Chapter 6 - Bidam vs Yu Shin (part 2)

992 49 0
                                    

Putri cantik itu masih tersenyum manis. Yu Shin berjalan mendekat, ia diserang kerinduan untuk mendekapnya erat. Tetapi langkahnya tiba-tiba terhenti karena ada seorang lelaki berbaju serba hitam dengan ikat kepala berwarna hitam merangkul Putri Deok Man dari belakang. Mereka saling bertatapan dan tersenyum mesra.

Tiba-tiba Yu Shin sudah berada di dalam ruangan singgasana yang sudah ramai oleh pejabat-pejabat lainnya. Putri yang dicintainya kini sedang duduk di atas singgasana dengan mahkota emas di kepalanya.

"Aku akan mengumumkan sesuatu yang sangat penting. Aku akan mengadakan pernikahan kerajaan dalam waktu dekat ini. Pernikahanku dengan..." Ratu berhenti sejenak, memandang ke arah kanan di tempat Yu Shin berdiri. Yu Shin sedikit terperangah. Apakah Ratu sedang memandangku? Apakah pernikahan yang dimaksud Ratu itu adalah denganku?

"... Sangdadeung Bidam."

Kali ini Yu Shin benar-benar terperangah. Shock. Ia menoleh ke belakangnya, Sangdadeung Bidam berdiri tepat di belakangnya, itu sebabnya Ratu memandang ke arahnya, bukan dirinya, melainkan pria di belakangnya. Wajah Bidam tampak tersipu. Ia mengucapkan terima kasih kepada Ratu dengan gaya yang (sok) anggun. Yu Shin menahan diri dengan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya.

~~

"Aaarrrgghhh!!!" Tae Woong membanting lukisan terakhirnya. Kemudian ia melemparkan kuas beserta cat-catnya hingga mengotori dinding dan lantai. Tapi ia tak peduli. Ia sudah kesal setengah mati.

Sejak pertama kali melihat pasien bernama Kim Nam Gil itu, Tae Woong sudah menunjukkan antipatinya. Entah mengapa ia begitu benci pada pria itu. Apalagi ketika Yo Won mengabarkan bahwa ia sudah berpacaran dengan pria itu, Tae Woong merasa dadanya dibakar oleh api cemburu yang amat panas, lebih panas dari api neraka barangkali.

Sejarah berulang. Dulu Yu Shin pun tak bisa mendapatkan hati Deok Man. Mereka memang pernah saling mencintai, tetapi karena Yu Shin terpaksa harus menikah dengan wanita lain, mereka pun tidak pernah bisa bersatu, bahkan ketika Deok Man menjadi Ratu, Deok Man tidak memilihnya untuk menjadi pendamping. Padahal pada masa itu, Ratu bisa saja menikahinya walaupun ia sudah memiliki istri.

Ketika mendapatkan kesempatan untuk mengulang kehidupan di masa sekarang, Tae Woong yang merupakan reinkarnasi dari Yu Shin, berusaha memperbaiki kesalahannya. Ia ingin meraih cinta Deok Man lagi. Jalannya melalui persahabatan, selalu siap membantu kapan saja, selalu berada di sampingnya.

Tetapi tampaknya cinta Deok Man kepadanya benar-benar telah habis. Pada kehidupan sekarang, Deok Man yang sekarang adalah Yo Won, malah tidak pernah mencintai Tae Woong. Gadis itu hanya menganggapnya tak lebih dari sekedar sahabat. Dan sekarang Yo Won malah berpacaran dengan anak konglomerat itu.

"Hah!" tiba-tiba Tae Woong terkesiap, seperti baru menyadari sesuatu. Menyadari bahwa status sosial Yo Won dengan Nam Gil sangat jauh. Biasanya orang tua konglomerat akan melarang anaknya bergaul bahkan berpacaran dengan anak orang miskin. Apa mungkin Yo Won dan Nam Gil akan bernasib seperti itu?

***

Yo Won hanya tersenyum kecil ketika Tae Woong mengingatkan tentang status sosialnya dengan kekasihnya itu. Tae Woong mencemaskan Yo Won, takut sahabatnya itu tersakiti oleh orang-orang kaya yang sombong itu.

"Tidak perlu khawatir, Tae Woong-ah. Aku sudah memperkirakan hal itu. Aku tahu resiko berpacaran dengan anak konglomerat dan aku mau mengambil resiko itu. Kalau tidak, pasti aku sudah menolaknya sejak dulu."

"Tapi... apa kau yakin? Orang kaya seperti Nam Gil belum tentu serius berpacaran, apalagi dengan gadis miskin sepertimu. Suatu saat ia akan mencampakkanmu dan menikah dengan gadis kaya pilihan orangtuanya."

"Sudah kubilang, aku menerima resiko itu. Resiko dicampakkan, resiko ditinggalkan, ataupun resiko ditolak oleh keluarganya."

"Tapi... tapi... arrgh!" Tae Woong menjambak rambutnya sendiri dengan gemas, "Aku hanya tidak ingin kau sakit hati. aku tidak ingin kau terluka..."

"Terima kasih sudah mencemaskanku. Kau memang sahabat terbaik."

Tae Woong menghela napas pasrah. Ia menepuk bahu sahabat yang dicintainya, "Aku akan selalu berada di sisimu. Kau harus lari kepadaku ketika kau terluka, aku adalah dokter yang akan menyembuhkan luka hatimu."

***

KLING...

Pintu sebuah café terbuka. Nam Gil melepas kacamata hitamnya sambil berjalan menuju sebuah tempat duduk yang salah satu kursinya sudah diduduki oleh Tae Woong.

"Ada apa mengajakku bertemu?" tanya Nam Gil setelah duduk di seberang Tae Woong.

"Jujur saja aku tidak suka kau berpacaran dengan sahabatku..."

"Apa urusanmu!" bentak Nam Gil memotong kata-kata Tae Woong.

Tae Woong mengangkat sebelah tangannya, mengisyaratkan agar Nam Gil menahan emosi untuk memotong kata-kata.

"Aku memang tidak punya hak ikut campur. Yo Won bukan anakku, bukan adikku, bukan keluargaku. Aku hanya sahabat yang ingin dia bahagia."

"Aku bisa membahagiakannya," ucap Nam Gil mantap.

Tae Woong tersenyum sinis, "Dengan apa? Uangmu yang menggunung itu? Itulah yang ingin aku bicarakan. Status sosial kalian sangat jauh berbeda. Keluargamu pasti tidak akan merestui hubungan kalian. Keluargamu bisa saja menyakiti Yo Won dan aku tidak ingin hal itu terjadi."

Nam Gil terbahak, "Kau terlalu banyak nonton drama."

"Pokoknya aku tidak akan tinggal diam kalau gara-gara kau, Yo Won jadi tersakiti."

"Aku tidak akan pernah menyakitinya. Aku akan selalu melindunginya karena aku sangat mencintainya."

"Bisakah kupegang kata-katamu itu?"

"Ya. Bunuh aku jika dia menangis karena aku." jawab Nam Gil mantap.

TBC

[QSD FF] Destiny's Game✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat