Gosip?

1.4K 196 5
                                    

......


"Eki!"

Jungkook menemukan balita itu menangis tersedu-sedu dalam pelukan kakaknya.

"Apa yang terjadi? Era?"

"Aku tidak tahu, Eomma." Sahut Tae Ra bingung.

"Sayang? Kau mimpi?" Diraihnya tubuh gendut Tae Ki dan menggendongnya cemas.

"Sakit, Eomma..."

"Kenapa? Sakit dimana?"

"Kepala,"

Jungkook memeriksa kepala Tae Ki dan menemukan benjolan didekat pelipis.

"Bagaimana bisa sakit? Kau jatuh?"

Tae Ki kembali menangis terisak-isak dalam pelukannya.

"Kenapa? Apa yang terjadi?" Taehyung menyusul dengan senter ditangan. Hanya mengenakan celana tidur namun belum sempat bercelana dalam. Terlihat dari cetakan dibawah perutnya.

"Tae Ki jatuh, kepalanya membentur lantai kayu,"

"Tak apa, besok kita bawa ke dokter Seokjin. Anak kecil rentan jatuh dari tempat tidur karena aktif bergerak." Hibur Taehyung sambil mengusap rambut tebal Tae Ki.

"Eki tidur dengan Appa dan Eomma ya?" bisikku menenangkannya.

"Eomma, Appa, aku juga ikut tidur dengan kalian. Boleh kan?" Cetus Tae Ra tiba-tiba.

"Wah, apa putri Appa ini takut sendirian? Bukankah di Busan sudah biasa tidur sendiri, malah terusik jika diganggu Eki?"

"Appa, tadi aku menemukan Eki jatuh telungkup....disitu," Tae Ra menunjuk lantai dibawah jendela. Empat meter dari posisi tempat tidur kecil mereka.

CTAAAAR

Angin menghantam atap lagi.

Jungkook terkejut. Tanpa bicara apapun, sambil menggendong Tae Ki, digandengnya Tae Ra keluar kamar.

"Kookie, kau tidak menduga itu karena hal mistis bukan?"

"Lalu? Bagaimana bisa anak kecil berumur 3 tahun jatuh dari tempat tidur? Tidak, itu lebih tepatnya terpental dari jarak yang jauh!"

"Sayang, kita harus berpikir logis,"

"Silahkan pikir sendiri dengan kelogisanmu!"

Jungkook memeluk anak-anaknya dengan erat sepanjang malam. Sementara Taehyung terpaksa tidur dilantai beralaskan futon karena ranjang mereka tak begitu besar.

...............

Paginya listrik sudah menyala lagi. Jungkook memeriksa akibat yang ditimbulkan hujan angin semalam. Satu lembar atap rumah nyaris lepas. Ia bisa menelepon tukang yang baru dikenalnya kemarin waktu berbelanja.

Ia perlu menyapu halaman dari dedaunan yang gugur karena angin.

"Jungkook, kau mau kupinjamkan mesin penyedot sampah?" Tegur Seulgi istri Let.Daniel yang lewat menyetir skuter.

"Tidak, terima kasih. Ini sudah selesai,"

"Selama 3 tahun aku disini, belum pernah terjadi hujan angin mengerikan seperti itu,"

"Betulkah?"

"Psst...kudengar gosip warga di pasar, hujan angin itu pertanda kepala kerbau akan melayang menuju rumah yang ia pilih. Hiiiy, aku bakal tak bisa tidur untuk berjaga-jaga,"

"Kepala kerbau?"

"Kudengar dari cerita, penduduk yang harus menyediakan kepala kerbau adalah orang yang garis darah kotor dan tak diinginkannya."

Distrik Wonsan (vkook gs)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ