Terima Kasih Keenam

2.7K 340 5
                                    

Aku kadang-kadang bertanya pada diriku sendiri: ketika aku terlalu larut bersedih kemudian menangis, apa kamu lelah?

Maksudku, kamu lelah melihat wajahku penuh dengan air mata yang mengalir tiada henti-hentinya.

Kamu lelah melihat bibirku yang melengkung ke atas tanpa bisa kembali seperti semula.

Kamu lelah melihat aku cegukan saking sedunya tangisku.

Namun, setiap kali aku menangis, yang kulihat adalah kamu diam. Kamu balik memandangku, tapi diam.

Kamu tidak menenangkanku, tidak juga memelukku, tidak memegang tanganku, tidak mengusap bahuku, tidak melakukan apapun.

Saat kutanya kenapa kamu seperti itu, jawabmu singkat: katanya kamu mau aku berhenti menangis tanpa kamu turun tangan.

Sebab jika kamu selalu turun tangan, nanti jika ada hari di mana aku menangis dan kamu tidak ada, siapa yang akan menenangkanku? Bagaimana caranya aku berhenti menangis?

Atas jawabanmu, aku hanya bisa berucap terima kasih. Terima kasih telah mengajarkanku bagaimana caranya untuk tidak bergantung pada orang lain.

Sekantung Prosa Berjudul Terima KasihWhere stories live. Discover now