Burdened

350 30 4
                                    

Sana...bukankah kau yang menarikku? Menemukanku dan mengangkatku dari kegelapan? Dari tempat yang kotor. Kau memberikanku harapan. Memberikanku tempat. Lalu kau sekarang pergi. Aku tidak tau dimana. Kau tidak ingin kutemui. Tidak ingin. Kenapa? Apa salahku? Apa yang salah? Katakan! Kau curang!

***

"Onnie,apa ini sudah cukup?"tanya seorang gadis berambut hitam bagaikan langit malam sembari mengaduk segelas susu hangat.

"Ya Tzuyu-ah...,"jawab gadis dengan tatapan sayu yang sejak tadi menatap keluar jendela.

Tzuyu memberikan susu untuk Sana yang sedang berbaring sambil menatap pekarangan rumahnya. Tzuyu tidak punya ide apa yang mungkin dipikirkan Sana namun gadis itu sibuk menatap guguran daun pohon maple di pekarangan. Melihat segelas susu yang disodorkan Tzuyu, Sana tersenyum kecil.

"Terima kasih, Tzuyu-ah,"ucap Sana tulus sambil menyesap susu hangat tersebut. Tzuyu mengangguk sambil tersenyum manis dan duduk ditepi tempat tidur Sana.

"Onnie...kau benar-benar tidak mau bertemu Yoongi oppa?"Tanya Tzuyu cemas.

Sana menghabiskan susunya lalu dengan tenang dia menjawab,"Ya,".

"Dan ingin menghabiskan waktumu disini?"Tanya Tzuyu sambil mengkerutkan keningnya.

"Lalu aku harus kemana lagi?"Tanya Sana dengan tenang. Tzuyu menghela nafas panjang sebelum mengeluarkan apa yang ada di dalam kepalanya.

"Ada pria yang sangat mencintaimu. Nyawa pun dipertaruhkannya. Kena...,"

"Jika dia bisa mempertaruhkan nyawanya...atau mempertaruhkan sesuatu yang besar dalam hidupnya demi aku...dia tidak akan mendapatkan apa-apa,"ucap Sana dengan ekspresi yang sulit ditebak. Entah dia bersedih, kecewa atau putus asa. Tzuyu hanya menggigit bibir bawahnya merasakan sesak yang mendadak datang mendengar ucapan Sana.

"Tzuyu-ah...,"ucap Sana. Tzuyu memandangnya dengan lekat, menunggu Sana mengucapkan sesuatu.

"Tolong tinggalkan aku dulu...kau kembalilah ke Seoul. Aku tidak akan apa-apa disini. Aku bisa mengurus diriku sendiri,"Sana bangkit ke posisi duduk dan menatap Tzuyu dengan serius.

"Aku tidak bisa!"seru Tzuyu.

"Jika kau tidak mau...maka aku yang akan pergi,"ucap Sana tanpa ragu.

"Kalau aku pergi akan kuberitahu pada Yoongi oppa,"ancam Tzuyu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kalau begitu aku tetap akan pergi. Benar-benar pergi dan tidak akan kau maupun dia temukan lagi,"ucap Sana. Tzuyu menatap Sana dengan sangat tak percaya,matanya mulai berair. Sana mengusap kepala Tzuyu.

"Aku masih hidup disini saja kau sudah tenang kan?"Tanya Sana. Tzuyu tidak menjawab dan pergi dari hadapan Sana.

*flashback*

"Sana...aku sangat mencintaimu. Aku Cuma memilikimu dan aku tidak butuh yang lain,"bisik Yoongi sambil terus mencium pipi,tengkuk dan memeluk Sana. Sana...sebagai gadis biasa yang normal dan mendambakan dicintai seperti ini merasa sangat bahagia saat itu. Dia terbuai dan hampir lupa....

"Oppa apa yang kau lakukan?!"Sana terkejut dan menarik lagi celana dalamnya saat Yoongi mencoba menanggalkannya. Yoongi tertegun melihat reaksi Sana.

"Ada apa?"Tanya Yoongi heran. Sana terdiam dan terlihat sangat shock. Dia seperti sedang berpikir dan memiliki masalah yang berat.

"Jagiya?"bisik Yoongi sambil menyeka rambut ke belakang telinga Sana dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Tidak boleh. Tidak boleh,"Sana tersadar lalu mengambil bra dan pakaiannya yang lain. Tubuhnya nyaris polos jika saja Yoongi berhasil menanggalkan celana dalamnya juga. Yoongi hanya bisa menatapnya heran tanpa sanggup menghentikan Sana. Gadis itu sibuk memakai pakaiannya namun dia selalu salah. Yoongi terheran melihatnya. Sana sepertinya sangat panik dan kebingungan.

Lost (INA-COMPLETE)Where stories live. Discover now