi," ujarnya.

"iIIHH ADI SAKIT TAU!"

hanya lucy yang memanggil sanha dengan nama kecilnya; adi.

"nikah aja sih lo berdua," sahut jaemin asal.

"idih, amit-amit," jawab keduanya, barengan.

bukan sekali ini jaemin menjodoh-jodohkan mereka berdua. alasannya tak lain dan tak bukan adalah sanha pernah naksir lucy saat mereka masih smp, tapi nggak tau kenapa, sekarang hati sanha berlabuh ke kakak tingkat mereka yang namanya arin itu. lagipula, lucy juga udah ada yang punya. raditya jeno, cogan dambaan satu universitas. bukan maen.

"btw cy, tau nggak kak arin putus sama mark?"

lucy cuma manggut-manggut aja mendengar ucapan sanha.

"perjuangan gue yang sebenarnya akan dimulai, cy"

"hilih khintil, mana mau kak arin sama bocah kek elo!" ketus lucy sebelum berjalan meninggalkan sanha dan jaemin.

"wEH SIALUN!"

**

"adi, nebeng dong."

sanha menghela nafas saat melihat lucy udah di depan gedung fisip. padahal, fakultasnya lucy terletak lumayan jauh darinya.

"gak bisa, gue mau ke gedung fib."

"ngapain? ngapelin kak arin?"

sanha mengangguk asal, "nah itu tau."

"anak sasing belom pulang jam segini kali, di. mereka lagi ngurusin acara bulan bahasa," celoteh lucy, membuat sanha terdiam.

"pacar lo kemana sih?" tanya sanha pada akhirnya.

lucy mengangkat bahu, "au, sibuk sama gengnya kali."

"halah. pacaran beneran apa bukan sih. yaudah ayo," ujar sanha sambil merangkul bahu lucy.

saking lamanya temenan, skinship bukan menjadi hal yang aneh buat mereka berdua. bahkan ada beberapa yang bingung menentukan pacarnya lucy karena cewek itu lebih deket ke sanha daripada jeno, pacarnya sendiri.

"di, laper."

satu kalimat barusan membuat sanha yang lagi berusaha ngeluarin motor menoleh.

"mau makan? tapi traktir gue ya?"

lucy mengangguk sebelum naik ke motor sanha, "seblak aja ya,"

"yoi."

motor matic sanha berhenti di depan warung seblak langganannya dengan lucy. sekiranya udah sejak smp mereka sering makan di sini. sampai-sampai, penjualnya hafal dengan level lima favorit lucy dan sanha yang hanya bisa bertahan sampai level tiga.

"kok lebih pedes dari biasanya ya," ujar lucy, yang tumben banget, hari itu merasa kepedesan.

sanha menatap temennya itu khawatir, "mau tukeran sama gue?"

"lo gila? makan level tiga aja lo udah kepedesan, di."

"kagak, lo kira gue cowok apaan," sahut sanha sebelum ia benar-benar menukar mangkoknya dengan lucy.

oh see, seorang adisanha nugraha makan seblak level lima. merasa ini momen langka, lucy memotret sanha dan menguploadnya ke instagram story.

si babi makan seblak level lima, doain habis ini bae2 aja

"kok lo asal ngupload wajah gue, nggak takut dimarah jeno?" tanya sanha begitu lucy selesai membayar, dengan handphone di tangannya yang masih menampilkan instagram story lucy barusan.

lucy menggeleng, "radit gak pernah liat story gue,"

kalau bisa digambarkan dengan emot, ekspresi sanha saat ini adalah (o.0) selama dua detik.

"serius? lo itu pacarnya apa bukan?"

lucy menoyor kepala teman dari kecilnya itu, "pacarnya lah, ogeb. bukannya gak mau liat story gue, tapi doi buka instagram aja seminggu sekali."

"sibuk banget??"

"ya gitu lah resiko pacaran sama raditya jeno. udah ah, yuk balik."

"asuu."

lucy yang udah jalan duluan menuju motor sanha tiba-tiba dikagetkan sama pisuhan cowok itu.

"ngapa dah?"

sanha menarik lengan lucy, "itu jaemin bukan? sama hina?"

melihat pemandangan yang disuguhkan di depannya, dimana jaemin lagi makan bakso berdua dengan seorang cewek, mau nggak mau lucyana andini menjadi excited.

"woahh iya itu hinata anastasya anak akuntansi!! anjingg arya mainnya khan maennn!!"

sanha ketawa melihat mata lucy yang berbinar-binar. lucu, pikirnya. mau nggak mau, hatinya sedikit tersentak siang itu.

tapi sanha menepisnya.

masa iya, mau gamon sama temen sendiri??

to be continued.

nggak tau kenapa bisa bikin work ginian heuuuuu.

habisnya jarang banget ada sanhaxlucy, padahal kan mereka ucul, ya gak ya gak?

ini story pendek aja kok, serius deh. cuma buat selingan.

170418
hwayoungiee.

[COMPLETE] pertemananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang