"Kau membiarkannya?" mata Wonwoo mengerjap pelan, tatapan matanya menyiratkan ketidakmengertian.
"Aku hanya ingin mereka senang, jika mereka menikmatinya, aku tidak peduli bagaimana rancangannya."
"Apa kau memang sebaik ini?" Mingyu benar-benar menyukai tatapan itu, apalagi saat fokus Wonwoo benar-benar tertuju padanya.
"Aku tidak baik," Tatapan tidak mengerti Wonwoo sungguh menggemaskan, "Aku bahkan tidak mengenal mereka semua yang hadir kesini, aku hanya menyiapkan pestanya."
"Kau tidak menikmatinya?" Mingyu terdiam, untuk pertama kalinya dia mendengar pertanyaan seperti itu. Dan pertanyaan itu membuat Mingyu benar-benar berpikir ulang.
"Entahlah," Mingyu memainkan gelas kaca di depannya dengan asal. "Saat acara utama dimulai dan semua orang menggila, biasanya aku menghilang, menemui Putri kecilku ditempat yang berbeda."
Ekspresi Wonwoo berubah, dan Mingyu suka melihat bagaimana wajah cantik itu kini terlibat bertanya-tanya.
"Putri?"
Minggu tersenyum mendengarnya, ketertarikan Wonwoo membuatnya merasa senang. "Chanhee, Kim Chanhee, usianya 6 tahun. Dan dia sangat cantik," secantik dirimu, Mingyu menambahkan dalam hati.
"Jeonghan hyung bilang kau tidak pernah menikah," Ekspresi Wonwoo benar-benar berubah, dan Mingyu sadar banyak pesona dalam diri Wonwoo yang belum dia lihat.
"Benar," Mingyu menggantungkan kalimatnya. Tangannya bergerak mengangkat gelas minumnya dan menyesapnya. Singkat, lalu mengembalikannya lagi ke atas meja. "Aku tidak pernah menikah tapi aku punya Putri. Dan aku sangat menyayanginya lebih dari apapun."
Wonwoo benar-benar melihat tatapan sayang itu diwajah tampan Mingyu, dan itu membuatnya sedikit iri. Tatapan itu benar-benar tulus. "Aku tidak akan bertanya lebih jauh," karena Wonwoo tahu dia tidak ingin lebih tertarik pada Mingyu.
"Kau harus segera pergi." Mingyu menangkap kebisingan dibelakangnya. Dan biasanya Minghao sudah bersiap mengambil alih.
Wonwoo mengangguk tanpa suara, melangkah turun dari kursi yang sejak tadi dia duduki. Mata mereka kembali bertemu, "Terima kasih karena sudah menuruti permintaan Jeonghan hyung untuk menjagaku," Senyum teramat tipis menghias wajah cantik Wonwoo, nyaris tidak terlihat.
"Sama-sama," Mingyu ingin menyangkal, bahwa dia menjaga Wonwoo bukan karena permintaan Jeonghan. Tidak ada seseorang pun yang bisa memerintah Mingyu, tidak pula dengan Jeonghan. Jadi menjaga bocah di depannya. Mingyu melempar senyum tulus, murni karena insting protektifnya yang menang.
"Nikmatilah pesta yang kau buat, Kim Mingyu." Mingyu ingin menolak, namun tatapan Wonwoo benar-benar menghentikannya. Tatapan itu berbeda, karena Mingyu bisa menangkap kesan peduli di sana. Mingyu ingin menggeleng, namun hanya karena tatapan, untuk pertama kalinya Mingyu tidak bisa berkata tidak.
Dan Wonwoo berlalu, meninggalkan aula pesta yang mulai menggila dan melangkah naik ke atas tangga. Menuju kamar istirahatnya dilantai dua dengan tatapan Mingyu yang mengikutinya sampai menghilang dibalik tembok.
.
.
••mw••
.
.
Rumah Mingyu benar-benar mewah, rumah utamanya bahkan bertingkat tiga dengan beberapa rumah lain yang mengelilingi. Lantai yang sekarang Wonwoo pijaki bahkan terbuat dari marmer dengan desain unik, sulit untuk dideskripsikan namun jelas bernilai aestetik yang tinggi.
Keluarganya termaksud keluarga yang berada, dan Seungcheol juga memiliki perusahaan yang tak kalah besar. Tapi Wonwoo tahu kalau kekayaan Mingyu berada diatas rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Feest (Mingyu X Wonwoo)
RomansaPesta akhir tahun terus berlangsung di rumah Mingyu, dengan beragam konsep yang tidak biasa, dan tidak untuk orang yang polos. dan Mingyu waspada saat bocah polos bernama Wonwoo ada ditengah-tengah pestanya. -Meanie
Hap(py)
Mulai dari awal
![[END] Feest (Mingyu X Wonwoo)](https://img.wattpad.com/cover/137575132-64-k840190.jpg)