15

1.1K 199 58
                                    

Kadang Jennie berpikir jika sebenarnya hubungannya dan Minhyun itu benar-benar terlalu dipaksakan. Mulai dari Minhyun yang kaku dan dingin sedangkan Jennie yang manja dan ingin diperhatikan. Minhyun yang datar dan Jennie menyukai hal-hal yang romantis. Minhyun yang merasa baik-baik saja tidak bertemu dalam waktu lama, sedangkan Jennie ingin sering bertemu. Selanjutnya neneknya yang lebih menyukai Guanlin ketimbang Minhyun, dan sekarang orangtua Minhyun yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya pada Jennie. Jennie bahkan tidak tahu apa salahnya, tapi ibu Minhyun malah mengabaikannya dan dingin sekali padanya. Bahkan memangnya tadi ibu Minhyun bersikap ramah padanya saat Jennie menyapanya ketika dia dan Minhyun baru saja tiba? Tidak sama sekali. Lebih parah lagi tadi sebelum Guanlin menjemputnya, ibu Minhyun menarik Guanlin untuk berbicara dengan Jisoo dan ibunda Jisoo. Iya, Jisoo itu mantan Minhyun yang memiliki darah Bugis dan masih sangat diharapkan oleh Ibu Minhyun. Beruntung saat itu ada Roa dan sepupu Minhyun yang baik padanya jadi Jennie tidak terlalu kikuk.

" Guanlin...." Panggil Jennie dengan matanya yang berkaca-kaca saat cowok itu baru saja membuka helmetnya. Guanlin bingung masalahnya cowok itu baru saja tiba, ini Jennie sudah hampir menangis saja.

" Eh, kenapa?"

Bukannya menjawab, Jennie malah menangis sesenggukan. Guanlin memilih turun dari motornya dan memeluk tubuh Jennie membiarkan gadis itu menangis di pelukannya. Rasa sesak yang sedari tadi Jennie tahan akhirnya meluap juga saat mantan kekasihnya itu memeluknya sambil mengusap-ngusap rambutnya pelan.

" Udah itu ntar mascaranya luntur kalo nangis." Bujuk Guanlin setengah becanda

" Huhuhu. Waterproof kok." Beritahu Jennie sambil sesenggukan. Tapi tetap saja emang riasan matanya agak luntur gara-gara menangis.

" Gue mau putus aja sama Kak Minhyun." Isak Jennie di pelukan Guanlin. Kata orang, tidak boleh tersenyum dan bahagia di atas penderitaan orang lain. Tapi masalahnya Guanlin senang sekali saat mendengar perkataan gadis itu. Karena tak munafik sebagai lelaki yang masih mencintai Jennie, Guanlin berharap hubungan Jennie dan kekasihnya akan segera berakhir.

" Kenapa? Kan lo sayang sama dia." Balas Guanlin

" Gue gak tahan. Emangnya cinta aja cukup buat sebuah hubungan? Nggak huhuhu." Jawabnya

" Udah yuk nangisnya jangan disini. Malu lho ntar diliatin sama mobil-mobil yang lewat." Ujar Guanlin, Jennie memang sengaja meminta Guanlin menjemput di luar gedung karena tak enak dengan sepupu Minhyun. Alhasil gadis itu dijemput di pinggir jalan. Tapi tak enak juga memeluk Jennie seperti ini. Guanlin takut ada satpol pp dan menciduknya karena berpikir yang tidak-tidak.

Kali ini lelaki itu terlihat melepaskan pelukannya. Ia terlihat menundukkan sedikit badannya dan memandangi Jennie sambil tersenyum jahil, " Biasanya galak. Sekarang kok nangis." Godanya sambil mengusap air mata gadis itu.

Baru saja Jennie akan protes karena bisa-bisanya Guanlin mengejeknya di saat seperti ini, cowok itu terlihat merangkul pundak Jennie.

" Nonton yuk. Kan lo suka marvel, black panther udah keluar. Lo udah nonton belum?" Ajak Guanlin, " Gue yang bayar deh sekalian gue ngehibur lo." Bujuknya membuat Jennie hanya memandangi cowok itu dengan sesenggukan.

" Tapi kan gue pake baju dress kayak gini masa nonton ke mall." Balas Jennie membuat Guanlin hanya tersenyum tipis, " Gapapa. Cantik kok gitu juga. Kan orang ngiranya lo lagi ngedate sama gue kalo lo dandan cantik kayak gitu." Candanya membuat Jennie menggeplak tangan Guanlin pelan.

" Tapi gue udah nonton itu kemarin." Beritahunya

" Ya udah jalan aja dulu sih. Gampang mau nonton apa mah bisa dipilih. Lagian gue yang bayar."

✔ WUL #3 Roleplayer feat. Guanlin ➖ Jennie ➖ MinhyunWhere stories live. Discover now