~12~ Siksaan Menyakitkan

57.8K 1.7K 344
                                    

Haaaiiiiii semuanya?????

Akhirnya author bisa update juga, rasanya legaaa pake banget :D

Kali author updatenya cepat kan?

Nggak kayak biasa harus 2 minggu atau 1 bulan :D

<Sebenarnya karena yang vote sama coment banyak sih, padahal baru brapa hari juga xD>

Tanpa banyak bacot lagi,

Happy reading all!

Elle POV

Rasanya sakit… Perih… Kenapa dia melakukan hal ini padaku? Apa salahku? Aku tidak pernah membuatnya marah. Aku selalu mengikuti apa yang dikatakannya. Tapi, kenapa? Kenapa dia merenggut kesucianku sekasar itu? Tidak taukah dia bagaimana rasa sakitnya? Setauku, saat pertama kali melakukannya memang sakit.

Tapi, apakah sesakit ini? Kalau begitu, aku tidak akan mau mengalaminya lagi. Aku takut. Takut dengan rasa sakitnya. Hinaan yang dilontarkannya saat merenggut kesucianku sungguh membuat hatiku sakit. Aku bukan wanita kotot. Aku tidak pernah tidur dengan wanita lain. Dialah pria pertamaku dan dialah yang merenggut kesucianku.

Ini pengalaman pertamaku. Kugerakkan kakiku perlahan, mencoba untuk duduk. Aku meringis. Rasanya benar-benar perih. Air mataku mengalir lagi. Apakah nasibku akan terus seperti ini?

Dadaku sesak. Kugigit bibirku untuk menahan isakanku. Aku ingin berteriak sekencang yang aku bisa. Tapi, aku tidak bisa. Rasanya hidupku sudah tidak ada artinya lagi. Sesuatu yang seharusnya kuberikan pada suami yang mencintaiku, hilang sudah. Ingin rasanya aku mengakhiri hidupku sekarang juga.

Tapi, aku takut. Aku tidak bisa menahan rasa sakit. Aku takut merasakan apa yang namanya sakit. Kulihat pangkal pahaku yang berwarna merah karena darah. Aku tersenyum kecut. Buruk sekali nasibku.

Aku berusaha turun dari ranjang. Sewaktu aku mencoba berdiri, aku langsung terjatuh. Sakit. Kugigit bibirku kuat-kuat, mencegah tangisanku yang akan meledak keluar. Dengan terpaksa, aku menyeret tubuhku ke kamar mandi. Mulai sekarang, aku pasrah mengikuti semua keinginannya.

***

Alex POV

Aku terbangun dengan tubuh yang terasa kaku. Kuregangkan otot-otot tubuhku. Kulihat jam di nakas menunjukkan angka 07.30. Ahh.. Tadi malam tidurku sungguh nyenyak. Mungkin karena kebutuhanku sudah terpenuhi. Aku menoleh ke samping dan hanya melihat spreiku terdapat bercak-bercak darah dan spermaku. Kemana dia?

Ck! Untuk apa aku mencarinya? Toh, dia pasti masih ada di apartemen ini. Aku beranjak turun dari kasur kemudian membersihkan dirii di kamar mandi. Setelah memakai kaus abu-abu lengan pendek dan celana putih selutut, aku keluar kamar. Hari ini aku tidak ke kantor karena tidak ada masalah yang mendesak.

Kulihat Elle sedang memasak sarapan pagi. Masak apa dia? Aku duduk di meja makan dan meminum air putih yang telah tersedia di meja makan. Sewaktu dia berbalik dengan sepiring makanan di tangannya, kulihat dia terkejut melihatku. Dia menghentikan langkahnya dan menunduk.

“Apa yang kau masak?”

“Telur dan sosis goreng.”

Aku nampak berpikir sebentar. Hmm… Sepertinya menyenangkan menyuruhnya membuatkanku makanan lain.

“Letakkan di meja.”

Dia meletakkannya di meja, seperti perintahku.

“Buatkan aku makanan lain. Buat tortilla yang diisi dengan daging sapi, selada dan tomat. Setelah itu, buat secangkir kopi panas yang kental. Kerjakan secepat mungkin.”

100% Maid or WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang