2 "Tak Sadar"

511 7 0
                                    

Vania membolak balikkan halaman kertas HVS yang diberikan oleh Dosen untuk tugas Verrel. Bimo yang melihat tugas Verrel di tangan Vania sebanyak itu hanya dapat menggeleng karena tidak menyangka banyak tugas Verrel yang belum dikerjakan. Bimo tiba tiba keluar ruangan untuk mengangkat telepon.

Vania tertawa kecil. 'kalo aku yang ngerjain, ini mah bisa selesai tanpa ditumpukkin. Emangnya kak Verrel gak ngecek tugas atau gimana sih. Bisa bisa di DO tuh kakak'

"iya pak, saya akan jamin dan pastikan kak Verrel menyelesaikan tugas ini dalam waktu seminggu" Tegas Vania

"baik, saya percaya. Tapi, ini yang terakhir kali. Jika Verrel tetap juga belum menyelesaikannya, saya terpaksa akan menghukumnya. Saya permisi dulu. " Dosen pamit pergi. Sedangkan Vania masih disana sambil masih tertawa melihat tugas Verrel.
Bimo kembali masuk kedalam ruangan sambil menunjukkan muka paniknya..

"ada apa Bimo? " Vania bertanya setelah melihat kondisi panik Bimo.

"kondisi mas Verrel Drop"

"Drop??? Gimana bisa, kemaren aja masih baik baik aja" Vania tersentak kaget

"dia belum makan sejak pagi tadi dan juga pastinya dia belum minum obat"

"gimana sih? Emang orang orang disana gak bisa buat kak Verrel makan apa? "

"Mereka sudah berusaha merayu mas Verrel tapi nyatanya mas Verrel mau mbak Vania datang kesana"

"astaga.... Kak Verrel kayaknya bikin aku marah" Vania berdiri sambil membereskan kertas tugas Verrel dan segera pergi keluar ruangan.

Ahhhh.... Vania kaget. Vania hampir bertabrakan dengan seseorang didepannya. Vania kaget berarti orang tersebut mendengar pembicaraan yang sudah dia sembunyikan itu terbongkar. Vania tidak tahu harus melakukan apa karena Dia yakin jika orang tersebut tau, melihat orang tersebut menatapnya tajam. Siapa lagi, Kak Wilona yang tadi tentu mengikutinya.

"drop? Gimana kalian bisa tau? Bukannya Verrel hilang, belum ketemu kan? "

Vania menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "kak Tasha, ok pertama tama aku minta maaf. I must say sorry. Ini salah paham. Sebenarnya aku gak mau buat siapapun khawatir mau itu pihak keluarga aku ataupun sahabatnya kak Verrel. Apalagi ke aunty, aku betul betul gak tega. Sebenarnya aku udah mau ngasih tau waktu itu ke aunty, tapi niat aku berubah karena aku tau kak Athalla sibuk dengan urusannya sendiri. Rencana aku cuma buat kak Athalla sadar kalo dia salah. Tapi saat aku negur kak Athalla, kak Tasha ada disana. Jadi aku bingung gimana cara betulinnya. Juga kalo aku sengaja bikin orang orang yang disayang kak Verrel khawatir, aku mungkin dimarahin. Jadi aku mutusin kak Verrel akan kembali dengan keadaan yang semestinya, baik. Sekali lagi aku minta maaf ya kak. "

"jadi gimana sekarang keadaan Verrel? " tanya Wilona

"kemaren aku cek setelah dari kampus, dia masih lemah. Tapi udah mulai baikan. Kata pak Bimo dia drop lagi karena belum makan. Ini aku mau datang ke Villa di puncak. "

"boleh aku ikut? "

"ya, tapi jangan kasih tau siapapun ya" Wilona mengangguk dan mereka akhirnya pergi.

⏺⏺⏺

Tepukan tangan sekali membuat semua bodyguard dan karyawan berkumpul menjadi satu. Siap siap menyiapkan kata kata karena pasti akan dimarahin melihat Orang yang berada di hadapannya menunjukkan wajah kesal. Siapa lagi kalau bukan Vania. Sepertinya hanya karena Verrel, Vania marah.

"kalian gimana sih, cuma gini doang kalian gak bisa. Ngerayu Verrel Sinviko sebanyak ini juga belum ampuh? Diancam kek, takutin mungkin. Cuma urusan makan aja kalian gak bisa bikin dia makan. "

WilverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang