Chapter 1

765 68 31
                                    

A/N : Di publish ulang setelah di REVISI penuh!

19 Desember 2035

Suara ketikan di keyboard terdengar dari sebuah ruangan cukup besar di salah satu bilik kantor. Ruangan itu diterangi lampu sangat terang, menandakan seseorang masih ada di dalam. Seorang wanita terlihat melemaskan otot lehernya, sebelah tangannya memijit bahu yang keram akibat bekerja selama berjam-jam.

Wanita itu memijit pangkal hidungnya sejenak lalu melanjutkan pekerjaannya. Sekarang sudah tepat pukul 12 malam, ia masih berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ia bersender di kursi hingga seseorang mengetuk pintu ruanganna.

"Masuk." ucap wanita itu dari dalam.

"Mrs. Keira, ini laporan bulanannya."

Wanita yang di panggil Keira itu menegakkan badan, ia menerima laporan itu dengan senyum sopan. Pegawai itu berlalu pergi setelah Keira mengambil laporannya.

"Hah, bertambah satu lagi yang ku kerjakan." gumam Keira lelah.

Ia kembali melanjutkan pekerjaannya, hingga pukul 2 malam. Tidak lupa ia masuk ke ruangan atasannya untuk meletakkan semua laporan yang telah di periksa. Keira berjalan menuju lift, suara high heelsnya menggema di lantai marmer memecah kesunyian.

Keira tiba di lantai dasar, lagi-lagi harus berjalan menyusuri lorong panjang menuju tempat parkir. Tempat parkir itu masih terisi satu dua kendaraan, pertanda bahwa masih ada yang belum pulang, bekerja lebih rajin darinya.

Wanita itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata, ia menyalip kendaraan yang berada di depannya agar tidak mengantuk. Setibanya di apartemen, Keira berbaring di ranjangnya, melepas penat akibat seharian bekerja.

Namun, tiba-tiba ia mendengar suara familiar, dering ponsel yang hanya satu bulan sekali berbunyi. Dengan malas Keira bergerak mengambil ponsel itu, menuju ruangan kedap suara, yang berada dibalik ruangan rahasia tepat di belakang kamar mandi di dalam kamarnya.

Tidak hanya ruangan kedap suara, ruangan 2x2 meter itu memiliki monitor yang digunakannya untuk berkomunikasi dengan badan intelejen.

"Ada perkembangan baru?" terdengar suara wanita dari ujung sambungan telepon terdengar.

Keira menghela napas pelan, "Tidak ada, aku benar-benar hanya menjadi sekretaris di sini. Apa mungkin dia belum mempercayaiku?"

"Apa kau melakukan hal yang mencurigakan ketika di kantor?" tanya suara itu lagi.

Keira mengingat-ingat apa yang telah dilakukannya, "Kurasa tidak,"

Wanita yang berada di ujung sambungan telepon ikut menghembuskan napas panjang. "Dari informasi yang berhasil kami dapatkan, sekretaris sebelumnya sudah ke tempat itu bahkan di tahun kedua. Aku tidak mengerti kenapa dia tidak memerintahkanmu ke sana."

Keira hanya diam, membaca informasi yang dikirimkan melalui email kepadanya.
"Cepatlah bergerak Kei, kita sudah dibatas pertahanan untuk membelamu. Pimpinan ingin segera mendapatkan informasi lebih banyak tentang tempat itu. Sekarang sudah sangat mendesak, jika kau tidak dapat informasi apapun dalam jangka waktu 6 bulan, kau akan dipecat! BIN akan mengirimkan agen baru untuk mengganti posisimu."

"Sandra! Itu keterlaluan!" Keira frustasi.

Keira mengetatkan rahang, ia tahu bahwa semua agen pasti mendengar teriakannya. Ia jengkel, sudah sangat lelah karena pekerjaan kantor di tambah tekanan dari BIN yang membuatnya semakin kehilangan energi.

"Kau sudah 3 tahun di tempat itu Keira dan selama tiga tahun kau hanya memberikan sedikit informasi sementara agen lain sudah memberikan banyak informasi yang menguntungkan badan intelejen!"

Final DeterminationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang