~14~ Pregnant

54.7K 1.8K 226
                                    

Hai semuanya :D

Maaf lama update..

Dimohon kepada semua readers 100% Maid or Wife untuk membaca 'Note' dari author yang ada di bawah <atau bisa dikatakan setelah membaca cerita part ini>..

Happy reading!!

Alex POV

Huekk.. Huekk..

Suara apa itu? Mengganggu orang tidur saja! Aku menutup telingaku dengan bantal, tapi suara itu masih saja ada. Dengan gusar, aku bangun dari tidurku yang nyenyak ini. Suara itu sepertinya berasal dari kamar mandi.

Aku membuka pintu kamar mandi dan mendapati Elle terduduk di lantai. Wajahnya pucat pasi dan bibirnya pucat dan pecah-pecah. Aku menghampirinya.

“Kau kenapa?”

Elle tidak menjawab. Dia hanya diam sambil memegangi kepalanya. Aku berjongkok di hadapannya kemudian menyentil keningnya. Matanya yang tadinya terpejam, sekarang terbuka setengah.

“Kalau aku sedang bertanya padamu, kau harus menjawabnya. Kau tidak buta dan tuli kan?”

Elle menggeleng kecil.

Aku mengulang pertanyaanku lagi. “Kau kenapa?”

“Kepalaku… Pusing.”

“Ck! Hanya kepala pusing saja kau sudah seperti ini. Setelah dioles dengan minyak angin, sebentar lagi juga akan hilang. Cepat kembali ke kamar.”

Elle berusaha berdiri. Sewaktu dia berdiri, tubuhnya agak sedikit limbung. Dia memegang pinggiran wastafel sambil memijat pelipisnya. Beberapa detik kemudian dia berjalan keluar dari kamar mandi perlahan-lahan. Tepat saat dia keluar dari kamar mandi, tubuhnya kembali limbung dan aku segera menangkap tubuhnya sebelum terantuk lantai.

Aku merasakan tubuhnya panas, seperti demam. Aku membaringkannya di atas tempat tidur. Kuganti pakaiannya dengan kaus lengan panjang milikku dan celana pendek. Aku memakaikannya bajuku karena semua baju yang kuberikan padanya di “awal’ pernikahan kami semuanya baju bekas. Bahkan ada beberapa yang robek.

Aku memang sengaja memberikannya pakaian bekas karena tujuan awalku adalah membuatnya menderita bukan?

Kuselimuti tubuhnya dan menempelkan kain yang telah kubasahi dengan air ke dahinya. Huh… Elle ternyata mudah sakit. Kalau hanya sakit biasa seperti batuk, flu, dan pusing, aku tidak akan peduli dan akan terus menyiksanya. Tapi, kalau Elle demam, mau tidak mau aku harus peduli. Demam dalam jangka panjang dapat menyebabkan kematian.

Aku mengambil gelas berisi air putih di nakas dan memberikannya pada Elle. Setelah itu aku kembali tidur di sampingnya. Sekarang baru pukul 5 pagi dan aku masih sangat mengantuk.

~~~

“A-Alex…”

Aku langsung terbangun begitu mendengar suara gumaman itu. Kulihat wajah Elle memerah dan nafasnya terdengar memberat. Matanya masih terpejam tapi mulutnya bergerak-gerak. Aku menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Seluruh tubuhnya basah kuyup bermandikan keringat.

“Hei, bangun,” ucapku sambil menepuk pipinya agak keras.

“Hmm…”

Ck! Lebih baik aku menghubungi dokter saja. Orang lain kalau aku tepuk pipinya keras-keras, dia pasti akan terbangun. Tapi, sepertinya hal ini tidak berlaku pada Elle.

100% Maid or WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang