"Darah kotor bagaimana? Saat ini aku sedang menstruasi, apakah itu maksudnya? Lalu semua wanita disini harus memotong kerbau setiap bulan?"

"Tidak, bukan tentang darah haid. Aku juga ingin tahu lebih jelas."

"Baiklah. Sudah jam 6, Aku harus menyiapkan sarapan,"

"Mm...Jungkook, apa Inspektur Kim kita akan berangkat ke kantor jam 8? Aku ingin menumpang ikut sambil mengantar Eun Ye ke kindergarten,"

Ya ampun betina ini. Bukankah ia bisa ikut mobil suaminya sendiri? Apa dia lupa, suaminya satu kantor dengan Inspektur Kim? Lucu sekali cara pdkt nya..

"Hari ini kami akan ke kota memeriksa Tae Ki yang sakit," kata Jungkook tidak berdusta.

Wajah kecewa Kang Seulgi akhirnya berlalu.

Tak lama Ptu.Jungshin datang memulai shift paginya dan ikut makan tanpa sungkan. Taehyung memintanya mengantar Tae Ra sekolah karena ia akan membawa Tae Ki ke dokter di kota.

Diperjalanan Tae Ki menangis minta dibelikan kue beras. Dengan segera Jungkook turun di tepi jalan yang kebetulan dekat menuju toko kue. Usai membayar belanjaannya, Jungkook tak menyadari seorang wanita dari belakang tiba-tiba mendorong tubuhnya beradu lutut dengan tanah.

Perih.

"Maaf, apa kau sengaja melakukannya?" Desisnya kesal.

"Benar! Kau memang yang terpilih! Kau dan darah kotormu!"

Seketika beberapa orang telah berkumpul mengelilinginya. Perlahan Jungkook bangkit dengan lutut yang berdarah. Tatapan mereka menelisik seolah ia barang aneh yang tak pernah dijumpai.

"Aku tak mengerti apa maksud omong kosong anda. Setidaknya beri dulu penjelasan sebelum bertindak anarkis,"

"Terlihat jelas kau penyebab cuaca buruk ini! Darahmu kotor!"

"Ya? Lalu darah anda bersih? Apa anda bukan wanita sungguhan? Atas dasar apa aku dituduh penyebab cuaca buruk disini? Jika benar begitu, akupun bisa menuduh anda penyebab gempa di Jepang kemarin!"

"Hati-hati bicara, wanita penyimpan iblis! Bersiap-siap saja untuk mati membiru! Raja Kepala akan mengunjungimu setelah badai!"

"Anda yang harus hati-hati, mengancam seperti itu termasuk tindak kriminal! Jika terjadi sesuatu padaku, maka sangat jelas siapa pembunuhnya!"

Teriakan Jungkook membuat beberapa orang disitu minggir oleh kemunculan Taehyung.

"Yeobo! Apa yang terjadi? Kau kenapa?" Serunya kaget melihat pakaian Jungkook kotor dan dua lututnya berdarah.

"Siapa yang melakukannya? Siapa?"

"Seseorang yang menganggap darahku kotor dan mengancam kematian padaku!"

Perlahan kerumunan orang itu bubar. Beberapa dari mereka menggelengkan kepala seolah menyesal dan kasihan. Wanita yang mengancamnya tadi hanya mencibir kemudian berbalik pergi. Mungkin mereka baru mengetahui bahwa Jungkooklah istri Inspektur baru di desa itu.

Jungkook menahan lengan Taehyung.

"Kookie! Kenapa kau biarkan mereka pergi?"

"Kita bisa ikut gila meladeni orang gila! Astaga! Kau tinggalkan anak-anak di mobil?"

"Tapi Kookie! Kakimu tidak apa-apa?"

Taehyung menyusul langkah Jungkook yang terpincang-pincang.

..................

Dokter Seokjin ternyata sahabat Taehyung semasa SMU. Gadis cantik itu kabarnya baru akan menikah dengan kekasihnya pemilik Rumah Sakit. Tadinya Jungkook mengira dia salah satu mantan Taehyung yang perlu dihafal juga.

"Aku tidak naksir Taehyung. Memang dia sempat mendekatiku namun untuk mengenal Min Ah sepupuku." Ejek Jin sambil mengobati luka dilutut Jungkook.

"Ya, kau dulu jelek sekali. Hidungmu terlalu besar!"

"Ya! Sekarang lihat, istrimu juga punya hidung besar! Makanlah karma itu, Alien!"

"Tapi hidung Kookie alami!"

"Apa maksudmu? Aku operasi muka? Kutusuk matamu, baru tahu rasa! Aish..menyebalkan sekali bertemu dengan alien bangsat ini!"

"Alien ini Inspektur Wonsan, nona Seokjin!"

Jungkook tertawa geli oleh perdebatan mereka. Sambil menggendong Tae Rin keluar ruangan, Taehyung masih mengomel tak jelas.

"Jungkook, kau tidak takut dengan adat Wonsan?" Jin menyudahi plesternya kemudian duduk dihadapan Jungkook.
"Luka ini dari keanehan mereka, bukan?"

"Apa kau tahu tentang darah kotor? Aku dituduh menyimpan iblis?"

"....aku sempat dua bulan tugas di klinik sana. Mereka sangat menjunjung tinggi adat istiadat kuno yang kadang tak masuk akal. Dulu rumahku dilempari batu hingga aku pindah. Kini baru terjawab bahwa mereka menyampaikan kemarahan dewa mereka untukku."

"Dewa kepala kerbau?"

"Entahlah aku tak sudi berkenalan dengan dewa mereka. Mungkin terdengar tabu, karena kekasihku sering menginap dirumahku,"

Jungkook termenung.

"Kau memang harus berhati-hati disana. Mereka merasa sangat bersih tak bernoda,"

"Terima kasih sudah mengingatkan."

"Mm..kau layak beruntung karena Taehyung itu terlihat sangat mencintaimu. Tatapan mata itu tak pernah kulihat begitu tulus padamu. Kau bisa bersandar pada sosok kokoh seperti dia,"

Jungkook tersenyum.

BRAK

Taehyung masuk lagi dengan menggendong Tae Rin dan tangan satunya menggandeng Tae Ki yang sudah selesai diperiksa CT scan.

"Kookie, kita harus segera pulang! Jihoon menelepon, Tae Ra demam tinggi dan baru dibawa Jihoon dari sekolah!"

"Astaga....ada apalagi ini?"


TBC








Distrik Wonsan (vkook gs)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora