Cassanova : 2

136 22 1
                                    

Lucas. Satu sekolah sudah pasti tahu siapa pemilik nama itu. Dari kepala sekolah hingga Pak Dadang yang notabennya hanya tukang bersih-bersih sekolah pasti tahu bagaimana tingkah lakunya yang konyol.

Dibandingkan dengan Jaehyun yang statusnya Ketua OSIS, lelaki itu tidak kalah populer dikalangan kaum wanita. Mereka berdua adalah dua dari sekian banyaknya pentolan sekolah yang dikenal populer. Jaehyun yang terkenal akan senyumnya yang sangat menenangkan hati kaum perempuan, cerdas, dan bertanggung jawab. Sedangkan, Lucas yang terkenal dikalangan para siswi dengan ketampanannya yang disebut-sebut tidak manusiawi dan pandai dalam memenangkan hati perempuan.

Jika lonceng istirahat pertama sudah berbunyi maka otomatis lelaki itu bertengger didepan kelas. Mencegat setiap siswi yang lewat dihadapannya. Tujuannya hanyalah untuk memberikan sepucuk kertas yang berisi tanda tangan. Diminta ataupun tak dipinta, mau tak mau mereka harus menerima kertas tersebut.

Lelaki itu seolah-olah begaya bak artis papan atas yang sedang mengadakan acara meet and greet. Bagi kaum hawa hal ini sangat menguntungkan mereka, apalagi Lucas yang hobinya suka ngalus sana-sini makin membuka celah kesempatan untuk mengenal lebih dekat dengan si cowo most wanted satu sekolah. Kapan lagi dapat rezeki nomplok tanpa bersusah payah untuk meminta?

Begitulah cerita singkat yang Adel ceritakan kepadaku. Menurut gadis bertubuh molek itu '1001 kekonyolan Lucas tuh gak bakal tertulis saking banyaknya'.

"Makanya lo harus jaga jarak sama Lucas!". Adel memperingatiku dengan jari telunjuk yang mengacung.

Disisi lain Anya menggelengkan kedua kepalanya. "Please deh Del, Lucas tuh nggak gigit. Emang lo tau siapa dia sebenarnya? Nggak kan?"

Adel terdiam memikirkan sejenak pertanyaan yang Anya lontarkan. Memang gadis itu tidak mengetahui persis siapa Lucas ia hanya mendengar perintilan desas-desis yang terdengar dari gosip-gosip yang tersebar.

"Makanya Del, kalau nilai orang itu jangan dilihat dari kelakuannya tapi hatinya." Ujar Anya.

"Ya tapi kelakuan dia tuh udah ngelampauin batas, lo nggak inget Lucas pernah bikin Bu Nina pingsan sampe satu sekolah geger?"

Anya meresponnya dengan gelak tawa. Jika terbayang hal itu cukup membuat gadis itu tertawa geli, pasalnya Lucas menjahili bu Nina dengan seekor kecoa yang tujuannya agar bu Nina tidak melakukan razia besar-besaran disekolah. Hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah untuk warga sekolah. Dimana Lucas menjadi seorang pahlawan kesiangan bagi para siswa dan siswi. "Namanya juga Lucas del, kalau nggak jailin guru sehari aja rasanya hambar."

"Pokoknya lo harus jauh-jauh dari yang namanya Lucas, La." Adel menegaskan kembali sambil menekankan disetiap katanya.

"Ah, terserah lo deh. Gue mau ke perpustakaan dulu ada buku yang harus gue ambil." Daripada pusing-pusing memikirkan lelaki pemilik nama Lucas itu, lebih baik aku pergi mengambil beberapa buah buku pelajaran yang harus kulengkapi.

Percuma mereka memperdebatkan sesuatu yang tidak ku ketahui persis. Lagipula aku dan dia hanya beberapa kali bertemu dan berbincang sekilas. Aku tidak bisa menilainya seperti apa, sementara prinsipku sama seperti yang dikatakan Anya. Jangan menilai seseorang dari kelakuannya, tetapi hatinya.

Lonceng jam ketujuh lima menit yang lalu telah berbunyi. Sementara aku, baru saja menyelesaikan urusanku dengan bu Asmaㅡpenjaga perpustakaan disekolah iniㅡada beberapa urusan yang bu Asma harus urus dari yang mencatat berapa jumlah buku yang telah dikembalikan hingga murid lain yang sibuk mengantri meminjam buku. Alhasil, aku terlambat beberapa menit masuk ke kelas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CassanovaWhere stories live. Discover now