"3 detik tidak menjawab itu artinya-"

"Iya pak jualan di kantin."

"Orang tua panggil,"

"Lari keliling lapangan."

"Gak mau!!!"

"Bersihin toilet aja ya pak?!"

Kelimanya menjawab bersamaan dengan jawaban yang berbeda-beda. Pak Syaif hanya bisa mengelus dada, sabar menghadapi kelima siswi yang begitu bandel. Melebihi siswa laki-laki yang ada di MIPA.

"Kalian saya Skors selama 2 hari!"

Sontak mereka hanya bisa menampilkan ekspresi kaget, sementara yang lain? Hanya bisa tersenyum miring. Puas dengan hukuman yang geng cabe dapat.

"Angel, Cecil, Ninda, Vey, Melda, sabar ya. Maaf Alsa keceplosan." Ucapnya pelan dengan kepolosannya.

Mereka hanya bisa mendengus sebal, ingin menimpuk kepala Alsa keras-keras menggunakan tongkat baseboll. Ingin rasanya menyemplungkan Alsa kedalam minyak penggorengan panas, kalau bisa juga neraka jahannam.

***

Kini, Dia sedang bercermin di kamar mandi sekolah. Dia sudah mengenakan seragam baru yang diberikan Pak Syaif tadi. Selesai numpang mandi di kamar mandi guru, Alsa lantas berlari menuju kamar mandi umum sekolah. Merapihkan rambutnya yang masih sedikit basah.

"5 menit lagi pulang, Alsa kok kayaknya dari tadi gak ikut pelajaran?"

Pikirannya menerawang, sejak pagi tadi, Alsa hanya mengikuti satu pelajaran, Pendidikan Agama Islam. Jam selanjutnya dia disekap di gudang sekolah dengan kaki dan tangan terikat. Tapi bodohnya dia sama sekali tidak berteriak meminta tolong. Justru dia menikmati kesendiriannya di dalam gudang. Jam olahraga, dia di llepaskan oleh sepasang kekasih yang mungkin akan memanfaatkan gudang untuk berpacaran.

Tanpa memikirkan pelajaran selanjutnya, dia langsung pergi ke taman belakang untuk mencari belalang dan jangkrik untuk makan kodok penelitiannya. Dan saat jam biologi dia disiram air cucian tong sampah organik oleh geng cabe dan dikurung di dalam kamar mandi.

"Mungkin Alsa harus cerita ke Lala deh nanti, mungkin aja lala bisa kasih solusi,"

Alsa melenggang santai keluar kamar mandi, menuju kelas kesayangannya 11 MIPA 1. Sendirian, tanpa seorang teman yang ada di sampingnya.

***

"Assalamualaikum bu, Alsa pulang."

Alsa terus menengok, mencari keberadaan ibunya yang sama sekali tidak menjawab salam darinya. Dia menghela napas, lelah menjalani kegiatan di sekolah selama sehari penuh. Setiap hari selalu sama, tidak pernah ada sambutan hangat dari sosok ibu. Alsa lebih memilih menaiki tangga, menuju surga dunia baginya. Yap! Kamar.

Dibukanya pintu dengan perlahan, digeletakkan tas abu-abunya sembarang dan Alsa langsung memeluk Lala erat. Menggesek-gesekkan hidungnya pada bulu halus Lala.

"La, Ibu tadi gak bersihin kamu ya? Kok kamu bau debu?!"

Tatapannya aneh, seolah mengintimidasi boneka beruangnya yang Dia anggap sebagai perempuan. Padahal tidak berkelamin.

"Ihh lala kok tetep senyum gitu. Di ejek bau malah senyum. Huuuu!!!"

Krik krik krik

Tidak ada jawaban sama sekali. Hanya ada suara jangkrik sore yang menjadi backsound pembicaraan Alsa.

"Kok Alsa terus-terusan cerita sama lala ya?"

Dia merenung, bingung dengan tingkah lakunya sendiri. Seolah dia sama sekali tidak sadar dengan semua yang di lakukan sejak dulu adalah hal yang aneh, bahkan salah bagi sebagian orang.

Dilepasnya pelukan hangatnya, Alsa melangkah menuju balkon. Menghirup dalam-dalam udara sore yang terang. Dia menatap cahaya oranye senja yang tidak pernah bosan menyinari kotanya.

"Mungkin ada baiknya Alsa berubah?"

Dia masih tetap merenung, menatap lekat-lekat cahaya oranye senja.

Tanpa Dia sadari, seseorang setia memerhatikannya. Tersenyum penuh arti di balik tirai jendela. Diam-diam ada yang selalu memperhatikan Alsa, di tempat yang begitu strategis, di balik tirai jendela kamarnya.

Senja ini senja terbaik baginya, karena Dia bisa memperhatikan gadis kecilnya secara sempurna.

"Thank's senja. Kali ini lo benar-benar membahagiakan gue."

***

Holla!!!
Introvert? comeback!!!
Entahlah ini cukup memuaskan atau tidak, yang jelas part ini benar-benar beda dari yang sebelumnya. Mungkin yang dulu udah sempet baca dan sekarang baca lagi bener-bener ngerasa beda bangett..

Ok, gue harap kalian suka sama revisi kali ini. Thank's yang udah mau baca lagi, dan lebih-lebih terima kasih sama yang udah mau vote dan comment.

Lav😘

Introvert?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang