3. Airport, deja vu and you

Start from the beginning
                                    

Omong-omong, Bicara soal Jang Tae Joon, si Chaebol yang saat ini di gadang-gadang sedang tersandung kasus korupsi bermiliyar-miliyar won. Meskipun beritanya belum sampai ke publik dan mereka masih dalam mode investigasi karena bukti yang mereka punya belum cukup banyak membawa chaebol itu datang ke kantor polisi. Karena itulah yang menyebabkan dia dan timnya diberi tugas untuk mengikuti orang-orang yang ada di dalam list yang kemungkinan juga ikut menerima uang haram itu.

Myungsoo mendesis sinis, tidak mengherankan bagaimana Jang Tae Joon semakin kaya raya dan jumlah nol di tabungannya tidak terhitungkan lagi. Ternyata dia sama saja, rela di suap oleh orang-orang berkuasa demi uang dan tidak memperdulikan nasib orang lain atau tidak memperdulikan integritas media yang di kelolanya.

Myungsoo memasukkan ponselnya kedalam saku celana, kemudian kembali memasang handsfree ke telinga kirinya. Kakinya melangkah mendekat, jika kali ini berhasil menangkap Michele Hwang, maka di pastikan kebusukan Jang Tae Joon akan terbongkar.

Pria itu menunggu, berbaur dengan beberapa orang yang juga sedang menunggu keluarga mereka. Saat melihat sosok yang dicarinya keluar darisana dengan koper ditangannya, Myungsoo berbisik pelan. Mengatakan pada Sungkyu diujung sana, "Hyung, Aku menemukannya!"

"Gotcha! Aku akan segera kesana." Kata Sungkyu.

Kemudian, pria itu bergerak cepat kedepan, borgol yang sejak tadi di kantonginya langsung diambil dan ditaruhnya pada kantung jaket. Tungkainya berjalan mengikuti Michele Hwang yang berjalan tanpa pengawalan. Cocok sekali.

Senyum bengis dikeluarkan Myungsoo ketika ia hampir mencapai tujuannya. Satu tangannya berada di saku jaket. Pada saat Myungsoo sudah dalam jarak tiga langkah untuk mencapai tujuannya, seseorang menabraknya dari arah samping. Lalu, tubuhnya sama-sama terjerembap menyentuh dinginnya lantai.

"Aw!"

***

Suzy dan Sehun berjalan beriringan dengan koper ditangan mereka masing-masing. Keduanya berjalan menuju keluar.
Ada beberapa perbaikan disana sini sejak terakhir kali Suzy menginjakkan kakinya di bandara ini. Sudah lama, tentu saja pasti pemerintah lebih mengoptimalkan dan melakukan pemeliharaan bangunan secara berkala mengingat ini adalah satu bandara terbaik di dunia.

"Aku akan kesana dulu, ya? Kau tunggu di kursi yang ada disana." Tunjuk Sehun pada deretan kursi putih.

"Aku ikut, uh?" Kata Suzy. Dia merasa tidak nyaman sendirian disini. Meskipun ia pernah menghabiskan waktunya di Korea dan Kedua orang tua nya berkebangsaan korea, Suzy masih merasa asing dengan negara ini. Selain itu, di bandara ini mengingatkannya kepada seseorang yang pertama kali ditemuinya disini. Tujuh tahun silam.

Sehun mengangkat alisnya, "Kau ingin ikut aku ke toilet?"

Mendengar perkataan Sehun, kedua pipi Suzy langsung memerah, "Tidak! Uh," Dipandanginya kursi yang sebelumnya ditunjuk oleh Sehun. Lalu kembali memandang pria itu, "Jangan lama-lama."

Sehun mengangguk. Kemudian melesat pergi kearah jam sembilan. Sedangkan Suzy, berjalan dengan kopernya kearah jam tiga.

Suzy berjalan dengan menunduk, satu tangannya mengeluarkan ponsel dari dalam slingbag nya, dia ingin mengabari Soojung kalau dirinya dan Sehun sudah sampai di Seoul. Jemarinya mencari nomor Soojung, hingga membuatnya kurang fokus pada sekitar. Kemudian, yang dirasakan Suzy adalah dia menabrak seseorang hingga membuatnya terjatuh bersamaan dengan kopernya.

"Aw!" Ringis Suzy saat tubuhnya dengan mulus menyentuh dinginnya lantai. Ponselnya sampai terpental kedepan, tepat di dekat kaki seseorang yang juga jatuh akibat kejadian barusan.

"Kau baik-baik saja?"

Suara itu...

"Kau baik-baik saja?"

One Day in Summer #2Where stories live. Discover now