Empat Belas - Pilihan

Start from the beginning
                                    

Sudah sepuluh menit sejak bel pulang sekolah berbunyi. Namun Rena masih menunggu Yeri yang baru saja selesai berdiskusi dengan anggota kelompoknya.

Beruntung Rena ada di kelompok yang sama dengan Woojin. Walaupun tingkahnya kadang menyebalkan, Woojin adalah pahlawan penyelamat tugas kelompoknya. Dia langsung mengiyakan begitu Ucup menyuruhnya menyelesaikan apa yang sudah mereka mulai. Luar biasa.

"Yuk, Ren. Udah selesai." Yeri berseru pada Rena yang sedang memainkan game di ponselnya. Gadis itu mengangguk sambil menutup gamenya, dan berjalan menghampiri Yeri yang ada di meja dekat pintu kelasnya.

Langkah kedua gadis itu seketika berhenti mendapati Donghan and the Gank sudah berdiri di depan kelas mereka. Keempatnya yang semula menunduk langsung mendongak begitu melihat Rena dan Yeri keluar dari kelas.

"Ren, jangan pulang dulu. Ada yang mau kita omongin. Dan lo bantet, kalo mau pulang duluan gue malah bersyukur. Habis ini gue mau jalan sama kesayangan soalnya." Hyunbin berucap, yang tentu saja setelahnya mendapat pelototan tajam dari Yeri.

"Sorry ya, siluman sengget rambutan! Gue nggak ikhlas Rena disidang sama kalian-kalian F4 gadungan! Kecuali kak Donghyun sih cocok lah jadi anggota F4 beneran." Yeri mengakhiri kalimatnya dengan senyum sok imut yang mana membuat Donghyun tersenyum dan Hyunbin memasang wajah ingin muntah.

"Lo berdua pulang aja gue ikhlas kok." Kali ini Donghan yang berceletuk, membuat Yeri menatapnya kesal.

"Udah ah. Berhubung sekarang udah sepi, jadi di sini aja nggak papa. Gue langsung aja ya. Gini.. gue paling nggak suka ya kita ada yang selek apalagi berantem." Donghyun memberikan jeda pada kalimatnya, menatap ketiga sahabatnya ditambah dua gadis di depannya.

"Jadi, gue mau denger cerita yang sebener-benernya. Terserah siapa yang mau cerita."
 

Donghan langsung berdehem, "Oke, gue duluan. Sorry awalnya gue sama Rena udah bohong masalah sepupuan itu. Rena disuruh bokap gue nemenin gue waktu awal-awal gue datang ke sini. Dia ngakuin gue sepupunya karena nggak mau Wooseok cemburu." Donghan menekankan kalimat terakhirnya sambil melirik Wooseok.

"Rena udah sesayang itu masih aja diselingkuhin ya. Luar biasa banget emang." Yeri menyindir, membuat Wooseok menatapnya namun kemudian berpindah menatap Rena yang ada di sampingnya.

"Lo diem dulu deh, Bantet." Hyunbin berucap pelan namun tajam sambil menatap kesal pada adiknya, namun Yeri justru terlihat menantang dan tidak mempedulikannya.

"Bentar ya, Yer. Pembelaannya nanti dulu." Donghyun berujar kalem, "Sekarang lo, Seok. Lo beneran jalan sama Eunseo?"

Wooseok menatap Rena sejenak kemudian beralih menatap sepatunya, "Iya."

Yeri hampir saja meluap lagi,beruntung Hyunbin dengan sigap membungkam mulutnya.

"Rena, maafin gue. Gue sayang sama lo, sayang banget. Eunseo awalnya cuma temen jalan aja, temen nongkrong bareng. Tapi.. gue seperti nemuin hal yang bikin gue ngerasa nyaman waktu jalan sama dia."

Bibir Rena menyunggingkan senyuman kecut, "Yah, kak Eunseo emang lebih asik diajak jalan dan nongkrong. Dia tahu tempat-tempat keren dan gaul di sini. Dia tahu hal apa yang lagi hits saat ini. Nggak kayak gue yang kuper, dan cuma tahu gimana cara mecahin soal logaritma. Nggak kayak gue yang nggak tahu gimana gaya pacaran anak-anak keren macam kakak, dan cuma tahu mana novel yang bagus atau enggak."

"Bukan gitu Ren—"

Belum sempat Wooseok menyelesaikan kata-katanya, Donghan menyela. "Bukan gitu? Terus? Lo mau bilang kalau lo ngerasa nyaman jalan sama dia, sampai-sampai saking nyamannya kalian ciuman di Bukit Bintang. Gitu?"

CEO's Son (Donghan) (✔)Where stories live. Discover now