Hap(py)

7.6K 675 125
                                        

o00o
.
.
Kim Mingyu x Jeon Wonwoo
Romance
Rate : T+
YAOI, BxB dan sebangsanya, TYPO(s), Ejaan Tidak Sempurna
.
.

Mingyu tak pernah benar-benar bisa mengabaikan Irene, meski dia selalu mencoba. Irene selalu merasa bahwa dia harus menyampaikan informasi tentang tamu-tamu yang datang ke pesta akhir tahun yang Mingyu adakan. Dan meski Mingyu sudah mengatakan bahwa dia tidak tertarik dan tidak peduli, Irene tetap bersikukuh dan melaporkan semua data yang dia terima dan yang dia amati secara langsung.

Pintu berderak membuka, Irene dengan tubuh mungilnya muncul dengan gaun malam berwarna hitam. Tubuh mungilnya dihiasi heels tinggi. Dia melangkah mendekati Mingyu dengan bungkukan pelan, wajah cantiknya tanpa ekspresi.

"Para tamu sudah mulai berdatangan, kau tidak ingin turun dan menyambut mereka?"

"Aku akan menyambut mereka nanti malam," Mingyu memutar bola matanya malas, "Seperti biasa."

"Choi Seungcheol baru saja tiba bersama keluarganya." Mingyu bisa menangkap penekanan pada kata keluarga.

"Dia senang dengan ruang 'bermain' ku yang baru kan. Katakan padanya aku akan menemuinya saat makan malam."

"Dia bersama keluarganya Kim Mingyu." Alis Irene terangkat naik, mendelik merespon sikap Mingyu yang kelewat santai. "Ada bocah yang ikut bersamanya, dan bocah itu dilarang masuk dalam pestamu. Kau yang membuat peraturan itu jika kau lupa."

Mata Mingyu memicing.

"Wajah pemuda itu sangat polos," Irene menambahkan, tangannya bersidekap tanpa sadar. "Kau harus menemuinya dan katakan padanya bahwa pesta itu tidak untuk keponakan atau aku tidak tahu hubungan mereka sebenarnya," Irene benar-benar terganggu, dan Mingyu dibuat berpikir sepolos apa sebenarnya bocah yang Irene maksud. "Kau tidak ingin melanggar peraturan mu sendiri kan?"

Mingyu benci meninggalkan waktu sendirinya. Tapi dia memberi tugas seperti 'itu' pada Irene karena Mingyu tidak ingin ada guncangan sekecil apapun yang menganggu pesta yang dia buat. Meski Mingyu tidak benar-benar bergabung dengan pesta itu.

Pesta tahun ini dirancang oleh Minghao. Dan Mingyu tahu tema tahun ini benar-benar 'panas' karena Minghao sendiri yang memastikan hal itu. Kesibukan diperusahaan bisa dibilang mencapai puncaknya tahun ini, dan Mingyu ingin memberikan hiburan besar yang tak terlupakan untuk para karyawannya yang sudah bekerja keras. Dan jelas, pesta itu sama sekali tidak diperkenankan untuk dimasuki oleh orang yang disebut 'bocah' oleh Irene.

Lima belas menit kemudian Mingyu mendapati dirinya menuruni tangga untuk menyambut tamu-tamunya. Lebih cepat dari kebiasaannya yang sudah-sudah. Mingyu muncul tanpa pemberitahuan, berhenti di anak tangga terakhir untuk memperhatikan tamu-tamunya kemudian mengumpat lirih tanpa sadar. Irene memang terkadang berlebihan, tapi dia cerdas dan Mingyu tidak seharusnya meragukan pendapatnya.

Hanya satu kata untuk 'bocah' itu : murni. Dia berambut coklat, nyaris mendekati warna brown. Hidungnya mancung tapi tidak benar-benar mancung seperti hidung orang Eropa. Pas, bersinkronisasi sempurna dengan bibir kecilnya yang merah. Mingyu yakin tidak ada bekas pelembab bibir seperti yang biasa dipakai para wanita. Matanya sipit tanpa kelopak ganda. Dengan alis tebal dan tatapan yang kelam, Mingyu lebih suka menyebutnya dengan istilah misterius.

Mingyu mengalihkan tatapannya dan menatap kedatangan Seungcheol yang mendekat dengan tatapan memicing. Ada yang aneh disini, Mingyu mengenal Seungcheol nyaris seperti dia mengenal dirinya sendiri, dan sialnya dia sama sekali tidak tahu bahwa Seungcheol punya keluarga yang tidak dia kenal sedikitpun. Disebelahnya ada Jeonghan, lelaki cantik yang sudah memerangkap hati Seungcheol lima tahun yang lalu. Senyum manis menghias wajah cantiknya saat mereka mendekat dengan tangannya yang melingkari lengan Seungcheol.

[END] Feest (Mingyu X Wonwoo)Where stories live. Discover now