TUJUH BELAS

4.2K 260 20
                                    


"Jangan terlalu tebal Cia.. kakak takut jika Daffa malah memarahi kakak," ucap Giselle.

"Sebentar kak.. tinggal menggunakan blush on dan hightlight saja kok.." ucap Cia.

Tadi setelah mereka bertiga selesai berbelanja, Cia langsung menculik Giselle dan menyuruh Daffa untuk menjemput di rumah keluarga Miller.

"Kakak enggak yakin Daffa bakalan suka dengan pakaian yang kakak gunakan sekarang," ucap Giselle. Ia menaikan terus di bagian dada yang memang memiliki potongan rendah.

"Jangan di naikkan terus kak. Nanti jelek," Cia membenarkan pakaian Giselle.

"Tapi gimana kalau Daffa marah?" Tanya Giselle mulai parno dengan ketakutannya sendiri.

"Katakan saja jika aku yang menyuruh kakak membeli baju itu,"

"Gi.. Cia.." ada sebuah suara berteriak. Itu suara milik Daffa.

"Iya kak.. masuk saja." Ucap Cia.

Daffa membuka pintu dan segera masuk.

"Gi kamu masih lama?" Tanya Daffa.

"Belum kak.." yang ditanya siapa yang jawab siapa.

"Jangan mendandaninya terlalu tebal Cia.." ucap Daffa. "Ini pasti ulah Cia.." ucap Daffa setelah melihat Giselle.

"Kenapa kak?" Tanya Cia bingung.

"Kamu pakaikan baju compang - camping ini ke istri kakak?!" Ucap Daffa kesal.

"Kak.. ini keren. Lagian ya, kak Giselle cantik kok," ucap Cia sambil memakaikan make up di wajah Giselle. "Nah.. selesai.."

"Sudah selesai?" Tanya Daffa.

"Sudah. Kalian bisa pergi sekarang," ucap Cia. Ia tersenyum senang.

"Daffa.. aku enggak jadi ikut ya," ucap Giselle.

"Kenapa?" Tanya Daffa. Ia mendekati Giselle dan menatapnya bingung. Cia benar, Giselle memang cantik.

"Aku akan membuatmu malu dengan mengenakan pakaian seperti ini," ucap Giselle.

"Kak.. kakak cantik kok memakai dress ini. Kakak enggak akan membuat kak Daffa malu," ucap Cia.

"T-tapi.." ucap Giselle dan langsung disela Daffa.

"Nanti saja kita bahas ini. Ayo, nanti kita telat Gi.." ucap Daffa. Ia menarik tangan Giselle agar berjalan keluar.

"Bye kak.." ucap Cia.

****

Setengah jam kemudian, mereka berdua telah sampai di salah satu hotel berbintang lima di daerah Jakarta Pusat. Dimana pesta itu di rayakan.

"Ayo.." Daffa menarik tangan Giselle untuk masuk ke dalam hotel tersebut.

Daffa menemui pasangan yang kira - kira memiliki umur yang sama dengan Aurel.

"Daffa.. saya mengira kamu tidak akan datang," ucap wanita tersebut.

"Kebetulan hari ini saya tidak ada acara.."

"Siapa wanita disebelahmu itu?" Tanya wanita itu. Matanya menatap Giselle seolah - olah Giselle adalah penganggu.

"Dia istri saya. Namanya Giselle," ucap Daffa. Dia tersemyum.

"Terus bagaimana dengan Angel?" Ucap wanita itu dengan nada serius tapi tertawa.

"Ma.." peringat suaminya. "Daffa sudah menikah, dan disini ada istrinya. Mama menunjukkan sikap tidak sopan dengan berkata seperti itu." Ucap suaminya lagi.

Daffa and Giselle ✅Where stories live. Discover now