Part 1

363K 18.1K 350
                                    

Hidup Lea tak seindah yang dibayangkan orang - orang. Terlahir sebagai salah seorang anggota keluarga Adiwangsa yang terkenal adalah keberuntungan yang buruk bagi gadis cantik berusia dua puluh tahun itu.

Keluarga Adiwangsa adalah salah satu keluarga terpandang dan berprestij di Indonesia. Terutama generasi ketiga dan keempat. Sudarma Adiwangsa (kakek Aleah) dikenal tak hanya bertangan dingin dalam berbisnis, tapi juga dalam hal mendidik anak - anaknya. Terbukti, keempat anaknya menjadi orang - orang sukses dan berpengaruh di bidangnya masing - masing.

Anak pertamanya, Haydan Adiwangsa (Papa Aleah) adalah seorang duta besar untuk Indonesia di Swedia. Sudah hampir lima belas tahun pria berusia lima puluh enam tahun itu menjabat sebagai diplomat setelah sebelumnya sepuluh tahun bekerja di komisi I DPR RI.

Anak keduanya, Risaka Adiwangsa adalah seorang pengacara kondang tanah air. Namanya mulai melejit saat Lea berumur sembilan tahun, karena memenangkan kasus pembunuhan seorang anggota parlemen.

Anak ketiganya, Rianti Adiwangsa- sekarang Rianti Cornwell- adalah seorang dosen hukum di Birmingham University dan menikah dengan salah seorang miliuner Inggris delapan tahun yang lalu.

Sementara anak bungsunya, Maheswara Adiwangsa adalah seorang pengusaha batu mulia. Bak kata Eyang, tukang jual emas. 

Tetapi, dibalik kesuksesan dan kebesaran nama mereka, ada satu hal yang timpang. Anak - anak Adiwangsa tak memiliki kehangatan di diri mereka-kecuali Maheswara. Entah karena ajaran Sudarma sejak kecil, ataupun karena harga diri keluarga Adiwangsa, mereka juga menuntut keturunan mereka agar menjadi orang sukses dan terhormat. Anak - anak Adiwangsa harus menjadi juara di kelas, harus menguasai segala bidang terutama matematika, sains dan bahasa asing. Bla... Bla... Bla... Yang membuat Lea yang memiliki otak pas - pasan harus bisa bertahan hidup di bawah cacian dan tekanan dari anggota keluarganya yang lain.

Lea menghela napas lega. Pertemuan keluarga ini akhirnya selesai juga. Keluarga Mahendra sudah pulang sejak tadi. Tapi keluarga besarnya yang lain masih saja asyik bercengkrama.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 lewat. Para om dan tante serta sepupu - sepupu nya akhirnya satu persatu meninggalkan rumah setelah meninggalkan pesan panjang lebar.

'Jangan bikin masalah lagi dengan kecerobohan kamu, Lea! Jaga nama baik Adiwangsa!'

'Kamu beruntung punya calon suami dari keluarga terpandang, Lea! Jadi, jaga sikap dan jangan bikin malu! '

'Heran deh, kok jeng Tya milih kamu jadi menantu, ya? Selain kecantikan dan nama belakang Adiwangsa, apa lagi yang kamu punya?'

Dan sederet komentar lain yang membuat telinga Lea serasa hampir terbakar. Untung ada Lili yang menenangkannya, kalau tidak dia sendiri pun tak sanggup membayangkan entah drama apa lagi yang akan terjadi malam ini. Haha... Tidak tidak, tenang aja! Lea sangat menjunjung tinggi sopan santun, tak seperti Lili yang kadang kalau bicara suka terlalu jujur ataupun Diandra yang suka mengumpat tak jelas kalau sedang kesal.

Ya, semua anggota keluarganya bermulut pedas seperti itu, tak terkecuali Papa dan Mama tiri Lili, sepupu sekaligus sahabatnya itu. Hanya Om Mahes dan tante Dwi yang memperlakukannya dengan baik seperti putri mereka sendiri. Kadang Lea juga tak habis pikir, kenapa dia dilahirkan di keluarga yang maruk pangkat seperti ini.

Lea langsung meninggalkan ruang tamu setelah berpamitan dengan Eyang dan Mamanya. Papa sedang mengantar kepulangan saudara - saudaranya ke depan teras. Samar - samar Lea mendengar suara om Saka-Papa Lili memamerkan prestasi anaknya- Aji yang berhasil menyabet medali emas di olimpiade SMART se-Asia yang diadakan di Singapura bulan lalu.

'Padahal lawannya waktu final adalah peserta dari Jepang dan Singapura, tapi anak itu berhasil keluar sebagai juara satu,'  kata Om Saka dengan nada bangga.

Raja & Lea (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang