KESALAHPAHAMAN

28 2 0
                                    


Kringg Kringgg Kringgg

"Ada apa sayang?" Wanita itu mengangkat teleponnya.

"Kamu lagi dimana sayang? Aku tadi ke kantormu, tapi kamu tidak ada di sana."

"Owh, aku lagi sendiri di kafe."

"Kafe mana? Biar aku pergi ke sana."

"Tidak usah sayang. Aku lagi ingin menyendiri."

"Katakan padaku Rena, apa ada masalah?"

"Nggak. Nggak ada masalah. Semua berjalan baik hari ini."

"Baiklah. Kalau terjadi kabari aku ya sayang. Aku selalu ada untukmu. Love u."

"Love u too."

Rena menyeruput kopi pahitnya. Ia ingin menikmati sore yang damai, yang tidak dipenuhi oleh rutinitas kerja dan hangout bareng teman – temannya. Ia ingin memanggil Alvin untuk menemaninya, tetapi sebuah pemandangan aneh tertangkap di retina matanya.

Mungkin pemandangan manusia berlalu lalang, motor dan mobil yang saling berlewatan adalah sebuah hal yang umum. Dan memang sangat umum. Namun tak sengaja matanya melihat seorang pria di seberang jalan, hanya berdiri menundukkan kepalanya sambil sesekali melihat mereka yang berlalu lalang. Mungkin ia sedang menunggu seseorang pikir Rena. Tapi pria itu tetap menunduk dan menunduk dan hal itu semakin membuat Rena penasaran.

Rena terus memperhatikan pria itu. Sepuluh menit, lima belas menit, dan bahkan sudah satu jam. Pria itu tetap tak bergeming disana. Ia tetap menunduk dan menunduk. Aneh. Apa yang dilakukannya disana? Sudah sejam dan dia tetap begitu. Rena memutuskan untuk menyapa pria itu. Mungkin dia butuh pertolongan.

Rena membayar minumannya, keluar dari kafe, menyeberangi jalan raya dan berjalan ke arah pria itu. Ia akan menabrakkan dirinya ke arah pria itu, menjatuhkan buku yang digenggamnya dan menanyakan apa pria itu butuh bantuannya atau tidak.

Tapi semuanya tidak berjalan sesuai rencana.

Ia memang mencoba menabrakkan dirinya ke arah pria itu, dan dia akhirnya menyadari sesuatu. IA BERJALAN MELEWATINYA. Rena menyadarinya dan ia merasa ketakutan. Dengan rasa was – was ia menoleh ke arah pria itu. Pria itu menatapnya dengan tatapan marah. Rena yang semakin ketakutan berlari menjauhi pria itu, tapi pria itu berjalan mengejar Rena.

Ramainya orang berlalu lalang memperlambat langkah Rena, sementara pria itu berjalan menembus keramaian dengan mudahnya. Dengan rasa keputusasaan yang tinggi, ia memilih masuk ke sebuah gang sempit dan bersembunyi di balik tumpukan kardus yang tak terpakai.

Tiga menit, lima menit, pria itu belum muncul lega. Rena menarik napasnya dalam - dalam. Ia merasa lega. Pria itu tidak akan mengejarnya lagi. Ketika ia keluar dari tempat persembunyiannya, matanya beradu pandang dengan pria itu.

DIA SUDAH DISANA SEDARI TADI

Rena menggigil . Dia sangat ketakutan. Pria itu terus menatapnya tajam

"Maaf, ma-maafkan aku." Rena berkata dengan suara parau.

Pria itu tetap diam, tetap menatapnya tajam.

"Se-sekali la-lagi, maafkan aku." Rena berjongkok, menelungkupkan wajahnya ke tangannya sambil berharap pria itu berlalu dari dirinya.

Tetap tidak ada balasan. Aku rasa sebenarnya dia tidak marah terhadapku.

Rena menguatkan dirinya, berdiri dan menatap lembut pria itu. Anehnya pria itu memalingkan wajahnya dan berjalan menjauhi Rena.

"Tunggu!" teriak Rena. Pria itu menghentikan langkahnya. "Apakah ada yang bisa ku bantu?"

"Apakah kau tau aku ini apa?" Tanya pria itu kepada Rena. Suaranya dingin bagai es.

Rena terdiam. Dia bingung untuk menjawab apa. Ia tau pria yang ada di depannya itu bukan manusia Sudah jelas dia bukan manusia. Mungkin jin atau sebangsanya. Tapi kalau salah menjawab bisa mati aku. Aduh aku harus jawab apa.

"Ku katakan sekali lagi, apa kau tau aku ini apa?" Pria itu meninggikan intonasinya.

"A-aku tidak tau harus menjawab apa. Ta-tapi aku yakin kamu bukan manusia," jawab Rena dengan pelan. Ia takut kalau jawabannya salah bisa berakibat buruk untuknya.

"Kalau begitu, bagaimana caramu untuk menolongku?"

Rena kembali terdiam. Ia semakin bingung untuk menjawab apa. Aku belum pernah berurusan dengan makhluk gaib dan nggak pengen berurusan. Tapi kok malah jadi begini sih. Apa yang harus ku perbuat sekarang?

"Ma-maaf, aku tidak tau caranya."

"Terus apa maksudmu dengan menolongku?" Suara pria itu semakin dingin dan sinis.

"Aku melihatmu di perempatan jalan. Kamu hanya menunduk sepanjang waktu. Kupikir kamu sedang menunggu seseorang. Ternyata sejam berlalu dan tak seorangpun menyapamu. Karena itu aku tergerak untuk menolongmu. Aku ga tau begini jadinya. Kupikir kamu ini manusia jadi aku bisa menolongmu. Tapi ternyata tidak. Aku ga tau kalau situasinya jadi begini," teriak Rena dalam tangisnya.

Pria itu membalikkan badannya, berjalan ke arah Rena, menatapnya sebentar, lalu menyentil jidadnya. Kemudian pria itu kembali berjalan menjauhi Rena. Sementara tangis Rena berhenti. Ia terbius akan perlakuan pria itu padanya. Begitu terhipnotis atas kharisma yang ditunjukkan pria itu walaupun dia tahu kalau pria itu bukan manusia.

Ketika tersadar, ia tidak menemukan pria itu lagi. Ia kembali ke perempatan jalan itu tapi tidak menemukannya. Ia mencoba berkeliling tapi hasilnya nihil. Ia tidak tau kenapa ia bisa jadi begini, tapi hati kecilnya terus mendorongnya untuk menemukan pria itu.

Sementara itu Gilang hanya tersenyum melihat tingkah Rena yang pergi kesana kemari mencari dirinya. Ia menyukai saat – saat itu,saat seseorang mencarinya. Hal itu membuatnya merasa hidup seperti manusia. Namun hal itu juga membuat Gilang merasa sakit. Sakit karena ia harus mengingat kejadian dulu yang begitu pahit. Kejadian yang merubah kepribadiannya.

***

Rena akhirnya menyerah untuk menemukan pria itu. Ia telah menghabiskan 2 jam berjalan ke sana ke mari untuk mencari pria itu. Setiap detil tempat sudah ia jelajahi tetapi hasilnya tetap sama, nihil. Sadarlah Rena. Dirimu hanya wanita bodoh yang begitu mudahnya terhipnotis oleh pria. Lupakanlah. Lagian Ia bukan manusia. Ia tidak penting bagimu. Alvin selalu ada untukmu. Sementara dia? Dia hanya datang, berlagak sok keren di hadapanmu. Ia memutuskan untuk melupakan pria itu dan tidak ingin mengingatnya lagi.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DUNIA KITA BERBEDAWhere stories live. Discover now